Kemewahan yang dimiliki seorang mahasiswa adalah Idealisme. Bukan kamar kosan yang berantakan oleh kertas-kertas kopian materi kuliah, bukan cucian kotor yang menanti seseorang dari petugas laundry mengulurkan tangan, bukan pakaian kusut yang menuntut segera disetrika, bukan piring dan gelas kotor yang dibiarkan menumpuk sebelum akhirnya dicuci kalau ada lalat mengerubunginya, atau bukan pula jas lab, sepatu, kaos kaki, dan tas yang tidak pernah dicuci.
Continue reading Ketika Idealisme Dipertaruhkan
Jumat, 24 Mei 2013
Sebutir Nasi
Menjalani setengah kehidupan dengan bersemedi di kampus, membuat hari demi hari tidak jauh berbeda. Semangat yang menggebu untuk menuntut ilmu, biasanya terpatahkan oleh rasa lelah, metode mengajar dosen yang monoton, dan berujung dengan saraf mata yang memberi alarm bahwa aku sudah terlalu kejam dengan memforsir kerjanya seharian itu.
Matahari yang meninggi, perut yang baru diisi, kombinasi yang tepat untuk menciptakan rasa ngantuk.
Continue reading Sebutir Nasi
Matahari yang meninggi, perut yang baru diisi, kombinasi yang tepat untuk menciptakan rasa ngantuk.
Senin, 20 Mei 2013
Nggak Sekadar Ngampus
Judul Buku : Nggak Sekadar Ngampus
Penulis : Bambang Q. Anees
Penerbit : Dar! Mizan
Tebal Buku : 192 halaman
Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya. Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap cahaya dari matahari. Secara perlahan, kamu akan menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau berbagi dengan orang lain. Menuju cahaya, itulah jawabannya bila ada yang bertanya tentang alasan kita kuliah.