Minggu, 17 Juli 2016

Dikhitbah, rasanya...

​Ya Allah, telah Engkau tunangkan aku tidak lain dengan 'dia' yang semoga mendekatkan dengan Engkau. Engkau satukan kami dalam majlis yang Engkau ridhai, aku hamba Mu yang tak punya apa-apa selain Engkau sebagai sandaran harapan. Engkau maha mengetahui apa yang tidak aku ketahui...

Pada 17 Juli 2016, Allah titipkan seorang calon teman perjalanan untuk mengembara di Bumi Allah, yang kelak semoga menuntunku menuju Negeri abadi, destinasi impian semua hamba-Nya. 
Alhamdulillah... Walaupun tak pernah ada kata "Would you love to marry me?" Atau "Please, be my bride!" Tapi bahagia rasanya. 
Pertemuan dua keluarga, yang awalnya aku berharap hanya perkenalan kedua keluarga inti berujung menjadi silaturahmi dua keluarga besar. Pertemuan yang sangat singkat, tanggal pernikahan pun langsung dibahas pada acara khitbah tersebut. 



Pengalaman dikhitbah ini diwarnai oleh suatu hal konyol. Cincin pertunangan kami tertinggal. Jadi tidak ada prosesi tukar cincin, sebagai gantinya, abang memberiku sebuah bunga, calla lily putih perlambang cinta yang tulus dan semoga abadi.
Semoga Allah mencukupkan ilmu kami untuk membina sebuah rumah tangga yang bisa menyejukkan dan menentramkan hati. Sebuah keluarga yang harmonis, penuh dengan cinta kasih, kebahagiaan serta harapan yang selalu membumbung dalam menjemput Ridho Allah dan keberkahan-Nya.

Semoga Allah meridhoi dan memudahkan setiap langkah kami dalam mempersiapkan pernikahan. 
Terima kasih mamah & mpa yang telah merestui kami. Do'a kalian dan keluarga besar teramat sangat berarti bagi kami. Semoga pernikahanku nanti bisa menjadi baktiku dan ladang amal untuk kalian. 
Continue reading Dikhitbah, rasanya...

Selasa, 17 Mei 2016

Should I Buy Your Time

Bagiku, tidak pernah ada perjalanan yang terlalu panjang, bersamamu. Empat tahun berlalu, dan puluhan tahun yang akan datang pun, aku masih sanggup menghabiskannya bersamamu.

Selama tiga tahun kita terpisah oleh jarak, aku tak pernah kesulitan untuk selalu jatuh cinta berulang-ulang kali kepadamu. Kamu tak perlu bertanya, apa yang membuat aku jatuh cinta sedemikian hingga kepadamu. Perhatianmu, luapan kasih sayangmu, your precious time, aku mendapatkannya lebih dari siapapun kala itu.

Tapi mungkin, aku terbiasa terlalu dimanjakan oleh perhatianmu. Sehingga kini, ketika waktumu tersita oleh profesimu, aku merasa cintaku tumbuh dengan prematur. Aku merasa perasaanku tak seutuh dulu. Aku lupa caranya bersyukur ketika dirimu begitu nyata di depanku.
Continue reading Should I Buy Your Time

Kamis, 21 April 2016

Stay Hydrate with Plant Nanny

Plant Nanny ini merupakan aplikasi andorid yang bisa didownload gratis di play store. Dia merupakan aplikasi yang mengkombinasikan antara health dan fun. Aplikasi ini sangat cocok terutama buat kamu yang jarang minum air. Jadi selain berfungsi sebagai reminder, kita juga bisa menanam banyak tanaman lucu yang bisa tetap hidup dan tumbuh kalau kita minum air sesuai kebutuhan tubuh kita. Jadi si tanaman itu merupakan representasi tubuh kita.

