Rabu, 26 November 2014
Jumat, 21 November 2014
Speak less, Write more
Senin, 17 November 2014
Hidup itu Materi
Life changed. Seperti tersentak dia kembali berpijak. Earth is not cruel, but people are. Dia tiba-tiba tersenyum ketika melihat handphone jadul di tangannya. Getir. N**ia 18o0c hp pertama ayahnya yang penuh kenangan. Sekilas terlintas kembali beberapa peristiwa yang dia alami baru-baru ini.
Selasa, 04 November 2014
Aku, Kau, dan Gede
Alhamdulillah masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk naik gunung lagi. Rasanya seperti burung yang lepas dari sangkar emas kali ya hehe… Seneeeeeengg!!! Tapi pendakian kali ini sedikit berbeda, karena menggunungnya harapan akan cerita bahagia sepasang karib. Gunung Gede mungkin jadi tempat yang bersejarah untuk Bang Anyuk dan Kak Uki, pasalnya di tempat inilah kuncup-kuncup cinta mereka merekah dengan indah. Lucky you, kak! ^^ ♥
Menurutku keputusan untuk mengajak wanita mendaki gunung adalah sebuah keputusan yang sangat berani.
Ketika punggungmu sakit, ada dia yang merelakan punggungnya untuk menanggung bebanmu,
ketika semua orang melangkah cepat di depanmu dan meninggalkanmu, ada dia yang menjejeri langkahmu,
ketika nafasmu mulai terasa sulit, ada dia yang menemanimu istirahat menstabilkan nafas,
ketika kerongkonganmu terasa kering, ada dia yang menyodorkan air untuk menghapus dahagamu,
ketika kamu merasa ragu dan takut untuk melangkah, ada dia yang mengulurkan tangan, meyakinkan dan memberimu rasa aman untuk melangkah,
ketika kamu mulai mengeluh, dalam lelah dia tetap tersenyum dan menyemangatimu,
ketika kamu lengah, ekor mata dan kesigapannya tak pernah lengah menjagamu,
ketika yang lain terlelap dalam kehangatan, dia rela menerobos dingin hanya untuk mengantar dan menungguimu buang air,
ketika kamu kedinginan, ada tangannya yang menggenggam jemarimu dan memberikan jaketnya untuk menghangatkanmu,
Selalu ada dia yang berusaha keras untuk menjaga dan membahagiakanmu.
Ketika mendaki gunung, karakter dari masing-masing kepala seolah begitu transparan, dari sanalah keterikatan hati mudah terjalin. Hahaha… jadi mellow gini. Abang, I love you!
[caption id="attachment_1504" align="aligncenter" width="300"] Matahari Pagi Suryakencana[/caption]
Well, menurut banyak orang, Gunung Gede adalah tempat yang sangat memukau, tapi bagiku, Gunung Ciremai tetap menempati deretan teratas karena di sanalah langkah awal perjalananku sebagai penikmat (atau Pencinta?) alam dimulai dan chemistry antara aku & abang mulai terjalin :p
Perjalanan ke Gede, jika boleh aku ingin mengulangnya. :(
Rabu, 15 Oktober 2014
Curug Muara Jaya
[caption id="attachment_1499" align="aligncenter" width="225"] Curug Muara Jaya dilihat dariatas[/caption]
Dari Majalengka, jalan terus menuju Maja, sampai di terminal Maja, ada jalan kecil di sampingnya, maka ikuti jalan itu lurus terus sampai menemukan papan petunjuk menuju Curug Muara Jaya.
[caption id="attachment_1501" align="aligncenter" width="300"] Airnya dingin menggigit[/caption]
Buat yang suka tantangan boleh deh main ke sini, jalannya mangstap. Bagus sih, tapi turunan, tanjakan, tikungannya itu loh, udah 4 hari badan masih pegel-pegel sepulang dari sana (ketahuan jarang gerak hehe). Jalannya kecil, tapi bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Agak susah memang kalau ada dua mobil yang papasan.
Cimplo
[caption id="attachment_1491" align="aligncenter" width="300"] Cimplo[/caption]
Buat yang asing dengan makanan ini, cimplo itu sebenarnya apem, campuran dari tepung beras dan terigu ditambah ragi yang dihidangkan dengan air gula merah dicampur parutan kelapa. Rasanya? Hmm… aku suka tapi ga terlalu doyan.
Menurut masyarakat, cimplo ini makanan khusus yang hanya ada di bulan shafar, bukannya sekarang masih bulan Dzulhijjah ya, ko udah ada yang jual cimplo?
Private
H
Damn. I bit jealous >.< Why you two always got captured in sweet moments like that?
Saya senang ada teman yang cocok sekali dan manis dengan pasangannya seperti kalian.
F
Ya ampun so sweet banget.
E
Ka Riska fotonya bagus…
Wanita mana yang ga senang ketika lelakinya membuat para wanita lain
[caption id="attachment_850" align="aligncenter" width="300"] Pendakian yang Berujung di Empire (in the midnite)[/caption]
Tapi beberapa menit setelah ganti dp, ditegur sama abang, katanya foto itu private jadi lebih baik diganti dengan foto lain. Sedih sih… but your wish is my command, honey :*
Abang memang sangat hati-hati dengan foto-foto kami. Mencegah sesuatu hal buruk terjadi.
