Kamis, 06 Juli 2023

,

Prosesi Aqiqah Shoffiyah

Hari ke-tujuh kelahiran anak ke-tiga kami bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Jujur ini sedikit membingungkan, qurban dulu atau aqiqah dulu ya? Hehe

Akhirnya kami memutuskan untuk Aqiqah dulu. Pertimbangannya karena ada saudara yang juga melakukan kurban, kan pahala kurban itu bukan cuma buat yang berkurban tapi buat satu rumah. Cmiiw. 

Proses aqiqah untuk anak pertama dan kedua kami dilakukan di Majalengka (rumah Mamah). Kami memotong sendiri kambing, kemudian melakukan tasyakur dengan mengundang para tetangga. 


Berhubung sedang ada renovasi rumah di Majalengka, akhirnya kami melakukan aqiqah di Jakarta (rumah mertua). 

Proses aqiqah anak ke-tiga ini cukup berbeda dibanding kedua kakaknya. Kami tidak mengadakan tasyakur. Jadi rambut bayi dicukur sambil membaca do'a oleh Ayahnya. Kemudian kami membagikan daging kambing yang dipesan di jasa catering ke saudara dan tetangga. 

Aqiqah ini akhirnya dilaksanakan di hari ke-14 usia Shofiyah. Alhamdulillah semuanya lancar dan si anak cantik sholehah ini, kami beri nama:
"Clemira Shofiyah Almahyra" artinya brilliant princess yang sholehah, baik hati, cerdas, selalu dilimpahi keberhasilan dan keberuntungan dalam hidupnya



Semoga nama ini membawa anak kami ke kehidupan yang baik dan berkah. Aamiin. 

Setelah beres membagikan daging, pemberian nama, cukur rambut, kami membawa hasil cukur rambutnya ke toko perhiasan untuk ditimbang. 

Kami mendatangi salah satu toko perhiasan yang cukup besar di Pasar Cengkareng, tapi sayang responnya kurang mengenakkan. Aku membungkus rambutnya menggunakan kertas, dan pihak toko menolak menimbang rambutnya saja, dengan alasan karena nanti bisa buyar (dan mengotori timbangan mereka mungkin). 

Jadi mereka menimbang beserta kertasnya dan hasil timbangannya adalah 3 gram. Agak sedikit kesal jika mengingat kami membeli perhiasan di sana untuk anting Shofiyah. 

Tentu saja hasilnya tidak valid. Kami memutuskan untuk menimbang rambut Shofiyah di Majalengka ketika menjemput kakak-kakaknya nanti. 

Ditindik oleh Bidan Ipit Kasokandel

Di toko perhiasan yang ada di Pasar Cengkareng, aku membeli anting model daisy, dan ternyata belum cocok untuk newborn. Akhirnya aku membeli ulang anting di toko perhiasan Berlian Kadipaten Majalengka, sekaligus menimbang berat rambut Shofiyah. 

Berbeda sekali dengan pelayanan toko perhiasan di Cengkareng, di sini semuanya dilayani dengan ramah dan professional, bahkan rambut yang kami bungkus dengan kertas dikembalikan menggunakan plastik ziplock disertai hasil ukur dan harga emas saat itu.


Rambutnya Shofiyah ma syaa Allah lebat banget, dicukur di hari ke-14 saja beratnya sudah mencapai 0.85 gram. Semoga rezekimu lancar ya, anakku. Aamiin. 

Oh, iya, jika mengingat tentang penimbangan rambut ini. Jadi teringat percakapan dengan salah seorang teman. "Teh, maksudnya itu ditimbang terus dijual ke toko Mas gitu rambutnya?"

Sepertinya memang masih banyak yang belum mengerti proses aqiqah, atau hanya sekedar melakukan aqiqah berdasarkan prosesi turun temurun. Jadi, rambut yang sudah dicukur, ditimbang, aku menimbangnya di toko perhiasan karena tidak punya timbangannya. Setelah didapatkan nilai hasil ukurnya, kemudian dikalikan dengan harga emas saat itu. Kemudian hasilnya adalah nominak yang harus dikeluarkan atau disedekahkan. 

Disalurkan ke siapa? Kalau kami menyalurkannya kepada anak yatim, dan beberapa lembaga penyalur Ziswaf. 

Alhamdulillah, pertama kalinya menyiapkan proses aqiqah sendiri tanpa dibantu Mamah. Walaupun sederhana, semoga prosesnya berkah dan tidak menyimpang dari syariat. 

Catatan:
Alhamdulillah para tetangga menyukai masakan jasa catering yang kami gunakan, banyak yang bilang enak dan ga bau. Bahkan packagingnya pun mewah. Kami menggunakan jasa Ash Shidiq Aqiqah. 





0 komentar:

Posting Komentar