Setiap orang pasti mencari kenyamanan, pembenaran, dan dukungan. Dan setiap pasangan pasti berharap bisa menjadi yang demikian untuk pasangannya.
Hari ini, ujian cpns kemenkeu berlangsung, dan abang merupakan salah satu peserta ujian tersebut. Tapi malang tak dapat ditolak. Abang tidak dapat mengikuti ujian tersebut dikarenakan adanya miss informasi. Berdasarkan keterangan dari abang, di lembar lokasi di sana tidak dicantumkan lokasi gedung tempat ujian, sehingga hari ini abang dan banyak peserta ujian lainnya salah memasuki gedung (malah datang ke tempat di mana kemarin mencetak tanda peserta). Baru setelah ada pengaduan, para panitia memberi tahu dimana lokasi gedung tempat ujian berlangsung.
Perasaan kesal, marah, sedih, jengkel, sekelumit perasaan lain yang tak akan bisa dijelaskan pasti menyelimuti hatinya. Ketika itulah seharusnya seorang pasangan berperan, menjadi tempatnya mencurahkan segala unek-unek tanpa merasa dijudge, menjadi penetralisir perasaan ketika perasaan negatif membayang-bayangi, menjadi mood booster yang melapangkan dadanya yang terasa sempit dan sesak, menjadi penyejuk yang memadamkan letupan emosi, menjadi teman sekaligus orang terdekat yang bisa membuatnya melupakan sejenak masalahnya.
Tapi, aku sebagai pasangan salah menempatkan posisi. Mungkin karena kurangnya kematangan emosi membuat aku memperkeruh keadaan, dengan mengambil lakon seorang motivator picisan yang terkesan menjudge, menggurui, dan menyalahkan.
"Yaudah gpp legowo aja. Ekspektasinya kecil kayanya kalo harus ngadain ujian ulang. Pengalaman buat ke depannya, gagal mempersiapkan = mempersiapkan kegagalan."
"Persiapan ga cuma selingkup materi ujian, fisik, materi, mental, dll tapi juga ada faktor x yg mungkin keliatannya sepele."
"Kenapa penting buat datang jauh lebih awal, kenapa penting buat menelusur informasi, kenapa penting belajar dari pengalaman orang lain.. banyak ilmu dan hikmah yg bisa dipetik dari kejadian hari ini."
"Jangan sedih sayangku.. :*
ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, sebenernya Allah udah menyediakan banyak pintu kebahagiaan yg terbuka"
Mohon maaf untuk abang dari lubuk hatiku yang terdalam, tidak ada sama sekali maksud negatif dalam diri ini. Aku sedih dan turut menyesalkan apa yang terjadi, tapi bukankah itu kehendak dari yang Kuasa?
Aku turut berdo'a semoga usaha yang kamu lakukan berbuah hasil yang manis, semoga pihak layanan pengaduan mencermati permasalahan yang terjadi dan memberikan kebijakan yang adil.
Semoga Sang Maha Pembolak balik hati manusia, mengusir segala perasaan negatif seperti sedih, penyesalan dan lain sebagainya.
Dan semoga Sang Maha Pemberi Petunjuk, menunjukkan langkah yang terbaik yang bisa diambil untuk saat ini maupun ke depannya.
Allah telah menetapkan masing-masing rezeki setiap manusia, kewajiban kita adalah menyongsongnya, jangan patah semangat sayang, rezeki Allah begitu luas adanya.
Kasokandel, 24 September 2014 - 2:42 pm di tengah penantian menunggu balasan pesanmu di bbm.
Aku yang begitu ingin kau jadikan sandaran,