Banyak sekali fitur menarik di dalamnya, seperti:
1. Banyak tanaman-tanaman lucu

image



2. Bisa ganti-ganti pot

image



3. Bisa milih volume air sesuai jumlah air yang masuk ke dalam tubuh kita

image



4. Scenenya ikut berubah, kalau sore ya sore kalau pagi ya pagi.

image



5. Ada drinking historynya jadi bisa memantau aktivitas minum kita

image



Kita bisa mengatur volume favorit atau jumlah volume air yang sering kita minum. Tapi kita juga bisa mengatur volumenya, caranya:
1. Scroll ke atas bagian homescreen plant nanny
2. Klik add
3. Pilih jumlah volume yang akan diadd, kemudian create.

image



Nah, pada umumnya kan kita tahu kalau tubuh kita memerlukan air 1,5 liter setiap hari, kan? Ternyata, kebutuhan tersebut disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas kita loh...
Di plant nanny kita bisa tahu berapa volume air yang kita butuhkan.
Caranya tinggal input berat badan kita dan jenis aktivitas apakah ringan, sedang, atau berat.


image



Berat badanku terakhir ditimbang itu 44,0 kg hikssss dan aktivitas pekerjaanku termasuk yang sedang.

Bagaimana kita tahu kalau air yang kita minum sudah cukup atau belum?
Kita bisa melihatnya di setting, kemudian klik status, akan ditampilkan berapa jumlah air yang sudah kita minum sekaligus prosentasenya.

image



Kadang, karena padatnya aktivitas di kantor dan juga sebagai seseorang yang bekerja di laboratorium, tidak setiap waktu bisa minum. Tentunya karena pekerjaanku berkaitan dengan sampel-sampel yang infeksius jadi harus terus memakai sarung tangan. Hal itu membuat aku jadi sering lupa minum. Tapi plant nanny ini selalu mengingatkan aku untuk minum. Interval waktunya bisa diatur ko. Jadi setiap berapa lama sekali plant nanny akan memberi notif ke kita.

image



Nah, itu tanaman-tanaman aku, lucuuuuuukkk kan? Masih sedikit sih, tapi aku akan terus ngumpulin tanaman-tanaman lucu ini, sekaligus memenuhi kebutuhan air aku dong.
Continue reading Stay Hydrate with Plant Nanny

Sabtu, 16 April 2016

Orang Berkartu Nama Emas tidak selalu Menakutkan

Ini pertama kalinya mendatangi orang yang namanya tertera di kartu nama emas berlambang gigi. Kesehatan Gigi memang sensitif karena bisa menjalar kemana-mana. Tapi baru kali ini ketika sakit gigi tak tertahankan aku baru mau mendatangi dokter gigi. Ketakutan akan dokter Gigi memang stigma yang tidak mudah untuk dihapus.

Ada dokter gigi yang menjadi langganan teman-teman di Prodia Pluit. Keluarga Tukgali, yang terdiri dari 3 dokter, drg. Erna, drg. Devina, dan drg. Desya. Sekeluarga menjadi dokter Gigi, keren ya, jadi bisa buka praktik bareng.

Awalnya bingung karena tidak ada loket pendaftaran, hanya ada beberapa pasien yang mengantri menunggu giliran. Ketika bertanya kepada salah satu dari mereka, ternyata dia juga baru pertama kali dan tidak tahu. Aku pun duduk ikut mengantri. Di klinik ini, memang tidak ada loket pendaftaran, pasien dengan tertib mengingat urutan dan masuk sesuai giliran.

Entah berapa lama aku di sana, kalau tidak salah aku kebagian antrian ke-7 dan pasien masih terus bertambah. Drg yang bertugas ketika itu adalah drg. Erna dan drg. Desya. Antrian drg. Erna panjang sekali. Aku kebagian drg. Desya, orangnya masih muda dan cantik. 

Tidak memakan waktu lama, aku langsung dibaringkan di alatnya yang entah apa namanya, kemudian dokter memeriksa gigiku. Kesimpulannya sama dengan kecurigaanku, impaksi.

Jadi Gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak mendapat cukup banyak space sehingga dia mendesak gusi dan Gigi di sekitarnya. Yang membuatnya terasa sakit adalah sisa sisa makanan yang terperangkap di sana. 