Rabu, 08 Oktober 2014
Happy Graduation
Sasana Budaya Ganesha tanggal 30 September 2014 adalah tempat dimana hari wisudaku berlangsung. Ada sekelumit cerita dibalik ceremonial tersebut. H-1 atau tepatnya ketika gladi resik aku baru berangkat ke Bandung. Belum book hotel maupun salon. Hari itu aku menunggu bang Majid yang hendak mengantarku ke Bandung di Kadipaten. Aku sudah berada di kadipaten sejak jam 6 dan ternyata bang Majid baru berangkat dari Indramayu. Sebelumnya rokku kena rantai motor si ade jadi kotor dan rusak. Setelah menunggu sekitar 1 jam, jam 7 akhirnya dia datang, aku menghampirinya sambil menangis dan berkata “Terbang juga ga bakal nyampe ke Bandung jam 9”. Abang hanya menghela nafas dan berkata pelan. Ternyata kehendak Allah berkata lain, walaupun kami hanya mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam, sempat ke SPBU untuk ngantri ngisi bensin dan pipis, ternyata jam 9 tepat kami sudah sampai di daerah Gasibu.
[caption id="attachment_1475" align="aligncenter" width="300"] Sasana Budaya Ganesha[/caption]
Hari itu benar-benar melelahkan. Setelah perjalanan patas, ke kampus untuk ngambil peralatan wisuda, gladi di Sabuga, kemudian ngeprint foto keluarga di tirta anugerah (tempat print langganan), kami menuju ke puri tomat di daerah dago. Malangnya tidak ada kamar kosong, semuanya penuh terisi. Bingung harus mecari penginapan dimana lagi, akhirnya kami bertanya ke bapak-bapak yang sedang berjualan. Beliau mengarahkan kami ke Wisma PMI di samping puri tomat. Alhamdulillah, ada tempat kosong, dengan harga Rp 165.000,- aku mendapat fasilitas yang memuaskan. Recommended banget deh.
Telinga Gatal? Jangan Dikorek!
Ketika melihat label botol cairan pembersihnya, ternyata H2O2 3%, aku baru tahu kalau hydrogen peroksida bisa digunakan sebagai pembersih telinga. Pasalnya di kampus tidak jarang menggunakan reagen ini. Ternyata berbeda konsentrasi, berbeda juga fungsinya.
Boga Rasa
Bulan teu burung nembongan
Tapi asal urang ayeuna duaan
Asa caang narawangan
*
Dina wengi ieu
Urang pada jangji, ngaraksa cinta nu nali
Cinta urang mekar
Mun tos cunduk waktu
Urang petik ke duaan
**
Dina lengkah urang duaan
Mugi tong aya legang panghalang
Anu rek megatan
Ngahihileudan jajalaneun cinta urang
Rabu, 24 September 2014
Pengalaman Ujian CPNS Kemenkeu
Setiap orang pasti mencari kenyamanan, pembenaran, dan dukungan. Dan setiap pasangan pasti berharap bisa menjadi yang demikian untuk pasangannya.
Hari ini, ujian cpns kemenkeu berlangsung, dan abang merupakan salah satu peserta ujian tersebut. Tapi malang tak dapat ditolak. Abang tidak dapat mengikuti ujian tersebut dikarenakan adanya miss informasi. Berdasarkan keterangan dari abang, di lembar lokasi di sana tidak dicantumkan lokasi gedung tempat ujian, sehingga hari ini abang dan banyak peserta ujian lainnya salah memasuki gedung (malah datang ke tempat di mana kemarin mencetak tanda peserta). Baru setelah ada pengaduan, para panitia memberi tahu dimana lokasi gedung tempat ujian berlangsung.
Perasaan kesal, marah, sedih, jengkel, sekelumit perasaan lain yang tak akan bisa dijelaskan pasti menyelimuti hatinya. Ketika itulah seharusnya seorang pasangan berperan, menjadi tempatnya mencurahkan segala unek-unek tanpa merasa dijudge, menjadi penetralisir perasaan ketika perasaan negatif membayang-bayangi, menjadi mood booster yang melapangkan dadanya yang terasa sempit dan sesak, menjadi penyejuk yang memadamkan letupan emosi, menjadi teman sekaligus orang terdekat yang bisa membuatnya melupakan sejenak masalahnya.
Tapi, aku sebagai pasangan salah menempatkan posisi. Mungkin karena kurangnya kematangan emosi membuat aku memperkeruh keadaan, dengan mengambil lakon seorang motivator picisan yang terkesan menjudge, menggurui, dan menyalahkan.
"Yaudah gpp legowo aja. Ekspektasinya kecil kayanya kalo harus ngadain ujian ulang. Pengalaman buat ke depannya, gagal mempersiapkan = mempersiapkan kegagalan."
"Persiapan ga cuma selingkup materi ujian, fisik, materi, mental, dll tapi juga ada faktor x yg mungkin keliatannya sepele."
"Kenapa penting buat datang jauh lebih awal, kenapa penting buat menelusur informasi, kenapa penting belajar dari pengalaman orang lain.. banyak ilmu dan hikmah yg bisa dipetik dari kejadian hari ini."
"Jangan sedih sayangku.. :*
ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, sebenernya Allah udah menyediakan banyak pintu kebahagiaan yg terbuka"
Mohon maaf untuk abang dari lubuk hatiku yang terdalam, tidak ada sama sekali maksud negatif dalam diri ini. Aku sedih dan turut menyesalkan apa yang terjadi, tapi bukankah itu kehendak dari yang Kuasa?
Aku turut berdo'a semoga usaha yang kamu lakukan berbuah hasil yang manis, semoga pihak layanan pengaduan mencermati permasalahan yang terjadi dan memberikan kebijakan yang adil.
Semoga Sang Maha Pembolak balik hati manusia, mengusir segala perasaan negatif seperti sedih, penyesalan dan lain sebagainya.
Dan semoga Sang Maha Pemberi Petunjuk, menunjukkan langkah yang terbaik yang bisa diambil untuk saat ini maupun ke depannya.
