Minggu, 02 Februari 2025

Nobar di Ruang Audiovisual Perpustakaan Nasional

Long weekend menjadi salah satu moment untuk mengisi core memory anak sesuai dengan resolusi 2025. Kali ini kami mencoba pengalaman baru yang bisa dilakukan di Perpustakaan Nasional.
Biasanya kami selalu datang untuk membaca di lantai 7 atau ke kantin di lantai 4, dan belum pernah mengeksplorasi lantai yang lain. Ketika melihat poster di social media Perpusnas tentang Nobar untuk anak minimal usia 6 tahun, akhirnya kami langsung mendaftar. Judulnya Knight Kris pilihan waktunya ada di jam 10.00 dan 13.00.



Cara Pendaftaran

Pendaftaran nobar ini bisa dilakukan dengan mengirim chat ke nomor WhatsApp yang tercantum di Poster. Ketika kita mendapat kuota, makan akan dibalas chatnya. Jangan lupa untuk menunjukkan bukti chat ketika hari H, ya!

Syarat Nonton Bareng di Perpusnas:

1. Perhatikan kategori filmnya

Ada beberapa kategori yang ditentukan dalam setiap film. Diantaranya:
A: untuk anak usia 6 tahun ke atas
R: Remaja
D: Dewasa
R-D: Remaja - Dewasa
BO: Bimbingan Orang Tua

2. Memiliki kartu anggota Perpusnas

Bagi yang belum memiliki kartu anggota, bisa membuatnya dulu di lantai 2 Perpusnas. Yang bisa membuat kartu anggota adalah anak minimal usia 7 tahun, jika di bawah itu untuk menggunakan fasilitas di Perpusnas bisa menggunakan kartu anggota orang tuanya. Atau menunjukkan KIA.
Untuk pendaftaran kita diminta mengisi biodata lengkap di Komputer yang tersedia di lantai 2, setelah submit bisa cetak nomor antrian langsung untuk mendapatkan kartu anggotanya.
Jika terjadi trouble dalam pengisian, bisa mendapatkan nomor antrian manual yang ada di bagian kanan para petugas (diberi ciri warna kuning).

3. Datang sebelum film diputar

Kita harus datang on time ya, karena telat 10 menit setelah film diputar, maka tidak diperbolehkan masuk.

Kesan Anak-Anak Nobar di Perpusnas

Anakku yang paling besar usia 8 tahun sangat menikmati filmnya. Tempat teater mini ruang audiovisualnya nyaman dan persis seperti di Bioskop katanya. Tapi anakku yang usia 6 tahun, di tengah Film dia menangis dan akhirnya diantar keluar oleh Petugas, menurutnya filmnya seram. Filmnya memang bertema heroik, dan mungkin untuk dia yang soft heart, filmnya terlalu mendebarkan.
Petugas menghampiri kami untuk meminta maaf dan menjelaskan tentang alasan segmentasi film dan batasan usia penonton yaitu untuk menghindari hal-hal seperti ini. Namun di beberapa case memang di umur yang tercantum pun, dirasa belum cocok untuk menonton filmnya seperti anakku. Hehe



Akhirnya kami meminjam CD Film yang ada di depan teater mini. Anak-anak memilih sendiri Film yang mereka suka, kemudian kami mendatangi petugas untuk memproses peminjaman. Kartu anggota kami diserahkan, dan kami mendapatkan headphone.
Banyak juga orang yang menonton Film di sini, ketika kami datang, hanya tersisa dua komputer untuk menonton. Akhirnya setelah disetting, anak-anak bisa menikmati Film pilihan mereka masing-masing.

Kalau rumah kami berada di sekitar Perpusnas, rasanya tiap hari ingin main di sini. Tempatnya sangat nyaman, dingin ber-AC, minim hingar bingar, fasilitas lengkap dari mulai untuk membaca, menonton, makan, edukasi juga. Yang belum pernah ke Perpusnas, ayo kalian harus banget nyobain eksplorasi setiap lantai yang ada di Perpusnas! 
Continue reading Nobar di Ruang Audiovisual Perpustakaan Nasional

Jumat, 24 Januari 2025

Resolusi 2025

Entah sejak kapan berhenti menulis resolusi hidup di tahun baru. Rasanya setelah berganti status, aku kehilangan diriku (yang dulu). Prioritasku bergeser menjadi segalanya untuk kepentingan anak-anak dan suami.

