Berawal dari kata “cek”. Klasik memang.
Kita kenal di dunia maya, bertemu, dan scenario Tuhan selalu berbuntut indah, kami saling merasa nyaman satu sama lain.
Sekitar Ramadhan tahun 2011 dari sebuah forum Android Indonesia aku mendapatkan pin live profile dia, dan memulai percakapan dengan kata “cek”.
Dari puluhan orang yang ada di list friend, cuma dia yang aku sapa duluan. Namanya Abdul Majid a.k.a Jheed, orang paling keren se-Cengkareng. Akunya. Aku memanggilnya abang jheed.
Awalnya dia mengenalku sebagai orang yang narsis, yang foto-foto di toilet, seolah ga ada setting yang lebih menarik.
Kemudian percakapan kami pun menjadi lebih intens. Sebagai lil’g user yang masih newbie, aku masih awam, dan dia mengenalkanku apa itu android.
yaa… he taught me being smart user for smartphone.
Dia memasukkanku ke forum android di facebook yang dia ikuti, mengajariku mengupgrade ROM hp ke cusrom, dari mulai cyanogenMod7 sampai cyanmobile. Dia benar-benar sabar.
Selama dua hari penuh dia mengajariku flashing melalui chatting di Ym! Dan berkali-kali pula hapeku mengalami bootloop, dan kata-kata motivasinya yang ga bisa aku lupa
“Boleh sedih, tapi jangan nyerah!”
Lepas dari masalah tentang handphone dia memiliki wawasan yang luas, berhubung dia termasuk tipikal orang yang talkactive, percakapan menjadi menyenangkan.
Hal-hal sepele seperti film, majalah, bola, menjadi waiting list topic pembicaraan kami.
Bahkan entah kenapa, orang asing ini bisa mendapat kepercayaan untuk mendengar semua keluh kesahku, dia seolah diary hidup yang aku punya.
Mantan terindah, kehidupan kampus yang suram, aktivitas sehari-hari yang menjemukan. Betapa aku begitu pandai untuk mengeluh, dan dia dengan sabar terus menerus memberiku motivasi.
Sampai pada hari ulang tahunku, dia membuatkan sebuah video yang membuat hatiku terenyuh. Kami orang asing yang bahkan bertemu pun belum pernah. Tapi dia bersusah payah untuk membuat kado ulang tahun di tengah kesibukannya menyelesaikan skripsi.
0 komentar:
Posting Komentar