Allah telah menetapkan masing-masing rezeki setiap manusia, kewajiban kita adalah menyongsongnya, jangan patah semangat sayang, rezeki Allah begitu luas adanya.
Kasokandel, 24 September 2014 - 2:42 pm di tengah penantian menunggu balasan pesanmu di bbm.
Aku yang begitu ingin kau jadikan sandaran,
Sabtu, 20 September 2014
#Smansa53rd
Rangkaian acara bazar dan reuni #Smansa53rd memang luar biasa spektakuler. Tapi hingar bingar, pijakan drum bertalu-talu menohok hati, lautan manusia dengan masing-masing eufhorianya, kepulan asap rokok, sorot lampu menyilaukan mata bukan duniaku banget. Aku lebih suka suasana hijau, hening, dan sejuk dengan pemandangan yang memanjakan mata.
Aku lebih suka mobilisasi dibandingkan harus stay di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Aku lebih suka travelling dibanding nonton konser romantis.
Senin, 15 September 2014
Ujian SIM C
Jadi sekitar pukul 6.30, saya dan mama (kakek) berangkat dari Kasokandel menuju Polres Majalengka untuk membuat SIM. Ketika sampai di sana, ternyata bagian SIM masih tutup, tapi ada polisi yang sedang memberi informasi kepada sepasang suami istri. Maka saya pun mendekat dan bertanya tentang syarat-syarat untuk membuat SIM (sebenarnya mau nanya dimana tempat untuk tes kesehatan).
[caption id="attachment_1449" align="aligncenter" width="300"] Bersama kakek tercinta, soulmate sejati[/caption]
Syarat-syarat untuk membuat SIM diantaranya:
1. Fotokopi KTP 1 (tempatnya ada di belakang tempat untuk membuat SIM)
2. Surat keterangan sehat dari dokter yang ditentukan (Tempat untuk tes kesehatan “yang direkomendasikan” letaknya ada di luar polres, tepatnya di seberang polres majalengka, agak ke dalam ‘tempat praktik dr. Jajang’ dengan cat tembok berwarna ungu)
3. Fotokopi sidik jari. (Tempat pembuatan sidik jari ada di samping kanan tempat untuk membuat SIM)
Jumat, 12 September 2014
Siapa yang Tak Tahu Monas?
Di sini pernah terjadi peristiwa penting, yakni berkumpulnya seluruh rakyat Indonesia pada 19 September 1945 dalam rangka untuk menguatkan Kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan. Oleh karena itu, dulu monas dikenal dengan nama Lapangan IKADA.
[caption id="attachment_1446" align="aligncenter" width="300"] Pemandangan Kota Jakarta dari Puncak Monas[/caption]
Kamis, 11 September 2014
Cara Menghilangkan Mobogenie
Ketika browsing, ada yang mengatakan bahwa mobogenie bisa saja bawaan dari suatu aplikasi tertentu. Oleh karena tu saya mengclear data opera mini saya, ternyata si mobogenie ini masih tetap nakal. Kemudian saya uninstall opera mini tersebut, saya khawatir mobogenie ini bawaan opmin karena alasan di atas. Ternyata setelah diuninstall masih belum ada perubahan.
Alhamdulillah, akhirnya si adik mengatakan bahwa salah satu game android "Pou" membawa aplikasi ini. Dia berasumsi demikian karena dia juga menginstall permainan tersebut, dan memang sering ada iklan yang muncul, tapi iklan yang ada di hpnya bisa hilang sendiri ketika melakukan force close aplikasi pou tersebut. Penasaran saya uninstall aplikasi Pou tersebut, dan ternyata benar. Mobogenie ga pernah muncul lagi. ^^
Minggu, 07 September 2014
Kebun Teh Majalengka Sensasi Lembang
Di sini rumah kita
Yang terindah di dunia
Tanah yang merdeka, Negeri Indonesia
Karena ku tahu di sini ada cinta
Yang kan ku jaga selamanya
(Twentyfirst Night, Selamanya Indonesia)
Majalengka Menawan, tagline yang tepat untuk menggambarkan kecantikan Majalengka. Majalengka selain merupakan kabupaten yang identik dengan kecap dan anginnya yang aduhai, ternyata memiliki objek wisata menarik yang sayang kalau dilewatkan. Salah satunya adalah panorama perkebunan teh.
[caption id="attachment_1414" align="aligncenter" width="300"] Majalengka Menawan[/caption]
Bagaimana cara menuju ke lokasi kebun teh ini?
Rabu, 03 September 2014
Nikmat Allah Tak Pernah Putus
Adapun perjalanan abang kali ini menuju Jambi pun adalah sebuah nikmat Allah. Semoga menjadi ladang rezeki yang halal, lautan ilmu yang bermanfaat, dan pengalaman yang membanggakan untuk dishare pada anak cucu kelak.
Walaupun jadwal keberangkatannya sempat ditarik ulur bahkan sampai ketinggalan pesawat, lupa makan siang, dan ga bawa bekal makanan untuk di perjalanan, semoga pihak panitia yang mengakomodasi perjalanan ini siap siaga, semoga selamat sampai tujuan dan kembali dengan segudang cerita bahagia.
Jangan lupa menyiapkan amunisi agar bisa menampilkan performa yang prima, dan jangan lupa bahwa dalam setiap kenikmatan ada kewajiban yang harus ditunaikan. Jangan sampai perjalanan kali ini melalaikan ibadahmu, karena barangsiapa yang bersyukur atas nikmat Allah maka Allah akan menambah nikmat-Nya.
Fiiamanillah. Semoga Allah melindungimu dalam kebaikan, menjaga hati dan pandanganmu, serta melingkarkan engkau dengan orang-orang yang diberi petunjukNya. Aamiin.
