Senin, 20 Mei 2013

Nggak Sekadar Ngampus

Nggak Sekadar Ngampus

Judul Buku : Nggak Sekadar Ngampus
Penulis : Bambang Q. Anees
Penerbit : Dar! Mizan
Tebal Buku : 192 halaman

Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya. Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap cahaya dari matahari. Secara perlahan, kamu akan menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau berbagi dengan orang lain. Menuju cahaya, itulah jawabannya bila ada yang bertanya tentang alasan kita kuliah.




Buku ini bukan cerpen ataupun sejenis novel, tapi merupakan suatu bentuk penuturan opini tentang keadaan dunia “kegelapan” mahasiswa dalam realita yang ada, kemudian disertai dengan pencahayaan alias tips agar kuliah tidak hanya sekadar ngampus. Bahasanya yang ringan membuat buku ini mudah dipahami, selain itu buku ini menyelipkan motivasi spiritual berdasarkan pandangan Islam dan juga para pakar di dunia. Dari awal kata pengantar penulis (yang saya sebutkan di awal), buku ini sudah menggugah hati, sangat menampar dan merupakan refleksi dari dilematis yang dialami mahasiswa zaman sekarang.

Buku ini menjelaskan kenapa kita harus kuliah, apabila perguruan tinggi yang kita masuki ternyata bukan merupakan persemaian yang baik untuk cita-cita kita, masih ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan mengandalkan kemampuan kita sebagai mahasiswa. Mahasiswa adalah orang yang mempunyai banyak waktu luang dan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang besar. Manusia juga mengalami tahapan untuk berubah sesuai dengan pengetahuan yang didapatkannya menuju penyempurnaan yang tiada akhir, jadi, mungkin dapat kita simpulkan kita harus kuliah agar menjadi manusia.
Buku ini juga menjelaskan tentang persiapan yang harus kita lakukan dalam menuju proses perjalanan yang panjang. Persiapan itu di antaranya adalah peta, kompas, tekad, dan keterampilan dalam melakukan perjalanan. Peta maksudnya adalah tahapan yang akan kita lalui dari titik berangkat sampai titik akhir. Kompas adalah prinsip. Tekad adalah penyempurna dari peta dan kompas. Dan terakhir, keterampilan adalah cara kita melakukan perjalanan.
Selain itu dijelaskan mengenai sabda Rasulullah kepada Abu Dzar Al Ghiffari mengenai persiapan sebelum berpetualang, di antaranya adalah memperbaharui perahu yaitu diri dan kepribadian kita. Menyiapkan banyak bekal yaitu pengetahuan. Mengurangi beban yaitu keinginan yang berlebihan, rasa sombong dan rendah diri.

Buku ini mengupas hal-hal yang mendetail mengenai kehidupan mahasiswa, dari mulai kebiasaan, sikap, virus kebebasan, tips agar kita mengenali maksud perjalanan kita, impian-impian mahasiswa, mengukur kemampuan kita dalam melakukan perjalanan, pentingnya kesehatan tubuh, menjadi raja di kamar sendiri, artinya kita harus bisa menentukan hal privasi dan public, bagaimana menghadapi dosen yang tidak maksimal dalam mengajar, pentingnya teman sebagai pendorong kesuksesan kita, komitmen dan masih banyak lagi.

Tidak ada kekurangan yang signifikan dari buku ini, yang paling dominant adalah judul bukunya terkesan gaul, mungkin hal tersebut dimaksudkan sebagai nilai komersil supaya buku ini tidak terkesan kaku seperti buku motivasi pada umumnya. Buku ini sangat cocok bagi mahasiswa maupun dosen dan orang tua untuk memahami bagaimana karakter dari seorang mahasiswa sehingga bisa ditransformasi menjadi sebuah dukungan dalam meraih kesuksesannya.

0 komentar:

Posting Komentar