Sabtu, 20 September 2014

#Smansa53rd

image



Rangkaian acara bazar dan reuni #Smansa53rd memang luar biasa spektakuler. Tapi hingar bingar, pijakan drum bertalu-talu menohok hati, lautan manusia dengan masing-masing eufhorianya, kepulan asap rokok, sorot lampu menyilaukan mata bukan duniaku banget. Aku lebih suka suasana hijau, hening, dan sejuk dengan pemandangan yang memanjakan mata.

image



Aku lebih suka mobilisasi dibandingkan harus stay di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Aku lebih suka travelling dibanding nonton konser romantis.
Continue reading #Smansa53rd

Senin, 15 September 2014

Ujian SIM C

Selamat ulang tahun mamah, semoga panjang umur, makin romantis sama mpa, banyak rezekinya, makin dicintai oleh banyak orang. Aamiin. Hadiah ulang tahun mamah, saya diizinkan membuat SIM, yeaayy!

Jadi sekitar pukul 6.30, saya dan mama (kakek) berangkat dari Kasokandel menuju Polres Majalengka untuk membuat SIM. Ketika sampai di sana, ternyata bagian SIM masih tutup, tapi ada polisi yang sedang memberi informasi kepada sepasang suami istri. Maka saya pun mendekat dan bertanya tentang syarat-syarat untuk membuat SIM (sebenarnya mau nanya dimana tempat untuk tes kesehatan).

[caption id="attachment_1449" align="aligncenter" width="300"]Bersama kakek tercinta, soulmate sejati Bersama kakek tercinta, soulmate sejati[/caption]

Syarat-syarat untuk membuat SIM diantaranya:
1. Fotokopi KTP 1 (tempatnya ada di belakang tempat untuk membuat SIM)
2. Surat keterangan sehat dari dokter yang ditentukan (Tempat untuk tes kesehatan “yang direkomendasikan” letaknya ada di luar polres, tepatnya di seberang polres majalengka, agak ke dalam ‘tempat praktik dr. Jajang’ dengan cat tembok berwarna ungu)
3. Fotokopi sidik jari. (Tempat pembuatan sidik jari ada di samping kanan tempat untuk membuat SIM)
Continue reading Ujian SIM C

Jumat, 12 September 2014

Siapa yang Tak Tahu Monas?

Siapa yang tak tahu monas? Monumen nasional ini merupakan icon kota Jakarta. Bagi yang belum pernah mengunjungi kota Jakarta, pastilah sering melihatnya di televisi atau media informasi lainnya.

Di sini pernah terjadi peristiwa penting, yakni berkumpulnya seluruh rakyat Indonesia pada 19 September 1945 dalam rangka untuk menguatkan Kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan. Oleh karena itu, dulu monas dikenal dengan nama Lapangan IKADA.

[caption id="attachment_1446" align="aligncenter" width="300"]Pemandangan Kota Jakarta dari Puncak Monas Pemandangan Kota Jakarta dari Puncak Monas[/caption]
Continue reading Siapa yang Tak Tahu Monas?

Kamis, 11 September 2014

Cara Menghilangkan Mobogenie

Mobogenie sekarang muncul di Android. Pada awalnya saya kira karena ketika mendownload lagu di sebuah situs, dan secara tidak sengaja mengklik fast download, tapi pada waktu itu langsung dicancel. Biasanya kalau mobogenie terinstall di laptop atau Andorid, untuk menghilangkannya hanya perlu untuk menguninstallnya. Tapi kasus yang saya temui, mobogenie samasekali tidak terinstall di hp, jadi bingung untuk menghapusnya. Aplikasi ini benar-benar mengganggu, ketika sedang mengoperasikan aplikasi lain di android, mobogenie ini selalu muncul mengganggu, menyarankan untuk menginstallnya dan sebagainya.

SC20140905-143804

Ketika browsing, ada yang mengatakan bahwa mobogenie bisa saja bawaan dari suatu aplikasi tertentu. Oleh karena tu saya mengclear data opera mini saya, ternyata si mobogenie ini masih tetap nakal. Kemudian saya uninstall opera mini tersebut, saya khawatir mobogenie ini bawaan opmin karena alasan di atas. Ternyata setelah diuninstall masih belum ada perubahan.

