Minggu, 23 Juli 2023
Kamis, 06 Juli 2023
Prosesi Aqiqah Shoffiyah
Kamis, 29 Juni 2023
Melahirkan Anak Ke-tiga
Waktu berlalu dengan cepat, fase kehidupan menjadi Ibu Tiga orang anak akan segera datang. Membayangkannya membuat kupu-kupu beterbangan di dalam perut, tapi terkadang juga membuatku menghela nafas panjang.
Beberapa waktu lalu, kami sempat kebingungan ketika mendapat kabar bahwa obgynku cuti untuk waktu yang tidak ditentukan. Ternyata obgynku terkendala oleh penerbitan SIPnya yang terlambat.
Aku langsung membuat planning A, B, C. Di tengah kekalutan itu, beberapa hari kemudian Dokter mengabarkan bahwa SIPnya sudah selesai dan aku bisa melakukan kontrol rutin dua hari lebih cepat dari yang dijadwalkan. Alhamdulillah.
Membuat Birth Plan
Di tanggal 20 Juni 2023, akhirnya kami bisa check up rutin sekaligus menentukan tanggal tindakan.
Mengingat waktu yang mepet dengan hari raya Idul Adha, kami sepakat untuk melakukan tindakan di hari Jumat, tanggal 23 Juni 2023.
Setelah mengantongi jadwal, kami naik ke lantai tiga menuju laboratorium. Untuk melakukan pemeriksaan hematologi rutin, BT, CT, Gol. Darah & Rh. Hasil akan langsung online ke dokter, jadi kami langsung pulang tanpa menunggu hasil keluar.
Janji Temu Dokter Anestesi
21 Juni 2023
Ketika menunggu dipanggil, aku menemani Abang yang ingin ke toilet. Selama berdiri, tiba-tiba merasa kurang enak badan, telinga berdenging, pandangan mulai buram, gejala mau pingsan, aku menelan ludah dan langsung duduk.
Suami sedang menyimpan tas di ruangannya. Jadi kami hanya bertiga. Alhamdulillah, keadaan mulai membaik setelah aku kembali duduk.
Bertemu Dokter Anestesi |
Ketika suami datang, kami langsung menemui perawat dan melakukan pendaftaran. Mengisi informed consent, dan beberapa berkas lainnya. Baru kemudian bertemu dengan dokter.
Proses ini benar-benar memakan banyak waktu, antrian yang panjang terasa begitu menyiksa bagi bumil yang harus duduk lama.
Dokter menanyakan obat yang rutin aku konsumsi selain vitamin hamil. Aku tidak mengonsumsi apapun secara rutin.
Selain itu dokter menanyakan apakah ada alergi terhadap obat tertentu, tidak begitu yakin karena tidak pernah secara sengaja melakukan tes, tapi pengalaman anak-anak sebelumnya, rasanya aku tidak ada alergi obat apapun.
Dokter menyoroti nilai Hb-ku yang rendah yaitu 8.8 g/dL.
Anestesi yang akan dipakai sama seperti dua anak sebelumnya, bius lokal, setengah sadar tapi tidak diinformasikan apa nama obatnya dan berapa dosisnya, aku pun tidak bertanya.
Kamis, 01 Desember 2022
Welcoming Our Third Child
"Ini bukan rencana kami, tapi kami jauh lebih bahagia, karena ini adalah rencana Tuhan."
Beberapa bulan yang lalu, aku menduga bahwa aku terkena tipes. Pasalnya, perut kiri bagian bawah terasa nyeri, dan ketika berjalan, lebih cepat capek atau ngos-ngosan.
Meski begitu, aku tidak serta merta langsung periksa ke dokter, karena tidak ada gejala lain seperti demam, diare atau sembelit.
Ketika terjadi serangan mual, dan tubuh rasanya gampang sekali kembung, serdawa terus menerus, payudara terasa penuh, dan badan pegal-pegal, aku hanya mengira bahwa sebentar lagi adalah jadwal datang bulan.
Tapi ketika menilik kembali catatan datang bulanku, sempat ragu, hey, ternyata hari pertama mens terakhirku adalah 19 September 2022. Berarti bulan Oktober kemarin, aku tidak mengalami datang bulan.
Apakah aku benar-benar hamil?
Perasaan campur aduk, aku bercerita tentang perasaanku dan kemungkinan aku hamil pada suami. Tidak lama kemudian suami berinisiatif untuk membelikan test pack.