Dokter mengatakan kalau aku harus operasi. Aku diresepkan obat, setelah tidak terasa sakit aku diharuskan melakukan rontgen panoramic di biomedika, baru kemudian datang lagi dengan membawa hasil rontgen untuk dioperasi.

Walaupun sudah dapat menebak, tapi mendengar hasilnya langsung dari dokter terasa mengejutkan. Kata dokter Gigi geraham bungsuku sebenarnya tegak, yang harus banget dioperasi itu yang giginya miring. Tapi tetap saja walaupun tegak nanti bisa menimbulkan sakit lagi.

Biaya konsultasi di sini, (tidak ada tindakan) sebenernya berharap gigiku bisa dibersihkan untuk mengurangi rasa sakitnya adalah Rp 50.000. Cukup terjangkau kan? :)

Dengan pertimbangan ini dan itu akhirnya aku memutuskan untuk tidak melakukan operasi. Dan sebaliknya akan lebih ketat menjaga kebersihan gigi. Mudah-mudahan si bungsu ga rewel lagi ya.

Rumah/tempat praktek:
Jl. Tomang Utara No. 5
Jakarta Barat 11440
Telp. 5661153-5672179

Jam praktek:
Setiap hari Pk. 16.30 - 21.00
(Drg. yang bertugas berbeda-beda setiap harinya)
Continue reading Orang Berkartu Nama Emas tidak selalu Menakutkan

Minggu, 03 April 2016

Seserahan

Mungkin ini salah satu hal yang paling bikin semangat menjelang pernikahan. Apalagi calon manten perempuan, bisa belanja sesuai selera gratis tis tis... Hehehe

Tidak ada referensi yang mewajibkan daftar isi seserahan maupun jumlahnya harus berapa kotak, baik dari pihak keluarga laki-laki maupun perempuan. Jadi, berdasarkan surfing ke blog para bridezilla, inilah hasilnya. 

Kotak I (Perlengkapan Ibadah) 

  1. Mukena bahan sutra salmer - pasar tanah abang: 550.000

  2. Tasbih - Thamrin City : 20.000

  3. Al Qur'an "Golden" - Islamic Shop: 208.099


Kotak II (Perlengkapan Pesta & Kerja)

  1. Dress - Thamrin City : 250.000

  2. Kalung hias 2 - Thamrin City : 100.000 (tidak dipajang) 

  3. High heels & wallet "Urban n co" : Citra Land: 612.840

  4. Tas CK "KW" wkwkwk - Blok M: 215.000

  5. Casual blouse - Blok M: 70.000 (tidak dipajang) 

  6. Kemeja - Blok M : 70.000 (tidak dipajang) 

  7. Celana - Blok M: 150.000 (tidak dipajang) 

  8. Jam tangan "Alba" - Seiko hous Citraland: 538.000


Kotak III (Underwear)

  1. 3 pcs bra

  2. 3 pcs underwear

  3. 3 pcs lingerie (tidak dipajang)


Belanja di Pasar tanah abang, total: 300.000

Kotak IV (Perlengkapan Mandi) 

  1. Handuk "Terry Palmer" - Carefour Pluit Village: 69.900

  2. Shampoo "Tressemme" - Hypermart Daan Mogot: 22.250

  3. Sabun Cair Cream Strawberry - Guardian : 59.900

  4. Pasta gigi "Pepsodent Whitening" - Hypermart Daan Mogot: 15.600 (tidak dipajang) 

  5. Sikat gigi "Pepsodent" - Hypermart Daan Mogot : 10.550 (tidak dipajang) 

  6. Sikat Lidah "Formula" - Hypermart Daan Mogot: 7.675 (tidak dipajang) 

  7. Body lotion "Vaseline" - Carefour Pluit Village: 40.850


Kotak V (Kosmetik) 