Sabtu, 16 Agustus 2014
Kenapa Harus Jadi Pegawai Negeri?
Anaknya bersikeras ingin jadi pegawai negeri. Alasannya sederhana menjadi pengusaha penuh resiko dan melelahkan, sementara jadi pegawai negeri kerjanya santai, uangnya pasti (meski tidak kerja serius dan sering bolospun gaji tidak berkurang), terus waktu tua dapat jaminan. Bapaknya marah besar dengan alasan tersebut.
"Bapak ini pegawai negeri tapi bapak tidak bekerja dengan alasan seperti kamu.", demikian suara keras sang Ayah. "Bapak mengabdikan diri pada negeri ini
meski bapak sering merasa asing di negeri sendiri. Bapak sering merasa tolol diantara para pemeras rakyat yang sah dimata hukum. Jadi pengusaha itu lebih mulya, kamu bisa membantu memberi nafkah orang lain...". Bentak bapak.
Si anak diam tidak menjawab dalam ketakutannya. Karena dimarahi bapaknya, si anak kabur
dari rumah. Seminggu tidak ditemukan. Bapak masygul mencari anaknya kesana kemari. Di minggu kedua nenek si anak telepon bahwa cucunya baik-baik saja ada di rumah neneknya. Mendengar kabar tersebut, bapak langsung datang ke rumah ibunya. Setelah bertemu anaknya terjadilah dialog dari hati kehati antara bapak dan anak. “Mengapa kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, nak?”
“Di negeri ini jadi pengusaha susah, Pak, banyak birokrasi, mendingan saya jadi birokratnya aja...Hidup lebih enak demikian”
“Kalau kamu memang ingin kerja mengapa tidak di perusahaan swasta?”
“Bagaimana saya bisa tenang kerja di perusahaan swasta, sementara pemerintahnya saja sering mempersulit pengusaha swasta kecuali orang-orang yang dekat dengan pemerintahan?” Anaknya terus memberikan jawaban-jawaban skeptis. “Baiklah anaku, kalau memang itu keputusan kamu sekarang ikutlah denganku…” Lalu si bapak membawa anaknya jalan-jalan memasuki perkampungan. Di perkampungan bapaknya menunjuk beberapa rumah paling sederhana, memang seluruh kampung tersebut rumahnya mayoritas sederhana. Kalau kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, datanglah kamu ke lima rumah itu nak, dan mintalah sepuluh ribu rupiah tiap rumahnya lalu kamu bilang bulan depan kamu akan kembali lagi dan akan minta uang dengan jumlah yang sama. Anaknya kebingungan dengan perkataan bapaknya. Bagaimana tidak, dia disuruh mengemis pada penduduk yang hanya untuk makan pun mereka kesulitan. Anaknya tidak mau menuruti perintah bapaknya, dia tetap diam. Bapaknya kembali berkata dengan membentak. “Cepatlah kamu pergi meminta uang pada mereka, nak!! Bukankah kamu ingin jadi pegawai negeri? “
Anaknya tetap diam dan matanya mulai berkaca. “Bapak...bagaimana mungkin aku mengemis pada mereka, sementara mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja merasa kesulitan?” Bapaknya kembali memaksa. “Cepatlah kamu pergi dan mintalah uang pada mereka!!!”
Kali ini anaknya menangis. “Aku tidak bisa, pak…… Aku lebih baik bekerja dengan keras dan meneteskan keringat ini daripada aku harus meminta uang pada mereka...”, sambil meneteskan airmata. Bapaknya kembali berkata, kali ini dengan
suara lembut dan bijak.. “Anakku..Negeri kita tercinta ini sedang sakit, kalau kamu jadi pegawai negeri hanya dengan alasan bekerja santai dan mendapatkan uang dengan pasti, kamu hanya akan menambah beban negeri ini. Beban rakyat yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja mereka merasa kesulitan. Gaji pegawai negeri itu didapat dari rakyat yang miskin ini nak... Lebih baik kamu jadi pengusaha dengan meneteskan keringat kamu sendiri untuk menafkahi keluarga kamu. Walaupun jadi pengusaha sangat kecil sekalipun tidak apa, itu jauh lebih mulia dari pada kamu mengemis uang pada rakyat yang miskin ini"
Sang anak tertegun dan mengangguk.
Doni Achmad Milanisti
Posted from WordPress for Android
Kamis, 14 Agustus 2014
Taman Fotografi
Saya jalan kaki dari taman Musik ke sini broo..!! Kirain deket, ternyataaa :D
Waktu itu saya sempet nyasar, patokannya dari Riau (kalau dari BIP ke arah kanan) lurus terus melewati berapa lampu merah kemudian ketika menemukan Resto Suis Butcher belok ke kanan, sebenarnya kalau belok ke kiri juga ada taman Anggrek tapi masih belum dikembangkan seperti taman Cempaka.
Taman Musik
Taman Lansia dan Taman Pustaka Bunga, Rasakan Sensasinya!
Baik di taman lansia dan taman pustaka bunga, masing-masing disediakan free wifi. Jadi tempatnya asik banget kalau dipake untuk acara sharing komunitas/club, buat kongkow-kongkow, atau semacamnya lah bahkan dulu saya mengerjakan TA di sana (lumayan wifinya kenceng :D ). Taman Pustaka Bunga juga bisa dijadikan wisata edukasi, karena tanaman yang ada di sana disertai dengan nama ilmiahnya.
Jomblo? Mampir Ke Sini!
