Sabtu, 16 April 2016

Orang Berkartu Nama Emas tidak selalu Menakutkan

Ini pertama kalinya mendatangi orang yang namanya tertera di kartu nama emas berlambang gigi. Kesehatan Gigi memang sensitif karena bisa menjalar kemana-mana. Tapi baru kali ini ketika sakit gigi tak tertahankan aku baru mau mendatangi dokter gigi. Ketakutan akan dokter Gigi memang stigma yang tidak mudah untuk dihapus.

Ada dokter gigi yang menjadi langganan teman-teman di Prodia Pluit. Keluarga Tukgali, yang terdiri dari 3 dokter, drg. Erna, drg. Devina, dan drg. Desya. Sekeluarga menjadi dokter Gigi, keren ya, jadi bisa buka praktik bareng.

Awalnya bingung karena tidak ada loket pendaftaran, hanya ada beberapa pasien yang mengantri menunggu giliran. Ketika bertanya kepada salah satu dari mereka, ternyata dia juga baru pertama kali dan tidak tahu. Aku pun duduk ikut mengantri. Di klinik ini, memang tidak ada loket pendaftaran, pasien dengan tertib mengingat urutan dan masuk sesuai giliran.

Entah berapa lama aku di sana, kalau tidak salah aku kebagian antrian ke-7 dan pasien masih terus bertambah. Drg yang bertugas ketika itu adalah drg. Erna dan drg. Desya. Antrian drg. Erna panjang sekali. Aku kebagian drg. Desya, orangnya masih muda dan cantik. 

Tidak memakan waktu lama, aku langsung dibaringkan di alatnya yang entah apa namanya, kemudian dokter memeriksa gigiku. Kesimpulannya sama dengan kecurigaanku, impaksi.

Jadi Gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak mendapat cukup banyak space sehingga dia mendesak gusi dan Gigi di sekitarnya. Yang membuatnya terasa sakit adalah sisa sisa makanan yang terperangkap di sana. 

Dokter mengatakan kalau aku harus operasi. Aku diresepkan obat, setelah tidak terasa sakit aku diharuskan melakukan rontgen panoramic di biomedika, baru kemudian datang lagi dengan membawa hasil rontgen untuk dioperasi.

Walaupun sudah dapat menebak, tapi mendengar hasilnya langsung dari dokter terasa mengejutkan. Kata dokter Gigi geraham bungsuku sebenarnya tegak, yang harus banget dioperasi itu yang giginya miring. Tapi tetap saja walaupun tegak nanti bisa menimbulkan sakit lagi.

Biaya konsultasi di sini, (tidak ada tindakan) sebenernya berharap gigiku bisa dibersihkan untuk mengurangi rasa sakitnya adalah Rp 50.000. Cukup terjangkau kan? :)

Dengan pertimbangan ini dan itu akhirnya aku memutuskan untuk tidak melakukan operasi. Dan sebaliknya akan lebih ketat menjaga kebersihan gigi. Mudah-mudahan si bungsu ga rewel lagi ya.

Rumah/tempat praktek:
Jl. Tomang Utara No. 5
Jakarta Barat 11440
Telp. 5661153-5672179

Jam praktek:
Setiap hari Pk. 16.30 - 21.00
(Drg. yang bertugas berbeda-beda setiap harinya)

2 komentar:

  1. Alhamdulillah tidak operasi mbak.😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Alhamdulillah, aku operasi gigi geraham bungsu jadinya di tahun 2020, mbak hiks.

      Semoga sehat selalu mbak, terima kasih sudah mampir.

      Hapus