  1. Facial wash "wardah" 

  2. Bedak & bb cream "wardah" 

  3. Eye Foundation "NYX" 

  4. Maskara "Wardah" 

  5. Lipstick & lip balm "wardah" 

  6. Eye shadow "wardah" 

  7. Make up remover "wardah" 

  8. Eyeliner liquid "Maybelline" 

  9. Body mist "enchaunter allure"- Carefour Pluit Village : 49.100


Belanja di Matahari Citraland, total: 651.300

Kotak VI 

  1.  Bedcover - Pluit Village : 600.000


Kotak VII

  1. Kue dan buah-buahan 


Total kerusakan untuk seserahan (exclude kue dan buah-buahan) : 4.651.064. Dan Alhamdulillah semuanya kami cicil dari dana pribadi, tidak menyusahkan orang tua masing-masing. Makanya jangan heran ketika ditanya berapa lama nyicil seserahan? Entahlah,  kami nyicil dari November 2015 hehehe

Ada banyak barang yang tidak dipajang, pertimbangannya karena mengurangi nilai estetika ketika dihias. Jadi kami memilih beberapa yang sekiranya pantas dipajang saja supaya tidak terlalu sesak juga di kotak seserahannya. Setelah barang terkumpul tinggal survei tempat untuk hias seserahan, yeay !!! 
Continue reading Seserahan

Jumat, 18 Maret 2016

Mahar

Dari dulu keinginan tentang mahar ini tidak berubah. Saya ingin logam mulia sebagai mahar saya, kalau untuk beratnya sesuai kemampuan calon suami saya, semakin besar, saya semakin senang hahaha. Walaupun sebenarnya, sebaik-baik perempuan adalah yang maharnya paling sedikit 😣

Kenapa tidak seperangkat alat shalat? Entahlah, seperangkat alat shalat sudah dimasukkan ke dalam list seserahan. Jadi, cukuplah saya pikir sebagai seserahan saja. Tanggungjawabnya juga besar untuk suami saya. 

Kenapa tidak perhiasan atau uang entah dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing? Sejujurnya saya tidak terlalu suka memakai perhiasan, tapi kalau dikasih sih suka banget 😛 Selain itu, saya sudah mengenakan kalung dari nenek saya, anting dari mamah, dan terakhir cincin dari calon suami. Kalau mata uang, rasanya ko sayang, uang sebanyak itu dihias khawatir lecek, rusak atau nanti dibongkarnya sayang(?) 

Jadilah akhirnya diputuskan kalau maharnya logam mulia seberat 25 gram (tipisnyeuuuuuu) yang kami beli bersama langsung dari Antam, nanti deh diposting pengalaman beli emas ke Antam. 

Nah, sekarang gimana nih ngehias maharnya? Browsing di instagram ko terlalu mainstream, rata-rata pakai kotak akrilik, cantik sih tapi terlalu biasa. Akhirnya nemu inspirasi di google, simple dan aku langsung suka. Pas bilang ke calon suami,  dia langsung setuju. Bahkan kami pun bahu membahu membuatnya. Ini dia penampakan karya kami berdua:



Pertama bikin dulu sketsanya, setelah selesai print di kertas HVS atau boleh kertas lain. Siapkan kardus atau karton tebal, sesuaikan kardus dengan ukuran frame. Gunting gambar kemudian tempelkan di kardus menggunakan lem kayu (yang warna putih itu loh, adanya cuma lem ini hahaha). Jangan lupa lubangi kardus untuk tempat logam mulia menggunakan cutter supaya lebih rapi. Sisipkan logam mulia di tempat yang dikehendaki, supaya lebih kokoh saya beri selotip di bagian belakangnya. Kemudian masukkan ke dalam frame, tadaaaaaa... Cukup puas lah dengan hasilnya, ya walaupun kombinasi warnanya menyesuaikan dengan bahan yang ada hahaha

Total kerusakan untuk mahar ini:

  1. Logam mulia 25 gram - beli di Antam: Rp 13.350.000

  2. Wooden frame - beli di Citra Land: 155.900

Continue reading Mahar

Sabtu, 27 Februari 2016

Membaca Semakin Mudah dengan IJakarta

Salah inovasi baru dari pemerintah kota Jakarta adalah dengan menyediakan perpustakaan digital yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Namanya Ijakarta app, teman-teman tinggal mendownloadnya di playstore. Oh, ya, ini tidak hanya diperuntukan bagi warga Jakarta saja, tapi semua orang juga bisa mengaksesnya.

