Tampilkan postingan dengan label Parenting Journey. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting Journey. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Februari 2024

Belajar tentang Hikmah

"Bukan soal sukses atau gagal belaka, tapi soal hikmah yang datang sesudahnya." - Anies Baswedan

Dalam kontestasi politik kali ini, banyak hal yang relate dengan kehidupan saya. Salah satunya adalah belajar tentang hikmah.

Kutipan di atas bisa dilihat di playlist Tiktok "Kenalan Ulang Anies" Part 9. 

Dalam video tersebut beliau bercerita tentang kegagalan. Cita-cita masuk ke sebuah sekolah yang sudah tertanam lama dari sejak kecil namun tidak bisa terealisasi karena sebuah kebijakan baru.

Yang saya apresiasi adalah bagaimana beliau membuat sebuah turn over dari sebuah kegagalan menjadi prestasi.

Apa yang Membuat Video Pak Anies Relate dengan Kehidupan Saya?

Pada tanggal 9 Februari 2024 kemarin, kami mendapatkan sebuah pengumuman penerimaan murid baru. 

Dari ±120 pendaftar hanya 84 orang yang diterima, namun anak kami bukan termasuk diantaranya.

Sedih? Pasti. 

Kami yang baru 6 bulan berdomisili di sini, belum sempat mengurus dokumen kepindahan, otomatis dicancel dari sekolah Negeri. 

Berhubung ini adalah pengalaman pertama mengikuti PPDB ini, kami belum terlalu paham bagaimana tips dan tricknya. Kami hanya mendaftar di satu sekolah itu.

Alasannya sederhana, akreditasinya bagus, lokasinya di belakang rumah, programnya keren, termasuk salah satu dari dua sekolah yang mendapat label "Sekolah penggerak" di Bogor.

Ketika mendapat informasi anak kami tidak diterima, kami kalang kabut mencari sekolah yang masih membuka PPDB.

Bahkan sempat mengeluh pada Tuhan, ya Allah, ampuni kami.

Seolah menjawab kegundahan saya, Allah mengantarkan saya melihat video Pak Anies tersebut. 

Oh, ya. Kenapa manusia susah sekali mengaplikasikan rukun iman yang ke-6 yakni beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk (Qodo dan Qodar)?

Padahal anak saya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, bahkan dia bilang, belajar di rumah dengan Ibu pun aku happy.

Tapi justru orang dewasa seperti kami, orang tuanya yang kurang bijak menyikapi takdir. Ya Allah, ampuni kami.

Sambil menunggu hikmah yang bisa kami cerna, kami masih ikhtiar mencari sekolah untuk anak pertama kami.

Jika Qodarullah tidak mengizinkan anak kami untuk sekolah formal, kami sudah ikhlas akan melanjutkan sekolah non-formal yang selama ini sudah kami jalani. Bismillah. Kami berserah pada kehendak-Nya.

Continue reading Belajar tentang Hikmah

Rabu, 18 Oktober 2023

,

Perkembangan Anak Usia 3 Bulan

Aku sengaja menulis perkembangan ini di akhir bulan ketiga untuk benar-benar mengetahui apakah anak berkembang sesuai milestonenya. 

Bulan ini, kami ketinggalan jadwal posyandu, sehingga kami melakukan vaksin di RS Pelni. 

Bertemu dengan DSA hampir selalu membuat overthinking. Pasalnya bulan ini Shofiyah hanya naik 300 gram.

Akhirnya aku mulai melakukan evaluasi rutin, mulai dari frekuensi menyusu, memperhatikan makanan yang aku konsumsi, dll. 

Perkembangan-anak-usia-tiga-bulan
Shofiyah 3 Bulan


Jika menarik benang merah, kemungkinan Brrat Badan bayi hanya naik sedikit dikarenakan frekuensi menyusunya yang menurun, hidungnya mampet, sembelit, jadi anak seperti malas menyusu. 

Hal itu menyebabkan clogged duct. Dan otomatis volume asi sepertinya menurun. Tidak mau berlarut dalam situasi yang super stressfull ini, aku memutuskan untuk liburan di rumah Mamah selama satu minggu selama anak-anak libur sekolah. 

Hal ini untuk fokus menghilangkan stress. Di rumah Mamah ada banyak yang membantu pengasuhan, jadi aku tidak terlalu lelah dan stress. 

Alhamdulillah, seperti yang diharapkan, produksi asiku kembali meningkat drastis. Bahkan bonusnya, Shofiyah bisa tengkurap dan berguling. Hanya dalam waktu seminggu, Ayahnya langsung pangling melihat anaknya tiba-tiba menjadi serba bisa. Ma syaa Allah tabarokallah. 

Pertumbuhan

Shofiyah berat badannya 5.5 kg, panjang badannya 62 cm. Kenaikan BBnya 300 gram dari bulan lalu. 

Imunisasi

Shofiyah mendapatkan vaksin pentabio dan PCV. 

Perkembangan

1. Bermain dengan tangannya ✅

Awalnya Shofiyah memasukkan semua tangannya dalam bentuk kepalan ke mulut. Tapi ketika di Majalengka, diajarkan oleh Mamah untuk memasukkan jarinya ke dalam mulut. Hal ini karena Mamah kasihan melihatku lemas karena terus-terusan menyusui. 

2. Mengambil mainan ✅

Kalau untuk hal ini secara inisiatif, Shofiyah masih belum tertarik, tapi jika kami menyodorkan barang, dia bisa menggenggamnya dengan kuat, entah itu satu tangan ataupun dua tangan. 

3. Mengangkat leher 90° ✅

Ketika bertemu dokter, Shofiyah masih belum bisa menegakkan kepalanya, tapi ketika di Majalengka, dia bisa mengangkat lehernya 90°.

4. Meraba tekstur ✅

Shofiyah sudah mulai sering tengkurap dan ketika melakukannya dia akan meraba-raba alas badannya. Kami sering menggunakan alas yang berbeda-beda, dimulai dari sajadah tebal berbulu, karpet yang teksturnya lebih kasar, dan juga kasur. 

5. Berguling ✅

Shofiyah mulai tengkurap tanggal 29 September 2023. Dan mulai berguling tanggal 4 Oktober. Tapi untuk berguling masih jarang, bahkan sampai saat aku menulis ini, dia baru 5x berguling. 

Seringnya Shofiyah menangis ketika sudah mulai lelah tengkurap. 

6. Cooing/bergumam ✅

Ini menjadi moment paling menyenangkan, karena seringnya Shofiyah hanya memandang, mencermati keadaan. Biasanya dia bergumam ketika diajak mengobrol atau ketika dicium. 

