Di pertemuan ke-empat senam hamil, instruktur baru kami bernama bidan Tri, menginformasikan tentang kartu monitor gerak janin. Kartu ini bisa didapatkan di poli kandungan atau PMO (Personal Maternity Officer). Gerakan janin ini merupakan salah satu indikator kesehatan janin. Bila janin bergerak, baik gerakan halus maupun kuat berarti in syaa Allah janin baik-baik saja, tapi jika janin tidak bergerak, hal tersebut harus diwaspadai. Selama ini dokter saya memantaunya melalui pemeriksaan USG, jadi tidak diberi kartu monitor gerak janin.
Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists and American Academy of Pediatrics, tujuan dari monitoring kesehatan melalui gerak janin sebelum melahirkan termasuk ke dalam upaya mencegah kematian janin dan menghindari adanya intervensi yang tidak penting sejak dini.
Monitoring gerakan ini sudah bisa dilakukan di usia kehamilan 28 minggu. Padahal janin saya sudah mulai bergerak sejak usia 18 minggu (fase quickening), seandainya saya lebih aware, mungkin record kesehatannya akan lebih terkontrol. Tapi saya tetap bersyukur, karena walaupun baru tahu informasi tentang fetal movement monitoring ini di usia kehamilan 36 minggu, setidaknya janin saya bergerak aktif dan sehat.
Metode yang dipakai di kartu monitor gerak janin di atas disebut count to ten. Jadi tersedia kolom usia kehamilan tergantung kita mulai memonitor gerakan di usia kehamilan berapa minggu.
Kita memonitor gerakan janin selama 12 jam, tidak diharuskan dimulai dari jam berapa. Misal kita mulai dari jam 5 pagi maka berakhir di jam 5 sore. Untuk memudahkan memonitor, kita mencatatnya perjam, jadi jika si bayi menendang lebih dari satu kali di antara jam 5 pagi sampai jam 6 pagi, maka tetap diceklis di kolom 1 (sekali saja), baru di jam berikutnya jika menendang lagi diceklis di kolom ke-2, begitu seterusnya. Jika dalam satu jam misal di jam 7 sampai jam 8 bayi tidak bergerak, maka diberi tanda strip.
Kalau selama 2 jam pemantauan tidak ada gerakan janin, jangan dulu cemas, tapi rangsang dulu janin kita untuk bergerak. Caranya, cobalah untuk mengkonsumsi makanan atau lakukan aktivitas lain seperti berbaring dengan posisi miring menghadap ke kiri, karena di bagian kanan terdapat pembuluh darah yang memberi oksigen ke janin, diharapkan dengan posisi miring ke kiri bisa memperbaiki aliran darah ke janin.
Tapi jika setelah aktivitas rangsangan dilakukan dan tetap tidak ada gerakan janin, segera konsultasikan ke dokter, biasanya dokter akan melakukan CTG (Cardiotokografi) yaitu merekam pola denyut jantung bayi atau melakukan pemeriksaan USG.
Sejujurnya setelah menerima kartu ini, saya jadi sedikit waswas karena terbawa suasana film Critical Eleven (maaf OOT) yang mana Aidan anak tokoh utama Ale dan Anya, tidak bergerak di usia kehamilan 9 bulan, bayangkan 2 minggu sebelum dilahirkan! Akhirnya Aidan dilahirkan dalam keadaan tak bernyawa, hiks. Tapi saya juga senang ketika bisa menceklis satu persatu kolom pencatatan. Semoga sehat terus ya, nak! Maafkan ibu dan ayahmu ini yang kurang rajin menggali informasi dan ilmu tentang pregnancy care, tapi kami akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu. See you soon, nak! 😘
Continue reading Fetal Movement Counting
Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists and American Academy of Pediatrics, tujuan dari monitoring kesehatan melalui gerak janin sebelum melahirkan termasuk ke dalam upaya mencegah kematian janin dan menghindari adanya intervensi yang tidak penting sejak dini.
Monitoring gerakan ini sudah bisa dilakukan di usia kehamilan 28 minggu. Padahal janin saya sudah mulai bergerak sejak usia 18 minggu (fase quickening), seandainya saya lebih aware, mungkin record kesehatannya akan lebih terkontrol. Tapi saya tetap bersyukur, karena walaupun baru tahu informasi tentang fetal movement monitoring ini di usia kehamilan 36 minggu, setidaknya janin saya bergerak aktif dan sehat.
Metode yang dipakai di kartu monitor gerak janin di atas disebut count to ten. Jadi tersedia kolom usia kehamilan tergantung kita mulai memonitor gerakan di usia kehamilan berapa minggu.
Kita memonitor gerakan janin selama 12 jam, tidak diharuskan dimulai dari jam berapa. Misal kita mulai dari jam 5 pagi maka berakhir di jam 5 sore. Untuk memudahkan memonitor, kita mencatatnya perjam, jadi jika si bayi menendang lebih dari satu kali di antara jam 5 pagi sampai jam 6 pagi, maka tetap diceklis di kolom 1 (sekali saja), baru di jam berikutnya jika menendang lagi diceklis di kolom ke-2, begitu seterusnya. Jika dalam satu jam misal di jam 7 sampai jam 8 bayi tidak bergerak, maka diberi tanda strip.
Kalau selama 2 jam pemantauan tidak ada gerakan janin, jangan dulu cemas, tapi rangsang dulu janin kita untuk bergerak. Caranya, cobalah untuk mengkonsumsi makanan atau lakukan aktivitas lain seperti berbaring dengan posisi miring menghadap ke kiri, karena di bagian kanan terdapat pembuluh darah yang memberi oksigen ke janin, diharapkan dengan posisi miring ke kiri bisa memperbaiki aliran darah ke janin.
Tapi jika setelah aktivitas rangsangan dilakukan dan tetap tidak ada gerakan janin, segera konsultasikan ke dokter, biasanya dokter akan melakukan CTG (Cardiotokografi) yaitu merekam pola denyut jantung bayi atau melakukan pemeriksaan USG.
Sejujurnya setelah menerima kartu ini, saya jadi sedikit waswas karena terbawa suasana film Critical Eleven (maaf OOT) yang mana Aidan anak tokoh utama Ale dan Anya, tidak bergerak di usia kehamilan 9 bulan, bayangkan 2 minggu sebelum dilahirkan! Akhirnya Aidan dilahirkan dalam keadaan tak bernyawa, hiks. Tapi saya juga senang ketika bisa menceklis satu persatu kolom pencatatan. Semoga sehat terus ya, nak! Maafkan ibu dan ayahmu ini yang kurang rajin menggali informasi dan ilmu tentang pregnancy care, tapi kami akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu. See you soon, nak! 😘