image



Sistem Ijakarta ini sama seperti pada perpustakaan pada umumnya. Kita harus mempunyai akun dulu dengan mendaftar menggunakan email atau akun facebook. Setelah terdaftar baru kita bisa mengakses aplikasinya. Sebelum meminjam kita harus memfollow beberapa epustaka yang menyediakan buku. Kita bisa meminjamnya selama jangka waktu tertentu sesuai keterangan dari perpustakaan. Jika melebihi batas waktu pinjam, maka buku tersebut akan otomatis hilang dari rak buku kita dan kita harus meminjam ulang. Jika ada orang yang sedang membaca buku tersebut, maka kita harus antri. Rata-rata buku populer antriannya sangat panjang.

image



Kita bisa mengedit profile kita seperti menambah avatar, menambahkan deskripsi tentang kita. Di sini juga ada status semacam di kaskus seperti newbie, bookworm, dan sosializer.

image



Untuk isi dari aplikasi ini sendiri sudah cukup innovatif, yaitu terdiri dari:

1. Koleksi
Berisi kategori buku yang dibagi menjadi rekomendasi, terbaru, terpopuler, dan buku (ada buku agama, alam, bahasa, fiksi, fotografi, sains, dan masih banyak banget, puas deh pokoknya).

image



2. Epustaka
Ini merupakan perpustakaan yang menyediakan buku untuk dipinjam. Contohnya ada Arsip, kedutaan, komunitas, pemerintahan, pendidikan, tokoh (contohnya Ahok Pustaka).

image



3. Home
Sama seperti home pada umumnya, berisi news feed tentang aktivitas user lain.

image



4. Rak buku
Berisi buku yang sedang kita pinjam, buku yang kita antri pinjam, dan juga riwayat peminjaman.

image



5. Notifikasi
Ini berisi pemberitahuan contohnya jika buku yang kita sudah antri available to read maka akan ada notifikasi masuk.

image



Gimana? Keren, kan? Sekarang untuk yang rumahnya jauh dari perpustakaan gausah berkecil hati, karena ada banyak jalan menuju Roma.
Continue reading Membaca Semakin Mudah dengan IJakarta

Kamis, 25 Februari 2016

Cara Asyik Menikmati Kopi di The Reading Room

Ketika ada yang berkata "Jika peluru hanya menembus satu kepala, maka tulisan bisa menembus jutaan kepala" faktanya itu adalah benar. Dan aku adalah salah satu korban yang tertarik untuk berkunjung karena tulisan yang mengulas tentang The Reading Room.

Pagi-pagi langsung ngechat temen SMA dulu, namanya Nursita sari. Nur sebenarnya lagi sibuk skripsi tapi pas aku ajak ke The Reading Room dia juga excited setelah melihat reviewnya di Zomato, asyiiikkk! Sekalian reuni hampir 4 tahun ga ketemu. Sorenya langsung deh ketemuan di The Reading Room.


image



Continue reading Cara Asyik Menikmati Kopi di The Reading Room

Senin, 22 Februari 2016

Abang, Iced Capucino, dan Gula Jagung

Kami menghabiskan waktu di cafe untuk menunggu pemutaran film gratis yang diadakan oleh salah satu museum di Jakarta. Kami memilih duduk di bagian luar depan cafe tersebut.

Walaupun cafe tersebut hanya menyediakan coffee dan desert, tapi masing-masing kursi dipenuhi oleh pengunjung (lebih tepatnya satu meja diisi oleh satu orang atau pasangan bahkan keluarga). Di sini pelayanannya self-service karena hanya ada satu petugas yang merangkap sebagai bartender dan juga kasir.

Ada banyak varian kopi yang terpampang besar di menu box yang ditempel di dinding. Berhubung aku bukan penikmat kopi yang addict maka aku memilih durian frape, sayangnya semua frape kosong. Akhirnya aku memesan ice coffee tiramisu latte. Sedangkan abang memilih iced cappuccino.

image



Kami menunggu agak lama sampai pesanan kami siap dihidangkan. Dan hal yang lucu adalah tiba-tiba abang bersikap ekspresif ketika meminum coffee tersebut.