7. Menatap/merespon ✅

Ketika menyusui, hal yang paling intimate adalah ketika Shofiyah menatap dengan mata cantiknya. Namun dikarenakan lebih senang menatap, dia jadi sering menarik nipple dan tersenyum. 

Dari Segi sosial:

8. Mengenali orang tuanya ✅

Entah bagaimana mengetahuinya karena kami jarang berinteraksi dengan orang lain. 

9. Jam tidur berkurang ✅

Betul sekali, di samping tidurnya kurang lelap karena mampet, sering terbangun, Shofiyah sering sekali mengajak bermain. 

Ibu bangga sekali atas upaya Shofiyah untuk belaiar ini dan itu. Pasti tidak mudah ya, nak. Tapi jangan khawatir karena Ibu akan selalu mendukungmu. Semoga sehat selalu, semoga kamu tumbuh dan berkembang sesuai dengan seharusnya. 

Continue reading Perkembangan Anak Usia 3 Bulan

Jumat, 25 Agustus 2023

Perkembangan Anak Usia 2 Bulan

"Time flies"

Masih belum cocok sih sebenarnya jika berkata time flies, karena baru dua bulan. Tapi jika mendampingi bayi ini setiap hari, terasa sekali perbedaannya, jika yang tadinya kecil, bayi sekarang makin panjang, makin berat. Maa syaa Allah. 




Mandi yang biasanya selalu menggunakan air hangat, dia sudah mulai bisa menoleransi air dingin. 

Di bulan kedua ini, sama seperti Abangnya yang pertama, masalahnya adalah bayi tidak BAB selama 10 hari. Sudah berencana ke DSA, tapi kemudian baca tulisan lama yang membuat tenang dan tetap berusaha dengan memakan makanan berserat tinggi. 

Akhirnya untuk memantau pencernaannya, Ibu membuat diary BAB, supaya lebih tenang. 

Jika bicara tentang kesehatannya, selain tidak BAB selama 10 hari, Shofiyah juga terkena hidung mampet. Common cold ini memang pingpong dari kakak-kakaknya, aku, dan juga Shofiyah.

Selain daya tahan tubuh kami yang mungkin sedang turun, marak juga "issue bad air quality" yang membuat pasien batuk pilek terutama anak-anak meningkat drastis. 

Imunisasi

Di bulan Agustus ini, biasanya diberikan Vitamin A, namun diundur menjadi bulan Oktober. Sebagai gantinya, karena pengaruh cuaca tadi, banyak anak yang muntaber bahkan sampai menyebabkan kematian, pemerintah akhirnya memberikan vaksin Rotavirus gratis untuk bayi mulai kelahiran Mei 2023.

Dan ini pertama kalinya kami datang ke Posyandu di lingkungan rumah baru. Shofiyah mendapatkan imunisasi, Pentabio, Polio, PCV, dan Rotavirus. Alhamdulillah vaksin PCV sudah diberikan gratis oleh pemerintah. Kalau dua Abangnya dulu, masih berbayar. 

Semoga ke depannya semakin banyak vaksin yang berbayar ditanggung oleh pemerintah. 

Untuk pertumbuhannya:
Berat badan Shofiyah: 5.2 kg
Panjang Badan Shofiyah: 55 cm

Sedangkan untuk perkembangannya:

1. Cooing
Setiap digendong, Shofiyah selalu menatap wajah Ibunya dan cooing. Moment ini terasa sangat intimate, dan selalu mengharukan. Padahal jika sedang sibuk, dan bayi ini menangis, terkadang Ibu masih suka mengeluh, tapi ketika Shofiyah menatap dan cooing, hilang semua keluh kesah, hanya ada rasa syukur atas hadirnya bayi sholehah ini. 

2. Mata Mengikuti Benda yang Bergerak di Depannya
Biasanya Abang-abangnya yang berebut memperlihatkan barang-barang yang mereka punya ke Shofiyah. Ketika mata Shofiyah mengikuti gerak tangan mereka, mereka langsung kegirangan. Jika digendong, biasanya Shofiyah sering sekali melihat rambut Ibu. 

3. Mengenali Tangannya
Awalnya kaget, kok Shofiyah sudah mulai bisa mengemut tangannya, walaupun belum sering. Ternyata memang masanya. Pertumbuhan kuku Shofiyah ini pesat sekali, butuh 1-2 x memotong kukunya dalam seminggu. 

4. Mengangkat Kepala Sebentar-Sebentar
Setiap digendong, tummy time, bahkan ketika menyusu pun Shofiyah sering sekali mengangkat kepalanya. 

5. Senyum dan Tertawa
Jika sebelumnya Shofiyah lebih sering tersenyum sendiri tanpa arti, sekarang jika Ibunya tertawa atau mengajaknya ngobrol, dia lebih sering tersenyum dan tergelak. Lucu sekali maa syaa Allah. 

6. Mengangkat Kepala 45 derajat
Biasanya Shofiyah mengangkat kepalanya ketika mandi dan tummy time, atau ketika diserdawakan setelah menyusu. 

7. Membuat Gerakan Halus
Aku gatau definisi gerakan halus itu seperti apa, tapi Shofiyah ini jika PD sedang LDR, maka dia refleks mendorong dengan tangannya. Atau jika diangkat, maka dia akan berpegangan ke baju atau rambut Ibunya. 

8. Mengangkat Kepala Lebih Lama
Ini terlihat ketika Tummy time, biasanya dia akan lebih sering melihat ke satu arah sekarang lebih sering mengangkat kepalanya. 

9. Mengangkat Kaki
Sering banget terutama ketika menyusu. Bahkan ketika tidur, Shofiyah ini sudah bisa tidur dan berputar, jika diselimuti ditendang-tendang sampai terbuka, bahkan celana dan pospaknya pun sering sampai melorot. 

10. Memutar Kepala dan Bahu Ketika Tengkurap
Kalau memutar kepala, dia sudah bisa, jika memutar bahu, Ibu tidak terlalu aware, apakah dia sudah bisa melakukannya atau belum. 

Selamat dua bulan, ya, Anakku sayang yang Sholehah. Semoga sehat selalu, bertumbuh dan berkembang secara sempurna. 
Continue reading Perkembangan Anak Usia 2 Bulan

Minggu, 23 Juli 2023

,

Perkembangan Anak Usia 1 Bulan

"Waktu berlalu begitu lambat jika kamu tidak menyadarinya dan begitu cepat jika kamu menyadarinya." - Marc Bolan

Sama seperti mengurus anak. Masa begadang ketika newborn, masa mengASIhi, ketika menjalaninya terasa begitu lama, tapi jika menoleh ke belakang, kita akan melihat anak kita cepat sekali tumbuh. 

