Hari, tanggal : Kamis, 29 November 2012
Judul : Pemeriksaan Urine Tes Kehamilan
Metode : 1.Immunokimiawi (langsung)
2. Immunokromatografi (test strip/stick)
Prinsip :
1. Immunokimiawi (langsung)
HCG yang terdapat di dalam urin ditambahkan dengan anti HCG yang terikat dengan lateks, terbentuk suatu ikatan atau aglutinasi (molekulnya kecil sehingga agar terlihat maka antibody diikatkan dengan lateks agar molekulnya lebih besar).
2. Immunokromatografi
HCG di dalam urin akan berikatan dengan anti HCG(anti HCG ini terikat dengan koloid kompleks berwarna pink).
Tujuan :
untuk mengetahui hasil positif atau negative sampel urin pasien pada tes kehamilan.
Dasar Teori :
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) merupakan substansi suatu protein pada wanita yang diproduksi segera setelah terjadinya pembuahan (fertilisasi). Adanya HCG membantu klinisi dalam penentuan diagnosis kehamilan yang baru terjadi pada tingkat permulaan dan lebih dini.
Satuan kadar HCG adalah mIU/mL. Kadar HCG dalam serum pada kehamilan normal, mencapai puncak sekitar hari ke 50-70 dan menurun mulai hari ke-120 dan menetap sampai akhir kehamilan di batas tertentu, dan tidak terdeteksi 2 minggu setelah persalinan.
1.Mempunyai sensitivitas yang tinggi
2.Spesifik untuk pemeriksaan HCG
3.Waktu pemeriksaan cepat
4.Mudah dalam pembacaan hasil
5.Mudah dilakukan (praktis)
6.Tidak diperlukan alat-alat khusus
7.Menguntungkan
Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1.Cara biologis
Dilakukan menggunakan hewan percobaan, adanya HCG akan menyebabkan reaksi pada organ tertentu.
2.Cara Imunologi
Tes berdasarkan reaksi antigen (HCG) dengan antibody (anti HCG):
a.Aglutinasi Direct
b.Aglutinasi Inhibisi (hambatan aglutinasi)
c.Immunokromatografi Tes Strip
d.Immunokromatografi Tes Pack
Mekanisme immunokromatografi Tes:
-Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG berlebih
-Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG
-Garis test (T) berisi anti beta HCG
-Urine wanita hamil mengandung alpha dan beta HCG
1.Bila urin tidak mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang bergerak hanya anti alpha HCG menuju garis C dan bereaksi dengan anti beta-alpha beta HCGdan akan membentuk garis merah pada C dan tidak pada T.
2.Bila urin mengandung HCG, maka saat urin dicelupkan yang bergerak anti alpha HCG dan alpha beta HCG urin menuju anti beta menuju garis T yang berikatan membentuk garis merah.
Alat dan Bahan:
-Alat:
1.Tabung reaksi
2.Pipet tetes
3.Botol sampel
4.Slide test
-Bahan:
1.Sampel urin
2.Reagen: control positif, control negative, lateks
3.Test strip
Cara kerja:
A.Test Strip/stick
1.Urin pasien yang ada pada wadah disimpan pada tempat yang datar
2.Dimasukan carik celup (tes strip) ke dalam urine dengan ketinggian tidak melebihi batas yang ada pada stripdan didiamkan selama 5 menit.
3.Diamati garis yang terbentuk pada C saja atau pada C dan T
4.Hasil negative apabila terbentuk garis pada C
5.Hasil positif apabila terbentuk garis pada C dan T
B.Direct
1.Diteteskan 1 tetes masing-masing control positif, control negative, dan urin pada slide test.
2.Ditambahkan 1 tetes reagen lateks pada masing-masing cairan tadi
3.Dicampur sampai homogen.
4.Digoyang-goyangkan slide test untuk melihat adanya aglutinasi.
5.Hasil positif apabila terbentuk aglutinasi
6.Hasil negative apabila tidak terbentuk aglutinasi sampel.
Hasil Pengamatan:
Sampel A-8: terbentuk garis pada C dan T
Sample A-8
I= terjadi aglutinasi
II= tidak terjadi aglutinasi
III= terjadi aglutinasi
Kesimpulan:
Sampel Urin A-8 adalah hamil (+)
Diskusi:
Aglutinasi hanya terbentuk apabila terjadi proses kehamilan.
Lampiran:
Ki-Ka Lateks, Control positive, control negative
[...] pada wanita hamil serta penangannyaCara Menghitung Usia KehamilanPraktikum 9 Kimia Klinik currPath = "http://ambarnurhayati.com/wp-content/plugins/embed-facebook/slidewindow/"; strImgOf=""; [...]
BalasHapusPengen banget masuk poltekes bandung
BalasHapusKasih tips dong ka biar bisa lulus tes :D
BalasHapusMba mau tanya beli reagen ki ka lateks.y dimana ya??
BalasHapusMohon infonya ya mbak