"Ko rasa cengkeh, ya, neng? Pahit."

Penasaran aku pun mencicipi kopi tersebut. Dan memang pahit hoekss.. Untungnya aku tidak salah pilih kopi. Punyaku rasanya lumayan enak, karena rasa manis kopi tak pernah berkhianat di lidah.

Kami terus menertawakan rasa aneh dari si iced cappuccino. Abang memilih kopi rasa itu karena namanya lebih familiar dibanding nama kopi yang lain hahaha, sedangkan aku memilih latte karena suka manis. Akhirnya sang pecinta kopi pun menambahkan gula jagung pada kopinya demi menyelamatkan kenikmatan kopi itu. Dan dia berkilah,

"Ane menunjukkan cara menikmati kopi yang benar"

Lain kali kita coba kopi rasa lain ya, bang! Kali aja ada kopi rasa muntah kaya di film Harry Potter (walaupun namanya familiar) hahaha.
Continue reading Abang, Iced Capucino, dan Gula Jagung

Minggu, 03 Januari 2016

Wedding Rings

Bisa dikatakan kami terlalu terburu-buru dalam membeli cincin nikah. Sebenarnya sempat browsing tempat yang direkomendasikan para capeng di Jakarta, tapi entah kenapa tidak ada bayangan, males juga karena tempatnya jauh. Jadilah akhirnya kami membeli cincin di Rose Jewelery Pluit Village. Alasan utamanya karena tempatnya dekat tentu saja, di belakang kost saya, selain itu sedang ada promo anniversary Rose PV juga. 

Rincian cincinnya sebagai berikut:

  1. Cincin aku: emas 75% 2.35 gram + diamond 0.030/1 DR F VVS VG

  2. Cincin abang: emas 75% 2.90 gram + diamond 0.060/1 DR F VVS VG


Totalnya Rp 8.905.000



Seolah terhipnotis, kami langsung mengatakan "ya" ketika SPG Rose menawarkan beberapa jenis cincin nikah. Tidak ada cincin berbahan Palladium di Rose, Frank n Co atau toko di mall lainnya, malah mereka menawarkan Platina WOW! Padahal sudah ada perdebatan dalam hati, karena Islam melarang laki-laki memakai cincin emas. Tapi si SPG meyakinkan banyak ko muslim yang memakai cincin emas, bahkan dia sendiri juga cincinnya terbuat dari emas. Kegelisahan lainnya adalah awalnya kami berencana untuk membuat cincin custom tapi SPG Rose meyakinkanku lebih baik membeli cincin yang sudah ready untuk menghemat budget. Dan akhirnya dibungkuslah cincin nikah kami. Huft... 

Kelebihannya membeli cincin nikah di mall ini free service seumur hidup, free grafir nama atau tanggal nikah, dan sering dikabari kalau ada promo apapun. Tapi mahalnya yaampun... Dan sedihnya lagi, karena ini cincin promo, di sertifikatnya dicap tidak bisa direfund hiks. Memang sih siapa yang mau jual cincin kawin tapi kan setidaknya ingin ada jaminan kalau suatu saat kami ingin menjual bisa ke toko itu lagi. Tapi ternyata, yasudahlah... 

Setelah beberapa bulan kami memiliki cincin dari Rose, hati saya tetap tidak tenang, seolah sudah berbuat dosa. Kegelisahan tersebut saya bagi pada calon suami, akhirnya kami memutuskan untuk membeli baru cincin abang yang terbuat dari Palladium. Kami memesannya di Cikini Gold Center. Awalnya ketika survei pertama tidak ada keharusan minimal gramnya, tapi ketika kami order, kami diharuskan membeli minimal 5 gram cincin Palladium. Biaya cincin dan pembuatannya di CGC ini Rp 2.000.000. Pembuatannya memakan waktu sekitar sebulan. Sayangnya di sini hanya bisa grafir nama, dan tidak bisa ditambah tanggal nikah, karena nanti terlalu penuh katanya. Cincin Palladium ini tidak bersertifikat jadi tidak bisa dijual. 