Letaknya di bawah jembatan Pasupati, dekat (pinggirnya) Baltos (Balubur Town Square). Designnya sama kaya di Majalengka loh, hanya kalau di Bandung berupa balok-balok sedangkan di Majalengka daerah Sawala itu merupakan lahan kosong yang diisi besi-besi aneka ukuran seperti di taman jomblo. (Sayang belum ada dokumentasinya, in syaa Allah nanti kalau dapet langsung diupdate :D )
Di belakang Taman Jomblo ini juga ada arena skate board yang selalu ramai oleh anak muda.
Gimana akses menuju taman jomblo?
1.Dari Terminal Cicaheum bisa naik angkot Cicaheum-Ledeng. Kalau dari Wastu Kencana bisa naik Caringin-Sadang Serang. Selain itu banyak angkot lain yang lewat sini seperti Cisitu Tegalega, Caringin – Dago, Panghegar – Dipati Ukur.
2.Naik Taksi :D
3.Kalau naik motor sih dari jembatan pasupati tinggal turun aja, atau dari Wastu tinggal ke arah Taman Sari.
Rabu, 13 Agustus 2014
Open Recruitment SMKAA 2014
Pendaftarannya kini bisa dilakukan online.Periode pendaftarannya Kamis, 07/08/2014, Pkl. 00:00 WIB s.d. Minggu, 24/08/2014, Pkl. 00:00 WIB
Bagaimana mekanismenya dan ada klub apa saja? Bisa dicek di sini. Jangan lupa follow @AsiAfricaMuseum untuk mendapatkan informasi terbaru.
Senin, 23 Juni 2014
Tugas Informatika Poltekkes
hanya berupa titik dengan absis 0. Begitu berulang-ulang. Kebetulan lama tak bercengkrama dengan program
office yg satu ini, saya jadi tidak begitu confident. Kepala yang memang sudah pening sedari pagi, terasa semakin berat. Dia terus bertanya-tanya. Apa
yang berbeda? Apa yang salah?
Pengaruh Excel 2010 kah, kenapa dulu adem ayem aja?
Saya memblok semua range data yang akan dibentuk grafik. FAILED!
Minggu, 08 Juni 2014
Jalan-jalan ke BPOM
Di sebelah kiri jalan dari pintu masuk utama, dalam beberapa menit saya pun langsung masuk dan menemui orang di bagian lantai 1. Awalnya saya dipersilakan langsung menuju laboratorium. Namun setelah ngobrol lebih lanjut saya diarahkan ke bagian SERLIK di gedung sebelah. Menurut keterangan beliau orang-orang di laboratorium sedang ada kunjungan ke luar kota.
Akhirnya saya datang ke bagian serlik, menunggu sekitar sejam karena waktu itu saya datang ketika jam istirahat dan ada orang dari pihak kampus lain yang juga berkepentingan di sana.
Akhirnya giliran saya untuk berkonsultasi, menurut bagian SERLIK saya diharuskan membawa surat pengantar untuk dapat mengunjungi laboratorium. Dengan berat hati saya pun kembali ke kampus untuk membuat surat pengantar.
Dan karena berselang dengan dua hari libur di minggu ini, akhirnya surat pengantar pun baru bisa diambil hari Jumat. Hari itu saya langsung kembali mengunjungi BPOM. Saya menghubungi ibu di samping SERLIK. Dan menurut keterangan beliau surat pengantar yang saya harus direvisi namun beliau tetap memasukan datanya.
Hari senin saya kembali ke BPOM dengan membawa surat revisi, dan menghubungi ibu yang hari Jumat saya temui. Beliau menyuruh untuk menghubungi Ibu Kania sekretaris kepala balai. Akhirnya saya pun naik ke lantai 1 dan menemui beliau. Menurut bu kania surat saya sudah sampai di disposisi tapi entah di disposisi mana. Beliau menyuruh saya untuk datang lagi besok dan memberikan contact TU.
Senin, 02 Juni 2014
Color Your Life with Making Friend!
Waktu yang singkat bukan jadi penghalang untuk membangun ukhuwah. Yenny adalah teman seperjuangan, kami sama-sama SPG Reguler kompas yang ditempatkan di SPBU Jalan Surapati. Wanita kelahiran 1994 ini berstatus ibu satu anak usia 1,5 tahun. Suaminya bekerja di PT. Nusantara. Dia lulusan SMK dan pernah berpengalaman sebagai Financial officer di PT. Agrodana. Selama kerja kami bisa berkoordinasi dengan baik, di luar kerja pun kami cukup akrab, makan bersama, belanja bersama, jajan bersama, ngerumpi bersama.
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Desya Ides Dariah"][/caption]
Nah, kalau yang satu ini nama panggilannya Ides. Dia 2 tahun lebih muda dariku tapi nampak matang dan dewasa. Dia adalah operator di SPBU JL. Surapati. Kami menjadi sangat akrab karena kebetulan berasal dari kampung halaman yang sama, Majalengka. Hanya saja rumahnya di Bantarujeg, jauh dari tempat tinggalku. Di kostannyalah aku menjadi parasit selama 2 hari :D
Menyenangkan punya teman untuk berbagi, tak saling menuntut namun saling memberi. Dia suka menggambar dan menulis puisi. Dia paling suka melihat bintang. Dia ingin melanjutkan pendidikan ke bidang multimedia, dan berharap bisa masuk dunia perfilm-an. Dia bercita-cita menjadi seorang camera-man. Aamiin. Semoga Allah mendengar semua do'amu, ya des!
Semoga ukhuwah kita terjalin sampai ke jannah-Nya. Aku mencintai kalian karena Allah, teman-teman baruku ^^
Terima kasih Allah dan kompas yang telah mempertemukan kami.