Setiap melahirkan, biasanya aku akan pulang kampung selama 3 bulan atau selama proses pemulihan. Tapi kali ini, karena rumah Mamah sedang direnovasi, jadi kami memutuskan untuk langsung pindah ke rumah baru. 

Tidak mudah memutuskan untuk merawat tiga orang anak sendirian. Tapi berhubung sekarang kami sudah mandiri, aku merasa lebih punya keleluasaan untuk melakukan apapun tanpa sungkan.

Well, si anak sholehah sekarang sudah berusia satu bulan. Sebelum membahas tentang milestonenya, aku akan mendokumentasikan events yang dialami anak sholehah dalam 30 hari pertama hidupnya. 

Ketika akan imunisasi BCG


27 Juni 2023 (Usia 4 hari) 
Sudah mulai senyum sendiri ketika sedang tidur.  Pupnya mulai berwarna kuning kecoklatan setelah sebelumnya berwarna hitam. 

28 Juni 2023
Anak sholehah mengalami growth spurt. Seharian ingin menyusu dan digendong. 

3 Juli 2023 (Usia 11 hari)
Tali pusat Anak Sholehah puput/lepas.

4 Juli 2023 
Kami check up post partum bersama dr. Anton.

6 Juli 2023 (usia 14 hari) 
Aqiqah anak sholehah. 

14 Juli 2023 (usia 22 hari) 
Diajak Ibu ke Majalengka untuk menjemput kakak-kakaknya dan ketemu Opa Oma. Pertama kalinya Anak sholehah naik Commuter line dan Bis. Kami berangkat hanya berdua karena Ayah cutinya habis. 

15 Juli 2023
Ditindik oleh Bidan Ipit (yang ada di Majalengka). 

19 Juli 2023
Setelah menginap lumayan lama di Majalengka, kami diantar pulang oleh Om, Tante, dan Engki Ayo. 

22 Juli 2023
Anak sholehah vaksin BCG di RS Pelni. 

25 Juli 2023
Anak sholehah pertama kali melakukan pijat bayi (oleh bidan tersertifikasi) dan dikhitan. 

Continue reading Perkembangan Anak Usia 1 Bulan

Kamis, 06 Juli 2023

,

Prosesi Aqiqah Shoffiyah

Hari ke-tujuh kelahiran anak ke-tiga kami bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Jujur ini sedikit membingungkan, qurban dulu atau aqiqah dulu ya? Hehe

Akhirnya kami memutuskan untuk Aqiqah dulu. Pertimbangannya karena ada saudara yang juga melakukan kurban, kan pahala kurban itu bukan cuma buat yang berkurban tapi buat satu rumah. Cmiiw. 

Proses aqiqah untuk anak pertama dan kedua kami dilakukan di Majalengka (rumah Mamah). Kami memotong sendiri kambing, kemudian melakukan tasyakur dengan mengundang para tetangga. 


Berhubung sedang ada renovasi rumah di Majalengka, akhirnya kami melakukan aqiqah di Jakarta (rumah mertua). 

Proses aqiqah anak ke-tiga ini cukup berbeda dibanding kedua kakaknya. Kami tidak mengadakan tasyakur. Jadi rambut bayi dicukur sambil membaca do'a oleh Ayahnya. Kemudian kami membagikan daging kambing yang dipesan di jasa catering ke saudara dan tetangga. 

Aqiqah ini akhirnya dilaksanakan di hari ke-14 usia Shofiyah. Alhamdulillah semuanya lancar dan si anak cantik sholehah ini, kami beri nama:
"Clemira Shofiyah Almahyra" artinya brilliant princess yang sholehah, baik hati, cerdas, selalu dilimpahi keberhasilan dan keberuntungan dalam hidupnya
Continue reading Prosesi Aqiqah Shoffiyah

Kamis, 29 Juni 2023

,

Melahirkan Anak Ke-tiga

Waktu berlalu dengan cepat, fase kehidupan menjadi Ibu Tiga orang anak akan segera datang. Membayangkannya membuat kupu-kupu beterbangan di dalam perut, tapi terkadang juga membuatku menghela nafas panjang.

Beberapa waktu lalu, kami sempat kebingungan ketika mendapat kabar bahwa obgynku cuti untuk waktu yang tidak ditentukan. Ternyata obgynku terkendala oleh penerbitan SIPnya yang terlambat. 

Aku langsung membuat planning A, B, C. Di tengah kekalutan itu, beberapa hari kemudian Dokter mengabarkan bahwa SIPnya sudah selesai dan aku bisa melakukan kontrol rutin dua hari lebih cepat dari yang dijadwalkan. Alhamdulillah. 

Membuat Birth Plan

Di tanggal 20 Juni 2023, akhirnya kami bisa check up rutin sekaligus menentukan tanggal tindakan. 

Mengingat waktu yang mepet dengan hari raya Idul Adha, kami sepakat untuk melakukan tindakan di hari Jumat, tanggal 23 Juni 2023.

Setelah mengantongi jadwal, kami naik ke lantai tiga menuju laboratorium. Untuk melakukan pemeriksaan hematologi rutin, BT, CT, Gol. Darah & Rh. Hasil akan langsung online ke dokter, jadi kami langsung pulang tanpa menunggu hasil keluar. 

Janji Temu Dokter Anestesi

21 Juni 2023

Ketika menunggu dipanggil, aku menemani Abang yang ingin ke toilet. Selama berdiri, tiba-tiba merasa kurang enak badan, telinga berdenging, pandangan mulai buram, gejala mau pingsan, aku menelan ludah dan langsung duduk. 

Suami sedang menyimpan tas di ruangannya. Jadi kami hanya bertiga. Alhamdulillah, keadaan mulai membaik setelah aku kembali duduk. 

Janji-temu-dokter-anestesi
Bertemu Dokter Anestesi

Ketika suami datang, kami langsung menemui perawat dan melakukan pendaftaran. Mengisi informed consent, dan beberapa berkas lainnya. Baru kemudian bertemu dengan dokter. 

Proses ini benar-benar memakan banyak waktu, antrian yang panjang terasa begitu menyiksa bagi bumil yang harus duduk lama. 

Dokter menanyakan obat yang rutin aku konsumsi selain vitamin hamil. Aku tidak mengonsumsi apapun secara rutin. 

Selain itu dokter menanyakan apakah ada alergi terhadap obat tertentu, tidak begitu yakin karena tidak pernah secara sengaja melakukan tes, tapi pengalaman anak-anak sebelumnya, rasanya aku tidak ada alergi obat apapun. 

Dokter menyoroti nilai Hb-ku yang rendah yaitu 8.8 g/dL.