Dan ketika tes urine, wah, ini terlalu jelas, tidak diragukan lagi, aku hamil.
Pertemuan Pertama
Pada 10 November 2022, kami memutuskan untuk check up ke dokter Atut di RS Pelni. Dan hasilnya terlihat adanya Gestasional Sac atau kantung kehamilan yang ditandai dengan bulatan hitam dengan diameter 2.2 cm.
Kamis, 09 Desember 2021
Lacak Potensi Diri, Jadi Ibu Bahagia dan Produktif
Pada fase ini, aku merasa terjebak oleh rutinitas, merasa tak punya potensi diri. Ketika ada yang mengatakan, "Setiap orang pasti punya sesuatu untuk dibagikan". Mendengar itu aku berpikir keras, dan merasa aku tak benar-benar expert dalam suatu bidang. Aku menyukai banyak hal namun tak pernah benar-benar mendalaminya.
Padahal Magika Midah di kelas Bunda Cekatan menyampaikan bahwa dengan mengetahui potensi diri kita bisa menjadi lebih produktif dan bermanfaat untuk sesama.
Aku hari ini memiliki peran lain selain menjadi seorang perempuan, yakni menjadi istri dan Ibu. Dengan adanya suami dan anak-anak, semakin banyak ruang yang diisi oleh kebahagiaan. Tapi bagaimana caranya agar menjadi Ibu yang bahagia? Tetap produktif walaupun di rumah? Dan bagaimana supaya lebih bermanfaat bagi banyak orang?
Magika Hamidah membagikan beberapa cara untuk mengetahui potensi diri, diantaranya:
- Cari aktivitas yang membuat kita bahagia
- Cari aktivitas yang easy dan enjoy
- Tuliskan aktivitas tadi dan pilah menjadi 4 kuadran (Bisa, Suka, Tidak Bisa, Tidak Suka).
Kuadran Suka dan Bisa |
Dari semua aktivitas yang sering dilakukan setiap hari atau rutinitas, aku memetakan lima aktivitas yang paling aku suka.
Selasa, 29 Juni 2021
Tempat Service Kamera di Majalengka, Cirebon dan Sekitarnya
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Bukan paid promote.
Betapa susahnya mencari informasi tentang tempat service kamera di Majalengka. Bertanya ke group komunitas orang Majalengka, nihil. Bertanya pada akun instagram infomjlk pun tak mendapat respon.
Mencoba Troubleshooting sebelum Service Kamera
Jadi, kamera DSLRku beberapa waktu yang lalu, sempat error. Masalahnya adalah ketika aku mengklik tombol LV atau Live view button, maka layar otomatis mati. Dan ketika powernya dinyalakan kembali, akan tampil pemberitahuan "Please release the button again" atau minta dijepret lagi lah istilahnya tombol shutternya.
Sempat mencari sendiri informasi di google dengan kata kunci notif tersebut, dan akhirnya sampai pada salah satu video dari WNA. Di video tersebut disarankan untuk membuka lensa dan dilihat apakah ada lensa yang stuck atau semacamnya. Jika itu penyebabnya, maka kita tinggal membetulkan posisi lensa yang stuck menggunakan pisau yang tipis.
Banyak komentar di channel youtube video tersebut, berterima kasih atas informasinya dan mereka sukses melakukan troubleshoot tanpa harus datang ke tukang reparasi kamera. Sayangnya, bukan itu masalah kameraku.
Pencarian Tempat Service Kamera
Akhirnya mencoba mencari lagi di google dengan kalimat, "tempat service kamera di Majalengka". Tidak ada satupun artikel yang membahas hal tersebut. Beberapa ada rekomendasi tempat, tapi itu pun tidak menerima service kamera.
Masih belum menyerah, aku mencari lagi dengan kata kunci, tempat service kamera terdekat. Dan keluarlah di halaman pertama google paling atas: Agus Digital Camera Service yang berlokasi di Cirebon.
Tempat service kamera Mas Agus ini mendapatkan banyak sekali review positif, dan banyak juga para local guide yang merekomendasikan tempat tersebut.
Aku share informasi tersebut ke group whatsapp keluarga. Dan tanpa diskusi panjang, akhirnya kami memutuskan untuk datang langsung ke tempat service kamera tersebut.
Jadwal Operasional Tempat Service Kamera: Agus Digital Camera Service
Aku bersama adik, berangkat pagi-pagi dengan penuh harapan. Namun sayangnya, aku kurang teliti membaca informasi di google. Tempat service kamera Mas Agus ini hanya buka dari Senin-Sabtu dari jam 9 pagi sampai jam 17.00.