Selasa, 27 Mei 2014
Love Julinsee
Berikut ringkasan cerita dari masing-masing scene:
1. Senior Crush - Sometimes Love doesn't care about age
Cast:
Piboonthanakiet as Boat
Apinya Sakuljaroensuk as Fon
Senin, 26 Mei 2014
Pengalaman jadi SPG, Gampang-Gampang Susah
Minggu, 25 Mei 2014
My First Job
Kenapa ragu?
1. Ini kali pertama saya melamar pekerjaan jadi muncul segala kekhawatiran terhadap penipuan dan semacamnya.
2. Butuh manajemen waktu yang sangat baik antara bimbingan KTI, penelitian, dan pekerjaan.
Saya diterima sebagai SPG reguler Kompas Gramedia tanpa melewati seleksi yang terlalu rumit. Saya hanya konfirmasi melalui bbm kemudian datang langsung ke alamat agencynya untuk briefing dengan membawa cv.
Dalam briefing dijelaskan tentang target, pola kerja, jadwal, produk, harga produk dan lain-lain. Calon SPG yang datang hanya 6 orang termasuk saya. Mereka mengenakan pakaian yang modis layaknya SPG yang berpengalaman. Setelah dikonfirmasi ternyata mereka memang telah sering terjun ke lapangan menjadi SPG. Sedangkan saya dengan kostum yang jauh dari penampilan seorang SPG (kaos gombrang, rok lebar, dan kerudung yang terurai, tanpa make up, plus sendal jepit ber-heels). Namun, kami membaur dengan baik. Besok saya langsung ditempatkan di SPBU jalan Surapati depan Mesjid Pusdai.
Setiap ikhtiar dan do'a akan selalu dibalas dengan yang terbaik oleh Allah, mudah-mudahan saya tidak salah mengambil keputusan. Dan saya berharap dengan meniti karir dari nol seperti ini bisa mengajarkan saya untuk lebih bersyukur atas nikmat-Nya. Semoga suatu hari nanti pengalaman yang saya dapat bisa menginspirasi orang lain.
Semoga sukses dalam karir pertamanya, Riska!
Jumat, 23 Mei 2014
Need more Revisi!
Akhirnya saya memutuskan detik itu juga untuk mengunjungi BPOM. Saya baru tahu bahwa BPOM berada dalam satu kawasan dengan Dinas Kesehatan yaitu di Jalan Pasteur No. 25 Bandung 40171.
Sesampainya di sana saya langsung menuju gedung BPOM, ternyata sepi karena kebetulan saya datang di jam istirahat. Ada seseorang yang menyambut kedatangan saya dan beliau memberi arahan tentang proses birokrasi di sana. Saya diarahkan ke bagian SERLIK.
Untuk melakukan kunjungan ke BPOM saya harus membawa surat pengantar dari kampus. Datang dengan tangan kosong tanpa surat pengantar terpaksa saya harus kembali lagi di lain waktu.
Setelah dari BPOM saya bergegas mengunjungi Pak Indro dosen Farmasi dengan maksud untuk berkonsultasi. Setelah berdiskusi panjang lebar (tidak hanya tentang penelitian, tapi juga tentang mind mapping, personal life, politik, karir, dsb sampai kami terhanyut suasana dan menangis bersama) ternyata penelitian antioksidan pada kecap sulit untuk dilaksanakan. Mengingat warna DPPH yang ungu gelap dan kecap yang berwarna hitam, maka akan sulit dibaca oleh spektrofotometer. Beliau menyarankan untuk meneliti langsung dari kedelai.
Maka berbekal saran dari beliau saya kembali ke kampus bermaksud untuk kembali konsultasi dengan pembimbing saya, namun sebelumnya saya mengunjungi bagian administrasi untuk meminta surat pengantar ke BPOM. Ternyata di sana saya bertemu dengan pembimbing, kebetulan sekali, jadi berdasarkan obrolan singkat, pada dasarnya pembimbing saya setuju untuk mengubah sampel penelitian. Masih belum jelas seperti apa nanti, mudah-mudahan Allah senantiasa menunjukkan jalan yang terbaik.
Selasa, 20 Mei 2014
Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung
Hallo, masih bingung mau melanjutkan kuliah kemana? Mungkin Poltekkes Bandung bisa jadi salah satu option. Berhubung banyak yang bertanya tentang Analis Kesehatan, maka berikut akan saya bahas secara garis besarnya.
1. Apa sih Analis Kesehatan itu?
Buat yang masih asing tentang profesi analis kesehatan, saya sarankan baca tulisan salah seorang alumni dari Analis Kesehatan Poltekkes Bandung. Click Here! Err... sedikit perkenalan tentang penulis artikel tersebut, kang Rizal adalah ketua himpunan mahasiswa Analis Kesehatan tahun 2011-2012 (AKB Angkatan 25).
Masih belum terbayang analis kesehatan seperti apa? Simplenya, apakah teman-teman pernah datang ke rumah sakit? Pernah mengunjungi laboratorium klinik Rumah Sakit? Pernah dengar nama Prodia, Pramita, atau laboratorium klinik lainnya? Nah, pasti teman-teman akan menemukan sosok Analis Kesehatan di sana.
Jumat, 16 Mei 2014
Watch your methodology!
Sabtu, 19 April 2014
Kawah Putih
Pulang dari Gunung Tangkuban Parahu aku dan abang melanjutkan perjalanan menuju kawah putih. Kami berencana bertemu bang Iwan dan Eka di sana. Tapi ternyata di perjalanan mereka memutuskan untuk langsung pulang ke Jakarta dan datang ke taman bunga di Bogor. Walaupun bang Iwan dan Eka batal pergi ke kawah putih, kami tetap melanjutkan perjalanan ke sana.