Anestesi yang akan dipakai sama seperti dua anak sebelumnya, bius lokal, setengah sadar tapi tidak diinformasikan apa nama obatnya dan berapa dosisnya, aku pun tidak bertanya. 

Continue reading Melahirkan Anak Ke-tiga

Kamis, 01 Desember 2022

,

Welcoming Our Third Child

 "Ini bukan rencana kami, tapi kami jauh lebih bahagia, karena ini adalah rencana Tuhan."

Beberapa bulan yang lalu, aku menduga bahwa aku terkena tipes. Pasalnya, perut kiri bagian bawah terasa nyeri, dan ketika berjalan, lebih cepat capek atau ngos-ngosan. 

Meski begitu, aku tidak serta merta langsung periksa ke dokter, karena tidak ada gejala lain seperti demam, diare atau sembelit. 

Ketika terjadi serangan mual, dan tubuh rasanya gampang sekali kembung, serdawa terus menerus, payudara terasa penuh, dan badan pegal-pegal, aku hanya mengira bahwa sebentar lagi adalah jadwal datang bulan. 

Tapi ketika menilik kembali catatan datang bulanku, sempat ragu, hey, ternyata hari pertama mens terakhirku adalah 19 September 2022. Berarti bulan Oktober kemarin, aku tidak mengalami datang bulan. 

Apakah aku benar-benar hamil? 

Perasaan campur aduk, aku bercerita tentang perasaanku dan kemungkinan aku hamil pada suami. Tidak lama kemudian suami berinisiatif untuk membelikan test pack. 

Dan ketika tes urine, wah, ini terlalu jelas, tidak diragukan lagi, aku hamil. 



Bisa dilihat di foto, bahwa garis tesnya begitu tegas dan jelas, bukan lagi samar. Kabar ini cukup membuat kami terkejut. 
Kado indah dari Allah ini datang ketika aku memutuskan merasa cukup dengan dua anak, sedangkan suami tetap menginginkan tiga orang anak. 

Sebelumnya, aku menyetujui untuk memiliki tiga orang anak, selama usiaku di bawah 30 tahun. Dan ternyata, Allah benar-benar mengabulkan perkataanku tersebut, aku hamil anak ke-tiga di usiaku yang ke-29. 

Bahagia bercampur bingung, susah sekali mendeskripsikan perasaanku saat ini. Ada banyak kekhawatiran akan masa depan. Tapi jika dipikirkan kembali, kita sebagai manusia bisa merancang, tapi Allah telah lebih dulu merancang. Dan skenario-Nya adalah yang terbaik. Alhamdulillah semoga kehamilan ini membawa keberkahan bagi keluarga kami. 

Pertemuan Pertama

Pada 10 November 2022, kami memutuskan untuk check up ke dokter Atut di RS Pelni. Dan hasilnya terlihat adanya Gestasional Sac atau kantung kehamilan yang ditandai dengan bulatan hitam dengan diameter 2.2 cm. 


Rasanya masih seperti mimpi, kembali melihat hasil USG. Walaupun belum terlihat adanya Fetus tapi diperkirakan Gestasional Agenya adalah sekitar 6 minggu. Ma syaa Allah. 

Seperti Hamil Anak Pertama

Aku merasa seperti tidak memiliki pengalaman hamil sebelumnya. Berbeda dengan dua kehamilan sebelumnya, kehamilan kali ini terasa begitu butuh perhatian. 

Serangan morning sickness terutama yang membuat kehamilan ini terasa berbeda. Sering sekali mual, bahkan muntah ketika gosok gigi, mencium bau-bau tertentu, makan makanan seperti ikan atau ayam, bahkan ketika minum obat dari dokter (kalsium). 

Berkurangnya nafsu makan karena mual tersebut, berkurangnya minum juga karena mual ketika minum air putih. Keinginan untuk makan makanan pedas atau asam. Perasaan mudah sekali lelah. Apakah ini faktor usia? Hehe

Harapan kami, semoga kami semua sehat selalu, janin bertumbuh dan berkembang dengan semestinya. 

Kami yakin bahwa Tuhan selalu membawa kebaikan dalam setiap takdir-Nya. 


Continue reading Welcoming Our Third Child

Kamis, 09 Desember 2021

Lacak Potensi Diri, Jadi Ibu Bahagia dan Produktif

Pada fase ini, aku merasa terjebak oleh rutinitas, merasa tak punya potensi diri. Ketika ada yang mengatakan, "Setiap orang pasti punya sesuatu untuk dibagikan". Mendengar itu aku berpikir keras, dan merasa aku tak benar-benar expert dalam suatu bidang. Aku menyukai banyak hal namun tak pernah benar-benar mendalaminya. 

Padahal Magika Midah di kelas Bunda Cekatan menyampaikan bahwa dengan mengetahui potensi diri kita bisa menjadi lebih produktif dan bermanfaat untuk sesama. 

Aku hari ini memiliki peran lain selain menjadi seorang perempuan, yakni menjadi istri dan Ibu. Dengan adanya suami dan anak-anak, semakin banyak ruang yang diisi oleh kebahagiaan. Tapi bagaimana caranya agar menjadi Ibu yang bahagia? Tetap produktif walaupun di rumah? Dan bagaimana supaya lebih bermanfaat bagi banyak orang? 

Magika Hamidah membagikan beberapa cara untuk mengetahui potensi diri, diantaranya:

  • Cari aktivitas yang membuat kita bahagia
  • Cari aktivitas yang easy dan enjoy
  • Tuliskan aktivitas tadi dan pilah menjadi 4 kuadran (Bisa, Suka, Tidak Bisa, Tidak Suka). 
Berbekal ilmu dari kelas telur hijau di Bunda Cekatan, aku mencoba untuk memetakan aktivitas yang aku suka dan bisa.

Sebenarnya aktivitas ini pun pernah dilakukan ketika matrikulasi Ibu Profesional, ketika aku membandingkan yang aku isi dulu dengan yang aku rasakan saat ini, sebagian besar masih sama. 

Kuadran Suka dan Bisa

Dari semua aktivitas yang sering dilakukan setiap hari atau rutinitas, aku memetakan lima aktivitas yang paling aku suka. 
Continue reading Lacak Potensi Diri, Jadi Ibu Bahagia dan Produktif

Jumat, 08 Januari 2021

Cara Supaya Anak Betah di Rumah

 "Ka, gimana sih caranya bikin anak-anak kamu betah di rumah? Anakku sudah tahu main, jadi ngajak main di luar rumah terus. Mana ada anak tetangga yang suka manggil, ngajak main anakku."