Sedangkan kami datang pada hari Minggu. Wah, perjalanan panjang yang tak berbuah manis. Tapi kami ikhlas, itung-itung survei tempat.
Alamat Tempat Service Kamera: Agus Digital Camera Service
Besoknya, aku datang sendiri menggunakan motor honda kesayangan. Lokasinya cukup mudah ditemukan walaupun tidak di pinggir jalan.
Cukup menyusuri jalan menuju arah stasiun Cirebon Kejaksan, masih lurus melewati alun-alun Cirebon. Setelah melewati dua kali lampu merah, tidak jauh dari situ, ada sebuah gang kecil di sebelah kiri jalan.
Alamat lengkapnya: Gg. Sekhmagelung II, Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45123
Tempatnya di samping warung sekaligus penjual nasi kuning & lontong sayur. Tampak seperti rumah biasa yang dijadikan lokasi bisnis. Tapi teman-teman cukup bertanya kepada warga sekitar jika merasa kurang yakin. Semua orang di sana mengenal Mas Agus, yang biasa menerima service kamera.
Mas Agus yang Ramah
Akhirnya pada hari Senin, aku bisa bertemu Mas Agus. Walaupun datang kepagian, sekitar jam 9 tepat, dan Mas Agus masih ngopi. Aku akhirnya mampir dulu untuk sarapan di warung sebelahnya.
Pemilik warung menyarankan untuk menyapa langsung Mas Agung ke tempat ngopinya. Akhirnya aku pun menyusul beliau.
"Penjemputan paksa" saat sedang ngopi, sepertinya tidak membuat Mas Agus gusar. Beliau bertanya akar masalah dari kameraku.
Setelah mendapat penjelasan, Mas Agus menyangka penyebab masalahnya adalah DC boardnya yang rusak atau shutter unitenya. Beliau bertanya apakah aku sering memakai LV button ketika hunting. Tapi tidak, walaupun beberapa kali ya.
Kami berdiskusi panjang, seringnya sih satu arah, Mas Agus yang menjelaskan. Aku yang hanya mengangguk-angguk dengan sesekali menimpali informasi yang disampaikan Mas Agus.
Affordable Price and Express
"Mas, kalau ganti spare part yang Mas sebutkan tadi, mahal ga?" Tanyaku ketika Mas Agus menyampaikan prediksinya.
Beliau langsung memeriksa harga spare partnya di e-commerce. Setelah memutuskan harganya masih oke, akhirnya terjadilah deal.
Aku mempercayakan kameraku kepada Mas Agus. Aku meninggalkan body camera dan tutupnya, baterai dan juga chargernya. Kami bertukar informasi melalui whatsapp.
Sorenya, Mas Agus mengabarkan bahwa DC Boardnya atau power supply yang rusak. Aku pun setuju untuk mengganti spare partnya.
Besoknya selepas Dzuhur, Mas Agus kembali mengabarkan bahwa kamera sudah bisa diambil. Hah? Cepat banget!
Akhirnya dengan semangat 45, aku pun menuju Cirebon. Menurut Mas Agus, spare part yang beliau beli dari toko di Jakarta bisa sampai dengan cepat karena beliau adalah pelanggan prioritas, yang sudah sering melakukan transaksi. Hmm...
Total kerusakan reparasi kameraku:
Ganti power supply: Rp 630.000
Jasa: 200.000
Yang lucu ketika menyebutkan nominal, Mas Agus bertanya, "Mau nawar, gak?"
Loh, ternyata bisa ditawar hahaha aku hanya menjawab "Terserah Mas saja, biar sama-sama enak."
Akhirnya Mas Agus memberikan potongan Rp 50.000 dari jasanya.
Mas Agus ini ramah sekali, beliau tidak pelit informasi. Kami sempat berbincang sebentar di luar urusan kamera. Kami membahas tentang fitur cardless di mbanking BCA, tentang trading dan lain-lain. Serba bisa deh Mas Agus ini.
Walaupun senang bertemu Mas Agus, mudah-mudahan kita jarang ketemu untuk servis kamera ya, Mas hehehe semoga kameranya awet.
Oia, sebagai service after salesnya, Mas Agus juga memberikan garansi 1 bulan setelah service dengan masalah yang sama.
Buat teman-teman yang mau service kamera entah itu DSLR, Mirrorless, dan lain-lain, bisa coba ke Agus Digital Camera Service. Nomor kontaknya wa.me/6281313285965 .