Nah, buat para capeng, ada baiknya survei yang matang buat bikin cincin nikah, jangan sampai nyesel nantinya. Banyak ko blog capeng yang merekomendasikan tempat pembuatan cincin nikah dengan harga miring tapi kualitas seperti Frank n co atau Orori dll. 
Continue reading Wedding Rings

Sabtu, 02 Januari 2016

Aku Ingin Satu Januari Setiap Hari

Melakukan perjalanan jauh berdua tampak begitu impossible dilakukan sepanjang tahun 2015 kemarin. Jadwal kerja yang berbenturan, sama-sama menjadi karyawan baru yang belum mendapat cuti, dan perasaan lelah yang entah begitu betah menggelayut setiap waktu. Mungkin adaptasi dari sebuah ritme baru di dunia kerja.

Perjalanan di awal tahun 2016 ini seolah mengisi ruang kosong yang kami lewatkan di tahun 2015. Satu setengah jam lamanya dia berada di balik kemudi motornya, tak ada keluhan panas yang tanpa ampun membakar punggung kaki dan muka kami, tak ada keluhan tentang banyaknya lampu merah yang memberikan jeda terlalu lama untuk kami, tak ada keluhan tentang macet yang mengharuskannya mencari celah-celah sempit dari jalanan yang disita ribuan kendaraan dalam waktu bersamaan. Ya, dia begitu pandai menyembunyikan emosinya. Dia menjadi cermin bagiku, betapa kami sangat berbeda, tapi hey, bukankah kutub yang berlawanan akan saling tarik menarik?

Alam terbuka, pemandangan hijau, dan potret indah bumi pertiwi adalah dunia kami. Mungkin itulah salah satu kesamaan yang kami punya. Dan hari ini kerinduan menarik kami ke Depok. Kampung 99 pepohonan, tempat yang (semula) kami tuju.

Jauh, terasa sangat jauh sekali. Terasa jauh bahkan dibandingkan ketika kami melakukan perjalanan Jakarta-Majalengka. Sayangnya, lelah kami tak terobati. Kami tidak menemukan apa yang kami cari di sana. Tidak sampai 10 menit kami berkeliling.

Waktu yang kami miliki begitu sempit, kami memutuskan untuk shalat di awal waktu, dan akhirnya menginjakkan kaki di mesjid kubah mas. Mesjid megah dengan daya magis yang menarik ribuan pengunjung.

[caption id="" align="alignnone" width="1440" caption="Lokasi: Mesjid Dian Al Mahri"]image[/caption]



Rumput hijau menghampar luas di sepanjang jalan menuju mesjid. Banyak orang yang rehat di sana. Kami pun turut serta. Inilah moment yang paling aku suka. Duduk berdua, bertukar pikiran, berbicara dari hati ke hati. Tapi tak ada canda jenaka darinya hari ini. Aku maklum, dia terlalu memforsir fisiknya, dan manajemen waktunya tak seperti yang seharusnya.

Dia bukan orang yang detail atau terorganisir, tapi dia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhanku. Kami mampir di sebuah warung tenda untuk mengisi perut. Sebenarnya aku agak ragu melihat sanitasi di sana tapi aku tetap mengikutinya. Dan terbukti, lalat beragam ukuran, kucing yang terus menerus menjilati kakiku, bahkan sampai karpet meja yang diterbangkan angin mengenai wajahku, semua itu melenyapkan selera makanku, dan sedikit banyak mempengaruhi alam bawah sadarku. Jangan ajak aku makan di pinggir jalan, please!

Seolah mengerti kekecewaanku, alam pun menangis, hujan mengiringi kepulangan kami tapi aku suka.

Aku ingin satu Januari setiap hari, agar aku bisa menghabiskan waktu bersamanya, karena aku suka, benar-benar suka bersamanya.

Lokasi: Mesjid Dian Al Mahri
Continue reading Aku Ingin Satu Januari Setiap Hari