Semenjak pandemi ini, aku memang membatasi gerak anak-anak. Sedih rasanya, mengingat betapa aktifnya mereka. Tapi terlalu beresiko juga mengizinkan mereka bermain di luar rumah, mengingat lingkungan rumah kami yang ramai. 





Keterbatasan Ruang Gerak


Kami masih tinggal di rumah peninggalan mertua, di rumah ini kami tinggal bersama keluarga kakak ipar. Anaknya yang sudah masuk Sekolah Dasar, sering sekali mengajak teman-temannya ke rumah untuk bermain game online. Game yang kurang cocok untuk anak usia Sekolah Dasar menurutku, tapi sangat populer di kalangan mereka. Mempertimbangkan efek jangka panjangnya, akhirnya aku tidak mengizinkan anak-anakku berbaur dengan mereka. Selain gap year yang jauh, aku kurang suka jika anak-anakku terlalu sering terpapar gadget.


Akhirnya karena keterbatasan ruang, kami tersudutkan di ruangan yang kami pakai untuk tidur. Itu adalah satu-satunya tempat privasi yang bisa kami gunakan untuk bercengkrama. Setiap hari hampir setiap waktu kami berada di sana, melakukan aktivitas yang sama dan monoton. Lantas apakah anak-anak betah? Ya, walaupun sesekali mereka ingin bermain di luar kamar.


Aku tidak ingin membuat anak-anakku tumbuh sebagai orang yang introvert, lebih suka mengurung diri di kamar atau semacamnya. Tapi sementara waktu ini sampai kami bisa tinggal di rumah kami sendiri, aku memutuskan tak mengapa, selama kebutuhan fisik dan psikis mereka terpenuhi. Lalu bagaimana caranya supaya mereka bisa betah diam di rumah? 


Sebenarnya tidak ada hal spesial yang aku lakukan, tapi beberapa cara ini berlaku untuk anak-anakku:


  1. Menjadi teman atau sosok yang mereka sukai


Aku ingat pesan Ashanty kepada Aurel yang akan segera menikah. Pesan ini diamanatkan oleh Ibunya kepada Ashanty, yaitu "agar menjadi malaikat untuk anak-anaknya, menjadi orang yang baik bagi sesama manusia, dan menjadi pelacur untuk suaminya." 

Bukankah ketika kita memiliki idol atau orang yang kita suka, kita akan mengikuti semua gerak-geriknya? Hal itu pun berlaku bagi anak-anak kita, ketika mereka menyukai kita, lebih mudah mensugesti mereka untuk melakukan apa yang kita harapkan dibanding jika menggunakan paksaan. Mereka akan lebih mudah diatur, dan bahagia melakukan yang kita minta.


Tapi bagaimana caranya menjadi sosok yang disukai anak-anak? 

Mempererat bonding. Jika anak sudah bisa diajak berkomunikasi, sering-seringlah mengajak mereka berdiskusi dan mendengarkan keinginan mereka. Atau cara yang paling minimal sekali bisa kita lakukan adalah mengerem emosi kita, jangan terlalu sering mengomel hehe.


  1. Menetapkan jadwal kegiatan bersama dan melakukannya dengan konsisten


Aku menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dari sejak bangun sampai kembali tidur. Hal ini juga mengajarkan anak-anak tentang waktu yaitu, pagi, siang dan malam serta aktivitas apa saja yang akan mereka lakukan pada waktu tersebut.


Maka ketika misalnya mereka merengek tidak mau tidur siang, aku akan bertanya, "Apakah kalian tahu sekarang waktunya tidur siang? Ibu tahu kalian masih senang bermain tapi kita harus tahu waktu, karena semua ada waktunya, waktu bermain, waktu makan, waktu tidur siang, waktu shalat, mengaji, mandi, dan lain-lain. Jadi, ayo kita belajar disiplin!" Biasanya kalimat itu bisa menghentikan tangisan mereka. Hal ini sekaligus mengajarkan anak tanggung jawab dan komitmen terhadap jadwal yang sudah disepakati. Aku masih belum menerapkan hukuman atau semacamnya. 


  1. Bermain bersama atau melibatkan anak-anak dalam aktivitas kita


Adanya banyak mainan atau buku tidak akan bisa menggantikan kehadiran orang tua. Maka dari itu aku selalu berusaha untuk menemani mereka bermain. Aku terkadang menyiapkan sendiri permainan yang idenya aku dapatkan dari internet. Aku juga mendaftarkan anak sulungku ke beberapa sekolah online, dan ternyata dia sangat tertarik mengikutinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di kelas online pada umumnya adalah untuk menstimulasi sensori anak dengan bermacam-macam kegiatan tertentu. 


Ketika mood aku buruk atau sedang tidak bersemangat, aku biasanya meminta izin untuk men-charge kembali energi dengan rebahan dan mereka bermain sendiri. Walaupun seringnya tidak pernah berhasil sampai tertidur jika mereka belum tidur, karena mereka selalu bersemangat menunjukkan apapun yang dilakukan dan berulang-ulang memanggil kata Ibu.


Kapan aku melakukan kegiatan rumah tangga? Sebisa mungkin aku melakukannya di pagi dan malam hari. Tapi jika ada yang harus dilakukan di siang hari, mau tidak mau aku harus melibatkan mereka. Misalnya ketika sedang menyetrika, aku meminta bantuan mereka untuk melepaskan hanger yang menempel di jemuran.

Atau kalau hendak memasak, aku meminta mereka untuk mengupas bawang, memetik sayuran, dan lain sebagainya. 


Mereka senang sekali ketika memiliki kegiatan atau suatu hal yang baru, terutama ketika Ibunya mengapresiasi pekerjaan mereka. Intinya aku memastikan supaya mereka nyaman, tidak kesepian dan memilih untuk bermain dengan Ibunya dibandingkan orang lain. 


  1. Memastikan nutrisi mereka terpenuhi


Anak-anakku cenderung anteng tapi ada waktu dimana mereka menjadi rewel yaitu ketika lapar atau mengantuk. Maka aku selalu menyiapkan kudapan atau buah-buahan. Selama ini aku menerapkan jadwal makan utama dan selingan, aku jadi tahu kapan mereka merasa lapar sehingga bisa menyiapkan makanan di waktu yang pas. Jika kebetulan stok kosong, aku akan mengajak mereka membeli makanan di luar. Aku jarang mengenalkan mereka kepada makanan ringan kemasan yang dijual di warung. 


Ketika perut mereka kenyang, mereka jadi lebih mudah menerima instruksi dan anteng.