Sabtu, 22 Mei 2021
Review Novel Kekasih Semusim karya Dini Fitria
Novel Roman Kekasih Semusim karya Mbak Dini Fitria yang bergenre traveling ini tampil dengan rasa berbeda dibanding buku-buku sebelumnya. Di buku ini banyak tertuang tentang issue parenting, love story, traveling, dan juga tentang Nasionalisme.
Novel ini mengisahkan tentang Romansa Kanaya, seorang Mahasiswa tingkat akhir sekaligus influencer dengan Reno seorang pengusaha yang bergelut di bidang jasa dan hiburan.
"Seeing good in all" - Eyang Yono |
Walaupun perbedaan usia yang terpaut jauh dengan kekasihnya, kehadiran Reno mampu mengisi kekosongan hati Kanaya yang kerontang karena tidak pernah merasakan kasih sayang dan cinta seorang Ayah.
Sosok Reno tidak hanya menjadi seorang kekasih tapi juga bisa menjadi teman dan Ayah baginya.
Kehidupan Kanaya mulai bergairah namun sedikit demi sedikit mulai melontarkan dusta kepadanya Ibunya, Nina, seorang single parent sekaligus freelancer, yang tidak memberinya kesempatan untuk mengenal cinta yang lain.
Penggambaran Latar Tempat yang Indah
Cerita dari Novel ini mengambil latar di Eropa Timur (Republik Ceko) dan Austria. Saya sebagai pembaca seperti diajak berkelana mengenal setiap titik keindahan labirin kota Praha.
Penulis mendeskripsikan lokasi di buku ini dengan begitu mendetail bahkan disertai keterangan tempat tersebut. Rasanya seperti ditemani oleh seorang travel guide pribadi sambil merasakan kupu-kupu yang beterbangan di perut ketika menyimak kisah cinta Kanaya dan Reno.
Sejujurnya di awal cerita, saya sangat berharap dengan hubungan Kanaya dan Reno.
Rasa Nasionalisme yang Kental
Adalah seorang tokoh nyata bernama Soegeng Soejono atau yang sering disebut Eyang Yono. Dikisahkan Eyang Yono adalah seorang pelajar yang disekolahkan oleh Bung Karno ke Praha.
Beliau adalah orang yang diasingkan, juga kehilangan identitas kewarganegaraannya di tengah pergolakan politik zaman lahirnya Orde Baru.
Penulis cukup berani menuliskan secuil issue sensitif tentang rezim yang pernah berkuasa paling lama di awal kemerdekaan Indonesia itu.
Ada banyak hal inspiratif yang bisa dipetik dari sosok kakek yang dikomuniskan ini, terutama dalam hal Nasionalisme. Mata saya basah secara tidak sadar ketika Eyang Yono menyanyikan sebuah lagu Nasional "Indonesia Pusaka", seolah-olah menyaksikan langsung beliau menyanyikan lagu tersebut.
Kutipan yang saya suka dari Eyang Yono adalah "Don't search for someone who will make you happy. Make yourself happy and then, find someone."
Memaafkan Luka Masa Lalu
Nina, Ibu Kanaya pernah mengalami kisah cinta yang traumatis dan menyisakan luka yang dalam di hidupnya. Tidak hanya sekali, hal itulah yang akhirnya membuatnya memberikan batasan pergaulan terhadap anak satu-satunya.
Dia tidak ingin Kanaya mengalami hal yang serupa, kehilangan riwayat keluarga karena dianggap mencoreng nama baik keluarga. Terpuruk dan tertatih seorang diri membesarkan anak di kota asing tanpa kehadiran suami. Terluka karena cinta.
Sikapnya yang keras tentang percintaan membuat hubungan dengan anaknya merenggang. Kanaya yang beranjak dewasa mulai mencari sosok yang bisa memberikannya cinta yang utuh dan berani melanggar larangan Ibunya untuk pacaran.
Eyang Yono yang menjadi narasumber untuk buku Biografi yang ditulis Nina, membuatnya mulai mempertanyakan kembali cinta yang telah menyakitinya dan perkara memaafkan, sama seperti dirinya yang berusaha memaafkan walaupun telah diasingkan.
Berkomunikasi dengan Hati
Cerita di buku ini sangat relate dengan kehidupan nyata, dimana Nina sebagai seorang Ibu, sangat protektif menjaga anaknya agar tidak terluka. Di sisi lain, Kanaya yang beranjak dewasa mulai mencari kebebasan dan jati dirinya.