Mengambil rute yang berbeda dari perjalanan awal, kami melewati daerah Parongpong, Nanjung, dan akhirnya Soreang. Cukup sulit untuk sampai di Soreang, berhubung kami sama-sama belum pernah ke sini, beberapa kali kami sempat tersasar. Namun orang-orang di Bandung memang begitu hangat kepada para pendatang, hal tersebut membuat kami tidak sungkan untuk bertanya.
Ketika sampai di depan Stadion Jalak Harupat, abang begitu excited. Dia yang selalu meledekku narsis malah bermetamorfosis jadi makhluk photogenic. Kami berhenti sebentar di luar gerbang stadion karena pintu masuk ditutup dan sepertinya tidak dibuka untuk umum kecuali ketika ada pertandingan.
Aksi kami rupanya mengundang penasaran orang. Bahkan ada pasangan yang juga ikut berfoto ria dengan background stadion jalak harupat.
Kami melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 12.29 perut kami mulai keroncongan dan kami pun singgah di Rumah Jamur (Pasir Jambu, Soreang). Setali tiga koin kami juga numpang ngecharge hp yang hampir sekarat. Sepi. Padahal rumah makan tersebut lumayan menarik, dari jendela kita bisa melihat kolam ikan yang dikeliling oleh kebun. Kami duduk lesehan di tempat paling ujung (berhubung cuma di sini yang ada colokan) sambil menonton TV. Kami memesan daging ayam bakar dan teh manis ditambah pencuci mulut jamur crispy. Sebenarnya menu yang ditawarkan sangat beragam dan banyak varian masakan jamur. Namun harganya juganya lumayan. Jadi kami memilih yang ramah di dompet.
Terhipnotis oleh cita rasa makanan yang disajikan kami sampai lupa mengabadikan moment di sana. Makanannya emang enak-enak, tapi porsinya kecil dan harganya mahal. Baru ketika hendak pulang, kami baru teringat akan kamera. Dan kami pun selfie dengan muka ngantuk karena kekenyangan.
Ketika dikonfirmasi ke penjaga rumah makan tersebut, jarak ke kawah putih masih sangat jauh, berkilo-kilo meter lagi. Dan jam 17.00 tempat wisata tersebut sudah ditutup karena gasnya yang mulai beracun.
Bingung antara terus jalan atau kembali pulang. Tapi setelah sejauh ini perjalanan rasanya sayang kalau lelah ini tidak terbayar. Oleh karena itu kami memutuskan untuk KEEP GOING!
Percayalah, mencapai kawah putih sangat melelahkan, entah itu perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
Cuaca mendung, dan ketika kami hampir tiba di kawasan kawah putih, gerimis pun turun. Seketika itu pun kami berbalik arah dan mencari penginapan. Kami memutuskan untuk berbalik arah karena khawatir di atas tidak ada penginapan dan kalaupun ada pasti harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan penginapan di bawah. Kami pun singgah di penginapan yang paling dekat.
Pondok Gembyang, Jl. Patengan km. 38. Desa Baru Tunggul, Alam Endah. Telp. (022)5928998, 087824622244 Ciwidey, Bandung.
Kami membooking satu unit penginapan standar seharga 200k. Fasilitas
yang didapat cukup memuaskan, kamar dengan seprai wangi dan bersih rapi, sebuah tv, kamar mandi dengan air hangat, alat shalat, kolam air hangat, rak-rak tempat menyimpan pakaian, roti panggang untuk sarapan, kopi, teh, dan masih banyak lagi.
Malam harinya kami turun untuk mencari makanan dan kami singgah di Rumah Makan Bebek dan Ayam Unti, Jl. Raya Ciwidey Rancabali Telp. (022) 85920555.
[caption id="" align="alignnone" width="2000" caption="Pagi di Pondok Gembyang"][/caption]
Ceritanya candle light dinner, suasananya romantis, ditemani gemericik air dari kolam, kaki kami pun bisa berselonjor menyentuh air kolam, karena tempat makannya disetting sedemikian rupa sehingga kami di bawah meja makan tersebut terhubung dengan kolam.
Kami makan enak malam itu, benar-benar moment yang jarang. Terima kasih buat Yayu yang sudah jadi sponsor setia kebahagiaan kami.
[caption id="" align="aligncenter" width="840" caption="Candle light dinner"][/caption]
Kami tidak langsung angkat kaki setelah menyikat bersih makanan yang ada. Menikmati malam yang diciptakan begitu romantis dengan segala suguhan kekuasaan-Nya.
Insiden lucu di penginapan ini adalah ketika pagi-pagi kami kelaparan, kami pun menagih fasilitas roti bakar yang tertulis di brosur, memalukan tapi butuh hahaha. Ternyata jauh dari ekspektasi kami, roti tawar + susu coklat yang dipanggang. Tapi lumayan lah untuk mengganjal perut.
We are ready to go! Yeay! Kawah putih we are coming..
Kami menggunakan kendaraan pribadi dengan tujuan bisa meminimalisir budget, ternyata sesampainya di sana, pihak pengelola tempat wisata ternyata begitu komersil. Pertama kami parkir motor seharga Rp 5.000 dan helm tidak boleh disimpan di motor, harus dititipkan, biaya penitipannya sebesar Rp 5.000.
Kemudian tiket masuknya Rp 28.000 per orang biaya tersebut sudah termasuk tiket masuk dan kendaraan ontang anting yang akan mengantar ke tempat wisatanya. Kami diberikan kartu untuk membuka palang pintu yang menghubungkan ke tempat ontang anting.
Ontang anting ini mobil serupa angkot dengan kapasitas penumpang 12 orang ditambah sopir. Kami menunggu lumayan lama karena mobil baru berangkat apabila sudah terisi penuh.