Ada rasa tidak percaya diri bahkan ketakutan untuk melanjutkan mimpi. Rasanya ini tidak benar, rasanya tidak boleh, belum saatnya.

Padahal mimpi adalah hak setiap manusia terlepas apapun profesinya. Tapi mungkin bermimpi bagi seorang Ibu, terlalu mahal harga yang harus ditukar. Aku hanya belum siap mengorbankan sesuatu yang dibutuhkan untuk menggapai mimpi tersebut.

Oleh karena itu, mari kita catat harapan-harapan kecil yang semoga terlaksana di tahun baru ini.

1. Mengurangi makan di luar dan lebih sering masak

Setelah membuat rekap laporan tahunan keuangan kami di tahun 2024, porsi jajan "makanan berat" cukup lumayan besar dibanding groceries

Memasuki akhir bulan Januari ini, aku menemukan perasaan nyaman ketika mencoba resep-resep baru. Jika dulu ada perasaan bosan dan ingin beli saja. Ternyata kuncinya adalah di variasi makanan. 

Alhamdulillah tahun baru ini berhasil mencoba resep baru seperti tongseng, nasi ayam hainan, dan pecak ikan.

2. Be Present

Ini maknanya luas. Aku ingin menikmati masa saat ini, mengurangi overthinking dan kekhawatiran tentang hari esok.

Aku juga ingin mengurangi aktivitas menggunakan gawai, hadir lebih intens menemani keseharian anak-anak.

3. Lebih bisa mengontrol keuangan

Ada beberapa target keuangan yang ingin aku raih seperti:

  • Take over KPR ke Bank Syariah dan sebisa mungkin untuk melakukan pembayaran ekstra sebelum memasuki masa floating.
  • Sebagai generasi sandwich, aku berharap bisa menyisihkan secara lebih dan konsisten untuk membantu perekonomian keluarga.
  • Maintenance rumah seperti memasang torrent, menggunakan jasa pest control untuk membasmi rayap.
  • Lebih giat berbagi dengan orang-orang di sekitar. Seperti tetangga, tukang kebun, satpam sekolah Anak, satpam perumahan, Masjid yang sering minta sumbangan di jalan yang sering dilalui. 
  • Memperpanjang silaturahmi, hadir ketika mendapat undangan di hari istimewa teman atau saudara.
  • Pengen umroh bareng suami.
  • Menyiapkan dana pendidikan anak untuk jenjang selanjutnya. Tahun ini anak keduaku masuk Sekolah Dasar dan biaya cukup menguras kantong, aku sampai harus menjual beberapa aset. Semoga untuk jenjang selanjutnya bisa lebih siap dan terencana.

4. Melanjutkan kuliah.

Ini salah satu mimpi yang rasanya cukup challenging untuk dilaksanakan. Membagi biaya, waktu, dan tenaga. Mampukah kiranya aku?

5. Mengisi core memory anak dengan berkegiatan menyenangkan setiap weekend. Entah dengan pergi ke tempat baru atau melakukan sesuatu yang seru di rumah.

6. Mendampingi anak dalam mencapai target kompetensi yang ditetapkan sekolahnya. Seperti hafal juz 30, melancarkan membaca dan berhitung, lebih sering berdiskusi, mengajak anak untuk transparan tentang perasaan dan pikirannya.

7. Mengontrol emosi. Aku berharap bisa mengurangi omelan untuk hal-hal sepele diganti dengan mengajak anak critical thinking terhadap apa yang sudah mereka kerjakan (baik itu benar maupun salah). 

Istirahat yang cukup, makan makanan sehat, memperbanyak protein, buah dan sayur. Mengurangi gluten, juga lebih sering berolah raga.

Saat ini, hanya itu yang terpikirkan, jika nanti ada hal yang baru terpikirkan, mungkin list-nya akan bertambah. Jika dulu ketika kuliah, aku mendengar motivasi "Tuliskan mimpi-mimpimu, biar Tuhan yang mewujudkannya satu persatu", sejujurnya sampai saat ini aku masih percaya dengan hal itu.

Dan aku tidak pernah kecewa dalam berdo'a kepada Allah. Aku yakin Allah bersama prasangka hamba-Nya. Alhamdulillah atas segala kenikmatan hidupku saat ini ya Allah, sesungguhnya masalah hidup yang ku hadapi tak ada secuil pun dari Rahmat-Mu. 

Continue reading Resolusi 2025