  1. Menghindarkan diri dari gadget


Kegiatan menghindarkan anak-anak dari gadget ini sebenarnya susah-susah gampang. Menjadi susah karena kadang hati tergelitik untuk memainkan gawai, sekedar mengecek grup whatsapp atau Instagram. Tapi sejauh ini, aku berhasil menjauhkan mereka dari gawai, kecuali jika anak-anak bersama dengan Ayahnya. Aku masih belum menemukan titik temu dengannya tentang aturan penggunaan gawai di depan anak-anak. 


Aku juga jarang mengajak anak-anak melihat tayangan di televisi, walaupun di rumah sudah memakai tv kabel, tapi aku lebih suka membiarkan mereka menonton tayangan yang aku pilihkan di laptop. Biasanya aku mengizinkan mereka menonton sebentar setelah bangun tidur siang.


Hal ini aku upayakan untuk menjaga mood anak-anak. Mereka menjadi lebih sering tantrum jika dibiarkan menonton video terlalu lama, malas mengikuti kelas atau semacamnya. 


  1. Mengapresiasi mereka yang anteng bermain 


Bagaimanapun aku bersyukur dengan sikap kooperatif mereka. Tidak selalu mulus atau berjalan lancar tiap hari, tapi aku selalu memohon kepada Allah agar melebarkan rentang sabarku seluas mungkin. Aku bersyukur karena aku bisa mengurus dan mendidik dua orang toddler-ku sekaligus, karena keluargaku di kampung selalu meminta anak sulungku untuk tinggal di sana dan diasuh oleh kakek neneknya, supaya aku tidak terlalu lelah atau repot. Aku berusaha menjadi detektif kebaikan yang mengapresiasi hal sekecil apapun yang mereka lakukan. 


Tidak mudah menjadi orang tua, pasti semua orang tua mengeluhkan hal yang sama. Tapi aku selalu ingat pesan seorang temanku di komunitas, "Semakin besar anak, semakin menyenangkan mengasuhnya. Jika tidak, berarti ada yang salah dengan pola asuh kita." Jadilah pendengar dan teman yang baik untuk mereka. Jika mereka rewel ketika di dekat kita tapi baik-baik saja ketika bersama orang lain, itu karena mereka menganggap kita adalah tempat ternyaman mereka untuk berkeluh kesah, tempat bermanja setelah menghadapi dunia yang keras. 

Continue reading Cara Supaya Anak Betah di Rumah

Kamis, 10 Desember 2020

Ide Bermain Anak: Membuat Capitan Monster (Bunsay 6)

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 9

Aktivitas hari ini:

Membuat Capitan Monster

Membuat Capitan Monster


Alat dan Bahan:

  1. 6 buah kardus yang sudah dipotong persegi panjang
  2. 7 buah paku kertas
  3. Kertas
  4. Double tape
  5. Gambar monster


Cara Membuat:

Pasang kardus membuat huruf x

pasang paku kertas di tengah perpotongan huruf x

Kemudian lakukan hal yang sama sampai membentuk xxx

Pasang gambar monster di ujung huruf x yang paling terakhir, tempel dengan menggunakan double tape


Proses Kreativitas:

Mencari cara bagaimana melubangi bagian tengah dari kardus, di sini habibi menggunakan paku beton untuk melubanginya dengan diarahkan oleh ayah. 


Tujuan belajar:


IC (Intelektual Curiosity) 

Bagaimana sebuah capitan bisa mengambil sesuatu barang, mengetahui cara kerja  capitan

CI (Creative Imagination) 

Mampu menggunakan benda di sekitar untuk melubangi kertas, tadinya menggunakan tusukan sate tapi kemudian patah, jadi diganti menggunakan paku beton. 

AD (Art of Discovery) 

Belajar menggunting gambar monster dengan rapi

NA (Noble of Attitude) 

Belajar bersabar dalam mempraktikkan capitan monster ini


Refleksi:

Di luar ekspektasi ternyata Habibi senang sekali bermain ini. Walaupun awalnya agak kesulitan mempraktikkan cara kerjanya, tapi tidak tetap semangat mencoba, dan di ujung pegangan capitan ditambahkan lagi kardus supaya lebih kuat. 


#harike10

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Membuat Capitan Monster (Bunsay 6)

Selasa, 08 Desember 2020

Ide Bermain Anak: Belajar Berhitung sambil Memberi Makan Ikan Hiu

Nama: Habibi
Usia: 3 tahun 4 bulan
Hari ke: 9
Aktivitas hari ini:

Memberi Makan Ikan Hiu

Memberi Makan Ikan Hiu



Habibi belajar berhitung sambil memberi makan ikan hiu. Habibi mengambil jumlah ikan kecil yang akan diberikan ke ikan hiu sesuai angka yang Ibu sebutkan. 

Proses Kreativitas:
Mencari cara bagaimana menangkap ikan kecil menggunakan ikan hiu kertas di tangan. 

Tujuan belajar:

Menggunakan topi ikan hiu dan singa



IC (Intelektual Curiosity) 
Belajar kognitif yakni mengetahui simbol angka, dan kuantitasnya. 
CI (Creative Imagination) 
Membayangkan bagaimana ikan hiu makan, menangkap ikan-ikan kecil
AD (Art of Discovery) 
Membuat topi ikan hiu dan singa untuk ade. 
NA (Noble of Attitude) 
Berbagi peran dengan ade

Refleksi:
Hari ini Habibi dalam keadaan mood yang bagus, semua langkah diikuti dengan baik, biasanya Habibi kurang bersemangat jika berhubungan dengan angka dan berhitung, tapi kali ini mungkin karena memakai topi ikan hiu, jadi lebih membuatnya semangat. 

#harike9
#tantangan15hari
#zona4gayabelajarstimulasikreativitas
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Continue reading Ide Bermain Anak: Belajar Berhitung sambil Memberi Makan Ikan Hiu

Senin, 07 Desember 2020

Ide Bermain Anak: Menyelamatkan Ikan

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 8

Aktivitas hari ini:

Menyelamatkan ikan-ikan yang hidup di air tercemar

Menyelamatkan Ikan 


Proses Kreativitas:

Ketika diminta untuk menyelamatkan ikan, mereka bukan memancing ikannya tapi malah membuang air lautnya yang tercemar 🤣


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Mencari cara untuk menyelamatkan ikan

CI (Creative Imagination) 

Menggunakan water beads sebagai air laut

AD (Art of Discovery) 

Mengenal warna air laut, dan beberapa jenis ikan yang hidup di laut

NA (Noble of Attitude) 

Bersyukur kepada Allah karena diberikan kecukupan air bersih sehingga masih bisa mandi dan minum dengan nyaman. Memahami pentingnya menjaga lingkungan supaya tidak menyakiti hewan dan tumbuhan yang hidup di sana. 