Menurut informasi pihak pengelola sudah tiga tahun melarang adanya kendaraan pribadi yang langsung masuk ke tempat wisata. Tapi apabila hendak membawa mobil pribadi, maka akan dikenakan biaya Rp 150.000 per mobil ditambah Rp 15.000 per orang. Ckckckck
Tapi hal positif dengan diberlakukan peraturan tersebut adalah bisa memberdayakan warga yang berdomisili di sekitar tempat wisata, mereka jadi punya mata pencaharian.
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Ontang anting"][/caption]
Entah memakan waktu berapa lama, akhirnya kami sampai di kawasan kawah putih. Banyak yang menyodorkan masker. Ingat! Bawalah masker sendiri. Di sini, harga masker dispossible yang umumnya dijual Rp 500 - Rp 1.000 dijual dengan harga Rp 5.000. Luar biasaaaa...
Di depan area masuk sudah banyak orang yang mengantri untuk foto di tugu bacaan kawah putih. Keadaan di sana ramai sekali, dari beragam usia, tua muda semuanya tumpah ruah.
Kami harus menuruni tangga yang lumayan panjang. Tapi tidak sepanjang great wall China. :D
Sesampainya di bawah aku langsung terbatuk-batuk tidak kuat menahan bau belerang. Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama, aku pun mulai terbiasa. Dan kami langsung memulai pemotretan.
Ada banyak fotografer yang menawarkan jasanya. Hanya Rp 10.000 tapi kami memilih untuk menggunakan kamera sendiri.
Tempatnya cantik, sesuai namanya hampir semua berwarna putih, air, pasir. Banyak juga orang yang melakukan prewedding di sini.
Tapi entah kenapa aku kurang puas terhadap perjalanan ke tempat ini, selain biaya yang mahal, tempat ini walaupun suhunya terasa dingin tapi matahari menyengat langsung. Dan jarang ada yang jualan makanan, mungkin khawatir terkontaminasi racun.
Tadinya kami hendak melanjutkan ke situ patenggang. Tapi berhubung waktu sudah siang dan kami harus melanjutkan perjalanan ke Majalengka, dengan berat hati kami pun pulang.
Oia dalam perjalanan pulang, sempat berdiskusi dengan sopir ontang anting. Katanya apabila kita mau masuk gratis, cukup bawa motor tapi jangan pakai helm. Biasanya para pengelola mengizinkan masuk gratis orang-orang yang tinggal di sekitar sana.
Ada insiden lucu juga ketika pulang, kami melewati orang-orang yang berjualan, hampir setiap toko meneriakkan hal yang sama, stroberinya teh. Rp 5.000 dua. Ketika aku menoleh, terlihatlah buah stroberi segar, merah merona sangat menggoda. Sempat tidak percaya, kemasan sebesar itu hanya Rp 5.000 dapet dua pula. Aku pun tertarik untuk menghampiri, ternyataaaaa.... ZONK! kemasan stroberi yang dipajang harganya Rp 25.000 sedangkan yang ditawarkan seharga Rp 5000 itu kemasan kecil. dasar, marketing yang bagus hahaha. Hati-hati jangan tertipu ya!
Posted from WordPress for Android
Reuni di Gunung Tangkuban Perahu
Sebenarnya ultah abang jatuh pada 2 Maret kemarin tapi berhubung saya sedang PKL di Tasik, jadi kami menangguhkan pertemuan kami. Niat awalnya abang akan menjemput saya di Bandung dan mengantar saya di Majalengka, esoknya kami akan berjalan-jalan di Majalengka. Tapi planning itu pun gagal karena kebetulan Eka dan bang Iwan juga berencana ke Bandung dan ingin berlibur bersama ke kawah putih. Jadi kami menunda keberangkatan ke Majalengka.
Minggu, 13 April 2014
Info Trayek Tasikmalaya – Majalengka ?
Via Bandung:
- *Dari Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya - pool Primajasa, naik angkot 05 tarifnya Rp 3.000,-;
- *Kemudian naik bis Primajasa.sampai Cileunyi;
AC jurusan Tasik – Bekasi set 2-2
- , tarif sampai CIcalengka, Rancaekek, maupun Cileunyi harganya sama yaitu Rp 18.000,-.
AC jurusan Tasik – Bekasi set 2-3
- kemudian turun di Dangdeur, tarifnya Rp 10.000,-.
- Dangdeur – Cileunyi, naik angkot Majalaya – Gedebage, tarifnya Rp 2.000,-
- Dangdeur – Jatinangor, naik angkot Majalaya – Gedebage, tarifnya Rp 5.000,-
Ekonomi jurusan Tasik – Bekasi
- , tarif sampai Cicalengka/Rancaekek yaitu 7.000, dan menuju Cileunyi Rp 10.000,-.
- *Cileunyi – Majalengka, naik elf jurusan Bandung – Cirebon (untuk arah ke Cirebon) atau elf BUHE/Rukun Wargi jurusan Cikijing – Bandung (untuk arah ke Majalengka pusat), tarifnya Rp 20.000,- sampai Kadipaten.
Selasa, 04 Februari 2014
Yeay, Akhirnya BBM untuk Gingerbread
Sekarang BlackBerry Messenger bisa diinstall di cell phone dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread. Sebelumnya BBM ini hanya bisa digunakan oleh Android versi Ice Cream Sandwich, JellyBean, dan KitKat. Tapi berhubung Indonesia merupakan negara yang masih berkembang dengan sekitar 21% dari keseluruhan Android User masih menggunakan versi Gingerbread, maka BlackBerry melebarkan bisnisnya untuk menyaingi platform messaging lain seperi WhatsApp, Line, Facebook, dll.
Bagi anda para user roti jahe, bisa download aplikasi BBM tersebut di sini.
Setelah sekian lama,akhirnya selamat menikmati! ^^