Gunung Burangrang jadi pendakian kedua setelah Ciremai, hanya bermodalkan nekat dan petunjuk dari internet (selain peralatan yang lengkap tentunya).
Kami berdua berniat mendaki melewati jalur komando, karena memang lokasinya yang dekat dengan situ juga, jadi bisa dua tempat sekaligus yang kami kunjungi.
Tapi ternyata, setelah menempuh perjalanan yang lumayan, naik turun angkutan umum, dan berjalan berkilo-kilo menuju lokasi pendakian, kami dihadang oleh petugas komando.
Menurutnya kawasan burangrang tidak diperuntukan untuk umum karena sering dipakai latihan tembak para TNI. Betapaaa....
Padahal di perjalanan tadi kami sempat mengobrol dengan para pendaki yang baru turun dari puncak burangrang.
Can you guess who were them? Orang Prancis. ya, kami bertemu dengan 6 orang mahasiswa, satu di antaranya adalah wanita berkebangsaan Prancis sedangkan yang lainnya adalah pria warga negara Indonesia.
Suatu kebetulan yang memalukan adalah baju couple buatan abang, menggunakan bahasa prancis, jadi mereka menyangka kami jago berbahasa prancis, ditambah gambar menara eiffel menjadi penghias bagian depan bajuku. aaaarrghhhh...
Kemudian mereka menyapaku dalam bahasa Prancis. Ini kali pertama aku mengobrol dengan orang Prancis.
Walaupun aku konsentrasi 1000%, rasanya aku tak akan mampu menangkap maksud si wanita.
Pada akhirnya, aku meminta mereka berbicara menggunakan English. fuiih, untung dia paham.
Ujung-ujungnya mereka menggoda kami. Dan dua kalimat yang paling menggelikan ketika dia bicara adalah: "oooww.... so romantic!" dan "hahaha... very lucu!"
Kalau ada cermin saat itu mungkin aku bisa melihat muka aku yang merah padam karena malu hihihi.
Setelah para mahasiswa itu pamit, kami langsung menunaikan shalat dzuhur. Keren loh, di kawasan ini banyak rumah elit dan ada mushola, di sana juga kami berpapasan dengan para akhwat dan ikhwan seumuran denganku sepertinya, mereka berplat mobil wilayah Jakarta.
Setelah shalat, akhirnya kami hanya berputar-putar di tempat dan mencari spot yang menarik untuk mengambil gambar.
Setelah bosan, akhirnya dengan berat hati kami pun kembali ke tengah ibu kota jawa barat. Dan masih dengan pakaian buat nanjak, bawa ransel, kita nonton di empire ckckck...
Kimi to Boku...
Kau dan Aku...
Semoga takdir mempertemukan kita untuk menggenapkan dien :)