Refleksi:

Aktivitas ini melatih kepekaan Habibi terhadap lingkungan sekitar, ketika Ibu menyebutkan ikan akan mati jika hidup di dalam air laut yang tercemar, dia merasa kasihan dan langsung membuang air lautnya. Melihat solusi dari perspektif lain, selain itu melatih motorik dengan memindahkan water beads ke wadah yang lain. 


#harike8

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Menyelamatkan Ikan

Ide Bermain Anak: Bermain Peran

Nama: Habibi

Usia: 3 Tahun 4 bulan

Hari ke: 7

Aktivitas hari ini: 

Bermain peran


Hari ini Ibuk mengikuti aktivitas spontan dari Habibi. Dan dia memilih untuk bermain peran, yakni sebagai koki. Dia memasak sup daging Dinosaurus, bebek goreng, ikan bakar, steak dll. Selain itu kami juga makan bersama masakan Habibi. 


Proses Kreativitas:

Menjadikan mobil mainannya sebagai wajan, raket sebagai panggangan steak, shuttle cock sebagai gelas, dll. 


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Mengetahui macam-macam jenis memasak, merebus, menggoreng, membakar, dll. 

CI (Creative Imagination) 

Bermain menggunakan mainan seadanya yang dimiliki menjadikannya seolah memiliki fungsi yang lain 

AD (Art of Discovery) 

Mampu menyajikan makanan dengan mainan yang dijadikan sebagai piring. 

NA (Noble of Attitude) 

Membiasakan mengucap Bismillah sebelum beraktivitas dan belajar berdo'a sebelum dan sesudah makan. Belajar adab makan dan minum. 


Refleksi

Mengajarkan anak do'a makan dan minum lebig mudah menggunakan cara bermain peran ini, Habibi tipe yang tidak mau mengikuti jika disuruh dengan sengaja, tapi ketika bermain peran, Ibu mencontohkan berdo'a sebelum dan sesudah makan, dan dia mengikuti. 

#harike7

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Bermain Peran

Sabtu, 05 Desember 2020

Ide Bermain Anak: Mengenal Magnet (Bunsay 6)

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 6

Aktivitas hari ini:

Memancing Ikan

Mengenal Magnet dengan Memancing Ikan

Alat dan Bahan:

  1. Stik es krim
  2. Magnet
  3. Paper clip
  4. Ikan kertas
  5. Aquarium kertas
Cara Bermain:
  1. Magnet ditempelkan ke stik es krim
  2. Paper clip ditempelkan ke ikan kertas
  3. Tempelkan magnet ke ikan seperti seolah sedang memancing
  4. Pindahkan ikan kertas sesuai bentuknya ke aquarium

Proses Kreativitas:

Membuat stik es krim menjadi alat pancing


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Mengetahui bentuk bangun ruang, mengetahui cara kerja magnet, mengetahui benda yang bisa ditarik oleh magnet

CI (Creative Imagination) 

Memindahkan ikan ke dalam aquarium sesuai bentuknya (mensortir bentuk) 

AD (Art of Discovery) 

Mengetahui berbagai bentuk jenis ikan

NA (Noble of Attitude) 

Mampu menyayangi ikan sebagai salah satu makhluk-Nya, memindahkan ikan ke habitatnya. 


Refleksi:

Habibi sudah mampu membedakan bentuk, karena di bagian aquarium ditempelkan contoh bentuknya, hanya saja masih belum mampu menyebutkan semua nama bentuknya. Habibi sudah mengenal magnet, cara kerja, dan contoh benda yang bisa ditarik oleh magnet. 


#harike

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Mengenal Magnet (Bunsay 6)

Jumat, 04 Desember 2020

Ide Bermain Anak: Membuat Diorama Laut (Bunsay 6)

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 5

Aktivitas hari ini:

Membuat Diorama Laut

Membuat Diorama Laut


Alat dan Bahan:

  1. Plate Paper
  2. Double tape
  3. Pasir
  4. Kerang
  5. Gambar rumput laut, ikan, bintang laut dari kertas
  6. Cat air berwarna biru
  7. Lem kertas
Cara Membuat:
  1. Tempelkan double tape di bagian bawah piring
  2. Buka double tape dan taburkan pasir, ditekan-tekan supaya menempel
  3. Warnai piring bagian atas yang tidak ditaburi pasir menggunakan cat air. 
  4. Kemudian tempelkan ornamen-ornamen seperti ikan, kerang, dll menggunakan lem. Atur sesuai selera. 

Proses Kreativitas:

Menyusun ornamen-ornamen laut 


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Mengetahui flora dan fauna yang hidup di dalam laut

CI (Creative Imagination) 

Membentuk replika ekosistem di laut menggunakan piring

AD (Art of Discovery) 

Menyusun pasir dan makhluk yang ada di laut agar tampak indah

NA (Noble of Attitude) 

Mengetahui kehidupan yang ada di laut, dan berusaha menjaga agar lingkungan tidak tercemar. 


Refleksi

Habibi melatih motorik halusnya dengan membuka double tape, belajar sensori dengan merasakan tekstur pasir, kemudian mengembangkan nalar dan daya imajinasinya dengan menyusun ornamen-ornamen menjadi sebuah bentuk yang bermakna. Habibi sangat suka aktivitas seperti ini, dia tidak khawatir tangannya kotor terkena cat air atau lem. 


Untuk video kegiatannya, bisa dilihat di sini


#harike5

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Membuat Diorama Laut (Bunsay 6)

Kamis, 03 Desember 2020

(Bunsay 6) Ide Bermain Anak: Bermain Busa Warna

Nama: Habibi

Usia: 3 Tahun 4 bulan

Hari ke: 4

Aktivitas hari ini:

Membuat Busa Warna

Bermain busa warna


Alat dan Bahan:

  1. Rak tabung dan tabung reaksi
  2. Asam sitrat
  3. Baking soda
  4. Sabun pencuci piring
  5. Pipet
  6. Pewarna makanan
  7. Air
  8. Wadah (bisa mangkuk atau apapun) 
Cara bermain:
  1. Siapkan tabung reaksi di rak tabung
  2. Masukkan baking soda ke dalam tabung
  3. Tambahkan pewarna makanan
  4. Di dalam wadah yang lain, masukkan asam sitrat, tambahkan air, kemudian diaduk, tambahkan sabun pencuci piring
  5. Pipet larutan asam sitrat, masukkan ke dalam tabung reaksi berisi baking soda dll. 
  6. Amati apa yang terjadi. 