SC20140906-062459

Alhamdulillah, akhirnya si adik mengatakan bahwa salah satu game android "Pou" membawa aplikasi ini. Dia berasumsi demikian karena dia juga menginstall permainan tersebut, dan memang sering ada iklan yang muncul, tapi iklan yang ada di hpnya bisa hilang sendiri ketika melakukan force close aplikasi pou tersebut. Penasaran saya uninstall aplikasi Pou tersebut, dan ternyata benar. Mobogenie ga pernah muncul lagi. ^^
Continue reading Cara Menghilangkan Mobogenie

Minggu, 07 September 2014

Kebun Teh Majalengka Sensasi Lembang

Di sini rumah kita
Yang terindah di dunia
Tanah yang merdeka, Negeri Indonesia
Karena ku tahu di sini ada cinta
Yang kan ku jaga selamanya
(Twentyfirst Night, Selamanya Indonesia)


2014-09-07 15.06.17

Majalengka Menawan, tagline yang tepat untuk menggambarkan kecantikan Majalengka. Majalengka selain merupakan kabupaten yang identik dengan kecap dan anginnya yang aduhai, ternyata memiliki objek wisata menarik yang sayang kalau dilewatkan. Salah satunya adalah panorama perkebunan teh.

[caption id="attachment_1414" align="aligncenter" width="300"]Majalengka Menawan Majalengka Menawan[/caption]

Bagaimana cara menuju ke lokasi kebun teh ini?
Continue reading Kebun Teh Majalengka Sensasi Lembang

Rabu, 03 September 2014

Nikmat Allah Tak Pernah Putus

Ketika bicara tentang nikmat Allah maka itu akan menjadi topik yang sangat luas. Maha Besar Allah.

Adapun perjalanan abang kali ini menuju Jambi pun adalah sebuah nikmat Allah. Semoga menjadi ladang rezeki yang halal, lautan ilmu yang bermanfaat, dan pengalaman yang membanggakan untuk dishare pada anak cucu kelak.

Walaupun jadwal keberangkatannya sempat ditarik ulur bahkan sampai ketinggalan pesawat, lupa makan siang, dan ga bawa bekal makanan untuk di perjalanan, semoga pihak panitia yang mengakomodasi perjalanan ini siap siaga, semoga selamat sampai tujuan dan kembali dengan segudang cerita bahagia.

Jangan lupa menyiapkan amunisi agar bisa menampilkan performa yang prima, dan jangan lupa bahwa dalam setiap kenikmatan ada kewajiban yang harus ditunaikan. Jangan sampai perjalanan kali ini melalaikan ibadahmu, karena barangsiapa yang bersyukur atas nikmat Allah maka Allah akan menambah nikmat-Nya.

Fiiamanillah. Semoga Allah melindungimu dalam kebaikan, menjaga hati dan pandanganmu, serta melingkarkan engkau dengan orang-orang yang diberi petunjukNya. Aamiin.
Continue reading Nikmat Allah Tak Pernah Putus

Sabtu, 16 Agustus 2014

Kenapa Harus Jadi Pegawai Negeri?

