Kamis, 09 Desember 2021

Lacak Potensi Diri, Jadi Ibu Bahagia dan Produktif

Pada fase ini, aku merasa terjebak oleh rutinitas, merasa tak punya potensi diri. Ketika ada yang mengatakan, "Setiap orang pasti punya sesuatu untuk dibagikan". Mendengar itu aku berpikir keras, dan merasa aku tak benar-benar expert dalam suatu bidang. Aku menyukai banyak hal namun tak pernah benar-benar mendalaminya. 

Padahal Magika Midah di kelas Bunda Cekatan menyampaikan bahwa dengan mengetahui potensi diri kita bisa menjadi lebih produktif dan bermanfaat untuk sesama. 

Aku hari ini memiliki peran lain selain menjadi seorang perempuan, yakni menjadi istri dan Ibu. Dengan adanya suami dan anak-anak, semakin banyak ruang yang diisi oleh kebahagiaan. Tapi bagaimana caranya agar menjadi Ibu yang bahagia? Tetap produktif walaupun di rumah? Dan bagaimana supaya lebih bermanfaat bagi banyak orang? 

Magika Hamidah membagikan beberapa cara untuk mengetahui potensi diri, diantaranya:

  • Cari aktivitas yang membuat kita bahagia
  • Cari aktivitas yang easy dan enjoy
  • Tuliskan aktivitas tadi dan pilah menjadi 4 kuadran (Bisa, Suka, Tidak Bisa, Tidak Suka). 
Berbekal ilmu dari kelas telur hijau di Bunda Cekatan, aku mencoba untuk memetakan aktivitas yang aku suka dan bisa.

Sebenarnya aktivitas ini pun pernah dilakukan ketika matrikulasi Ibu Profesional, ketika aku membandingkan yang aku isi dulu dengan yang aku rasakan saat ini, sebagian besar masih sama. 

Kuadran Suka dan Bisa

Dari semua aktivitas yang sering dilakukan setiap hari atau rutinitas, aku memetakan lima aktivitas yang paling aku suka. 

Lima aktivitas yang paling aku suka

Kenapa aku menyukai aktivitas-aktivitas tersebut? 

Mendampingi Anak-Anak Belajar

Aku menginvestasikan sebagian besar waktu untuk mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah dengan mendampingi anak belajar. 
Aku ingin selalu ada dan menjadi saksi dalam setiap fase kehidupan mereka. 
Aku ingin mereka tahu bahwa mereka harus berani dan percaya diri dalam menghadapi dunia karena ada Ibu yang akan terus mendo'akan dan mendukung mereka. 
Memberikan bekal terbaik sebelum mereka menjalani kehidupan mereka yang sesungguhnya. 
Menguatkan ikatan tali cinta antara Orang tua dan anak-anak sebelum mereka menemukan cinta pasangan atau pendamping hidupnya. 
Aku ingin terus belajar menjadi orang tua yang baik, sekaligus terus bersyukur menjalani peran sebagai Ibu. 

Mendokumentasikan Kegiatan Anak-Anak

Aktivitas ini dilakukan agar bisa menjadi refleksi baik bagiku maupun anak-anak. 
Ketika anak-anak tumbuh makin besar,  menemui tantangan yang kian sulit, mereka akan aku ajak untuk merefleksikan kehidupannya yang terekam dalam portofolio yang aku dokumentasikan. 
Bahwa setiap fase yang mereka hadapi adalah tahapan untuk naik kelas. 
Bahwa mereka juga pernah mengalami fase yang dianggap sulit juga di masa lalu, tapi mereka berhasil sampai di tahap ini dengan lebih baik dari kemarin. 
Aktivitas ini juga menjadi refleksi bagi aku sebagai Ibu. Ketika rasa sabar tergerogoti dalam diri, dokumentasi ini mengingatkan akan manisnya buah kesabaran, betapa menyenangkannya melihat sang buah hati tumbuh dan berkembang, menguasai satu demi satu bekal kehidupan mereka atau bahkan sampai mereka menemukan potensinya. 
Ini juga sebagai bukti historis dan kebanggaan diri, bahwa aku mampu meruntuhkan sisi egoisme diri untuk beraktualisasi dan fokus di ranah domestik. 

Membuat Anggaran Rumah Tangga

Tidak dapat dipungkiri aku menjalani kehidupan yang cukup berbeda ketika memutuskan untuk fokus menjalani kehidupan di ranah domestik. 
Ada banyak hal yang harus dievaluasi ulang termasuk salah satunya adalah soal keuangan. Dengan membuat anggaran rumah tangga, aku berusaha memastikan pengeluaran sesuai dengan posnya masing-masing. 
Ditambah dengan kehadiran buah hati, kami juga harus menginvestasikan biaya untuk kebutuhan mereka saat ini dan di masa yang akan datang. 
Kami berharap bisa  memenuhi kebutuhan biaya pendidikan mereka, agar mengenyam pendidikan yang berkualitas dan terarah sesuai minat dan bakatnya. 

Traveling

Traveling adalah kegiatan yang aku gemari sejak remaja.
Namun fokus aku dan keluarga saat ini adalah memberikan pengalaman baru untuk si kecil menjejakkan kaki di berbagai daerah, menemukan hal-hal baru yang mungkin hanya mereka temui di buku yang aku bacakan.
Aktivitas ini juga dimaksudkan untuk mempererat bonding kami sebagai keluarga, menanamkan kenangan manis dalam hati dan ingatan kami. Memberikan gambaran lain tentang sosok orang tua mereka.
Jika dalam keseharian, mereka menemui sosok ayah yang sibuk atau Ibu yang sering mengomel, kami berharap di aktivitas traveling ini, mereka menemukan bahwa orang tua mereka juga bisa menjadi pelindung, teman, guide, dan seseorang yang menyenangkan untuk berbagi kehidupan.

Menonton

Sejak SMA aku berhenti menonton televisi. Aku lebih disibukkan menjalani kehidupan di dunia nyata.
Ketika memasuki dunia kerja, ketika kebutuhan hidup sudah mulai bisa dipenuhi sendiri, aku terbuai nikmatnya gawai.
Aku mulai sering menonton melalui gawai. Menjadi sosok yang perfectionist terasa sangat melelahkan, menonton reality show Korea menjadi salah satu hiburan yang membuat hati  gembira dan melepaskan penat dari rutinitas.
Aku juga hanya memilih reality show yang benar-benar menghibur atau memiliki nilai edukasi khususnya di bidang parenting.
Ada banyak hal tentang parenting yang bisa diadaptasi mengikuti nilai yang berlaku di Agama dan budaya sini.

0 komentar:

Posting Komentar