Proses Kreativitas:

Anak dapat mengatur jumlah asam sitrat dan baking soda untuk menghasilkan busa yang diinginkan 


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Anak mengetahui tentang reaksi antara asam sitrat dan baking soda

CI (Creative Imagination) 

Mengatur volume busa yang dihasilkan

AD (Art of Discovery) 

Memvariasikan warna busa menggunakan pewarna makanan

NA (Noble of Attitude)

Memperhatikan keamanan diri, berhati-hati untuk tidak menyentuh cairan sembarangan karena dikhawatirkan menimbulkan efek gatal. 


Refleksi

Habibi mampu mengikuti instruksi step by step, kemampuan mentransfer cairan menggunakan pipet meningkat, mulai percaya diri untuk melakukan aktivitas tanpa bantuan Ibu. 


Untuk video kegiatannya bisa dilihat di sini


#harike4

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading (Bunsay 6) Ide Bermain Anak: Bermain Busa Warna

Senin, 30 November 2020

(Bunsay 6) Ide Bermain Anak: Membuat Lapisan Pelangi

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 3

Aktivitas hari ini:

Membuat Lapisan Pelangi

Alat dan Bahan:

  1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
  2. Pipet
  3. Cairan yang ada di rumah 
Cara Bermain:
Campurkan tiga jenis atau lebih cairan dalam satu tabung reaksi. Amati perubahan warnanya. 




Proses Kreativitas:

Anak mencampurkan beberapa cairan dengan massa jenis yang berbeda. 

Tujuan belajar:


IC (Intelektual Curiosity) 

Mengetahui perbedaan massa jenis setiap cairan

CI (Creative Imagination) 

Mengetahui efek dari perbedaan massa jenis cairan jika beberapa cairan dicampurkan

AD (Art of Discovery) 

Mengamati lapisan warna yang terbentuk akibat perbedaan massa jenis

NA (Noble of Attitude) 

Mampu membagi rata volume cairan dengan sama. 


Refleksi: 

Habibi mampu mentransfer cairan dan menentukan cairan mana saja yang akan dicampurkan. Matanya berbinar ketika melihat lapisan yang terbentuk akibat perbedaan massa jenis cairan. 



#harike3

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading (Bunsay 6) Ide Bermain Anak: Membuat Lapisan Pelangi

Jumat, 27 November 2020

Ide Bermain Anak: Membuat Jasuke

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun 4 bulan

Hari ke: 2

Aktivitas hari ini:

Membuat Jasuke (Jagung Susu Keju) 


Alat dan Bahan yang diperlukan:

  1. 2 buah jagung
  2. 1 satu sachet susu kental manis
  3. Meses
  4. Keju
  5. Wadah (bisa gelas, piring) 
  6. Parutan keju
  7. Sendok
Cara Membuat:
  1. Jagung direbus dengan api sedang
  2. Setelah tidak terlalu panas, jagung dipipil dan dimasukkan ke dalam wadah
  3. Ditambahkan susu kental manis sesuai selera
  4. Ditambahkan parutan keju
  5. Ditambahkan meses
  6. Boleh diaduk atau tidak sesuai selera
  7. Jasuke siap disantap


Proses Kreativitas:

Menambah cita rasa jagung dengan susu kental manis, keju, dan meses. 


Tujuan belajar:

IC (Intelektual Curiosity) 

Mengetahui cita rasa baru dari jagung jika diberi bahan tambahan

CI (Creative Imagination) 

Mencari strategi agar proses memipil jagung menjadi lebih cepat

AD (Art of Discovery) 

Memipil jagung dengan hati-hati agar bentuknya tidak berubah

NA (Noble of Attitude) 

Melakukan setiap proses dengan hati-hati karena berhubungan dengan benda-benda berbahaya seperti kompor, parutan, gunting, dll. 


Refleksi:

Belakangan ini Habibi tertarik dengan cooking activity, mungkin karena merasa lebih dilibatkan dalam keseharian Ibunya. Di dalam kegiatan ini Habibi belajar bersabar, yakni ketika proses memipil jagung harus menunggu supaya jagung tidak terlalu panas baru bisa dipipil. 

Aktivitas ini juga mengajarkan tentang sebuah perjuangan atau usaha, dan hasilnya bisa langsung dinikmati oleh anak-anak. Tidak ada proses yang instan dan mereka belajar untuk lebih menghargai makanan. 


Untuk video aktivitas membuat jasuke, bisa dilihat di sini

#harike2

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Membuat Jasuke

Kamis, 26 November 2020

Ide Bermain Anak: Membuat Bola-Bola Coklat

Nama: Habibi

Usia: 3 tahun

Hari ke: 1 (satu) 


Aktivitas hari ini: 

Membuat Bola-Bola Coklat



Alat dan Bahan yang diperlukan:

  1. Dua bungkus biskuit 
  2. 1 sachet susu kental manis
  3. Meses
  4. Mangkuk
  5. Piring
  6. Gelas/sendok/ulekan/rolling pan (Habibi pake palu)
  7. Plastik
Cara Membuat:
  1. Memasukkan biskuit ke dalam plastik kemudian dihancurkan menggunakan ulekan sampai halus. 
  2. Biskuit yang sudah lembut, dipindahkan ke dalam mangkuk. 
  3. Ditambahkan setengah sachet susu kental manis
  4. Diaduk rata sampai biskuit bisa dibentuk bulat, jika masih hancur, bisa ditambahkan lagi susunya. 
  5. Ditaburi meses untuk mempercantik tampilan. 
  6. Disimpan di kulkas untuk rasa yang lebih nikmat. 


Proses Kreativitas:

Habibi bisa membuat makanan yang tadinya lengket menjadi berbentuk bola dengan ukuran yang bervariasi. 


Tujuan belajar:


IC (Intelektual Curiosity) 

Memahami pencampuran dua bahan atau lebih bisa membentuk sesuatu yang baru. 

CI (Creative Imagination) 

Mengenal bentuk makanan dan teksturnya. 

AD (Art of Discovery) 

Menghias makanan agar tampak lebih menggiurkan dan menata makanan supaya indah dipandang.

NA (Noble of Attitude) 

Membiasakan diri mencuci tangan sebelum beraktivitas, sehingga terbiasa melakukan pola hidup bersih dan sehat. Membentuk perilaku sabar, yakni menahan diri untuk menyicip makanan sebelum kegiatan memasak beres. 


Refleksi:

Ketika aktivitas ini dilakukan sebenarnya Habibi sedang dalam keadaan yang kurang sehat, dan rewel. Tapi begitu melihat peralatan yang digunakan yaitu palu untuk menghancurkan makanan, dia langsung berbinar, dan antusias mengikuti rangkaian kegiatannya. 

Untuk video aktivitas kami, bisa dilihat di sini


#harike1

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Continue reading Ide Bermain Anak: Membuat Bola-Bola Coklat