Ceritanya Seorang Ayah sedang pusing tidak kepalang. Bagaimana tidak, anak laki-lakinya yang sulung yang menjadi tumpuan cita-citanya menolak untuk jadi pengusaha.
Anaknya bersikeras ingin jadi pegawai negeri. Alasannya sederhana menjadi pengusaha penuh resiko dan melelahkan, sementara jadi pegawai negeri kerjanya santai, uangnya pasti (meski tidak kerja serius dan sering bolospun gaji tidak berkurang), terus waktu tua dapat jaminan. Bapaknya marah besar dengan alasan tersebut.
"Bapak ini pegawai negeri tapi bapak tidak bekerja dengan alasan seperti kamu.", demikian suara keras sang Ayah. "Bapak mengabdikan diri pada negeri ini
meski bapak sering merasa asing di negeri sendiri. Bapak sering merasa tolol diantara para pemeras rakyat yang sah dimata hukum. Jadi pengusaha itu lebih mulya, kamu bisa membantu memberi nafkah orang lain...". Bentak bapak.
Si anak diam tidak menjawab dalam ketakutannya. Karena dimarahi bapaknya, si anak kabur
dari rumah. Seminggu tidak ditemukan. Bapak masygul mencari anaknya kesana kemari. Di minggu kedua nenek si anak telepon bahwa cucunya baik-baik saja ada di rumah neneknya. Mendengar kabar tersebut, bapak langsung datang ke rumah ibunya. Setelah bertemu anaknya terjadilah dialog dari hati kehati antara bapak dan anak. “Mengapa kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, nak?”
“Di negeri ini jadi pengusaha susah, Pak, banyak birokrasi, mendingan saya jadi birokratnya aja...Hidup lebih enak demikian”
“Kalau kamu memang ingin kerja mengapa tidak di perusahaan swasta?”
“Bagaimana saya bisa tenang kerja di perusahaan swasta, sementara pemerintahnya saja sering mempersulit pengusaha swasta kecuali orang-orang yang dekat dengan pemerintahan?” Anaknya terus memberikan jawaban-jawaban skeptis. “Baiklah anaku, kalau memang itu keputusan kamu sekarang ikutlah denganku…” Lalu si bapak membawa anaknya jalan-jalan memasuki perkampungan. Di perkampungan bapaknya menunjuk beberapa rumah paling sederhana, memang seluruh kampung tersebut rumahnya mayoritas sederhana. Kalau kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, datanglah kamu ke lima rumah itu nak, dan mintalah sepuluh ribu rupiah tiap rumahnya lalu kamu bilang bulan depan kamu akan kembali lagi dan akan minta uang dengan jumlah yang sama. Anaknya kebingungan dengan perkataan bapaknya. Bagaimana tidak, dia disuruh mengemis pada penduduk yang hanya untuk makan pun mereka kesulitan. Anaknya tidak mau menuruti perintah bapaknya, dia tetap diam. Bapaknya kembali berkata dengan membentak. “Cepatlah kamu pergi meminta uang pada mereka, nak!! Bukankah kamu ingin jadi pegawai negeri? “
Anaknya tetap diam dan matanya mulai berkaca. “Bapak...bagaimana mungkin aku mengemis pada mereka, sementara mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja merasa kesulitan?” Bapaknya kembali memaksa. “Cepatlah kamu pergi dan mintalah uang pada mereka!!!”
Kali ini anaknya menangis. “Aku tidak bisa, pak…… Aku lebih baik bekerja dengan keras dan meneteskan keringat ini daripada aku harus meminta uang pada mereka...”, sambil meneteskan airmata. Bapaknya kembali berkata, kali ini dengan
suara lembut dan bijak.. “Anakku..Negeri kita tercinta ini sedang sakit, kalau kamu jadi pegawai negeri hanya dengan alasan bekerja santai dan mendapatkan uang dengan pasti, kamu hanya akan menambah beban negeri ini. Beban rakyat yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja mereka merasa kesulitan. Gaji pegawai negeri itu didapat dari rakyat yang miskin ini nak... Lebih baik kamu jadi pengusaha dengan meneteskan keringat kamu sendiri untuk menafkahi keluarga kamu. Walaupun jadi pengusaha sangat kecil sekalipun tidak apa, itu jauh lebih mulia dari pada kamu mengemis uang pada rakyat yang miskin ini"

Sang anak tertegun dan mengangguk.

Doni Achmad Milanisti



Posted from WordPress for Android
Continue reading Kenapa Harus Jadi Pegawai Negeri?

Kamis, 14 Agustus 2014

Taman Fotografi

Berhubung galau TA, jadi saya memutuskan untuk mengunjungi semua taman tematik yang ada di Bandung, setelah taman lansia dan taman pustaka bunga, kemudian taman music, kini saya mengunjungi taman fotografi. Taman cempaka atau yang lebih popular dengan nama taman fotografi ini ada di Jalan Cempaka.

2014-05-18 16.17.36

2014-05-18 16.18.18

Saya jalan kaki dari taman Musik ke sini broo..!! Kirain deket, ternyataaa :D

2014-05-18 16.19.25

2014-05-18 16.20.14

Waktu itu saya sempet nyasar, patokannya dari Riau (kalau dari BIP ke arah kanan) lurus terus melewati berapa lampu merah kemudian ketika menemukan Resto Suis Butcher belok ke kanan, sebenarnya kalau belok ke kiri juga ada taman Anggrek tapi masih belum dikembangkan seperti taman Cempaka.
Continue reading Taman Fotografi