Dari kisah mereka kita bisa belajar tentang pentingnya komunikasi, keterbukaan, dan kedekatan antara Ibu dan Anak. Hubungan yang tidak bisa dibangun dalam sekejap mata, melainkan dipupuk secara perlahan.
Praha dan Cinta
Dalam cerita ini, saya merasa terbuai oleh kisah cinta Kanaya dan Reno. Cinta yang lugu dan keintiman yang memberikan rasa begitu manis.
Bagaimana akhir kisah Kanaya dan Reno menghadapi pertentangan dari Nina? Apakah Reno benar-benar sosok yang pantas dan bisa membahagiakan Kanaya? Temukan sendiri kisahnya dalam Buku Kekasih Semusim karya Dini Fitria.
Kamis, 18 Februari 2021
Pengalaman Terjun ke Dunia Saham
Aku tertarik untuk berinvestasi sejak masih kuliah. Aku sering mencari informasi di internet tapi akhirnya mereka hanya membawaku pada forex, binomo, dan lain-lain.
Banyak komentar negatif mengenai hal-hal tersebut. Tapi aku tetap berusaha mencari ilmunya. Aku membaca ebook melalui perpusnas mengenai trading forex. Tapi melelahkan, rasanya ini bukan duniaku. Aku merasa akan tersesat jika berkenalan dengan hal-hal itu.
Aku berpikir akan jauh lebih baik jika belajar sambil praktik langsung, tapi aku terkendala dana. Anak kuliah belum punya modal. XD
Tahun berganti, sekitar tahun 2015, aku akhirnya berubah status menjadi seorang karyawan yang memiliki penghasilan tetap. Aku sempat bertanya kepada salah satu atasanku mengenai pandangannya tentang investasi. Apakah beliau mengenal forex dan lain-lain?
Beliau berkata pernah menyelam dalam dunia itu, memang bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat tapi kerugiannya pun sekejap mata. Aku kembali bimbang.
Forex Bukan Saham
Entah ada berapa orang di luar sana sepertiku dulu yang beranggapan bahwa forex, binomo, bitcoin dan teman-temannya adalah saham. Padahal bukan.
Salah satu yang meresahkan untuk terjun ke dunia saham adalah hukumnya. Apakah haram? Banyak orang yang berkata jika forex dll itu seperti judi dan jelas hukumnya haram dalam Islam. Tapi yang jelas forex bukan saham, dan hukum saham pun halal, ini bukan ranahku untuk mengupas alasannya, teman-teman bisa cari sendiri ya di akun-akun saham syariah.
Perusahaan Tempat Aku Bekerja IPO
Ini adalah titik balik aku kembali ingin belajar saham. Perusahaanku mengumumkan sebuah berita yang mengejutkan mengenai bonus tahunan ketika itu tidak akan cair dalam bentuk uang melainkan saham.
Hal ini dikarenakan perusahaan yang awalnya merupakan milik pribadi memutuskan untuk IPO atau Initial Public Offering yaitu melakukan penjualan saham kepada investor atau masyarakat umum.
Masing-masing karyawan yang telah bekerja lebih dari dua tahun akan mendapatkan saham pertama perusahaan ketika go public. Wah, beruntung sekali pikirku saat itu walaupun aku belum terlalu mengerti tentang saham.
Sayangnya aku belum beruntung mendapatkan saham cuma-cuma tersebut. Banyak terjadi pro kontra mengenai dikonversinya bonus uang menjadi saham tersebut. Protes keras datang terutama dari kalangan para Ibu-Ibu. Mereka menyampaikan tidak mengerti dunia saham dan tidak tahu bagaimana mengelolanya.
Mereka menawarkan kepada karyawan lain saham mereka agar mendapatkan uang tunai. Sayangnya kepemilikan saham tidak boleh diperjualbelikan selama kurun waktu tertentu.
Bagi mereka yang pro, merasa saham merupakan investasi yang bagus untuk masa depan. Mereka bisa menahannya untuk waktu jangka panjang dengan harapan nilainya akan terus naik.
Berkenalan dengan SPM
Ada salah seorang seniorku yang memposting fotonya ketika di Bursa Efek. Aku menekan tombol love dan berusaha mencari tahu apa yang dilakukannya di sana melalui caption dan komentar. Tapi nihil.
Akhirnya aku menghubunginya melalui Facebook Messenger. Setelah cukup berbasa-basi mengingat lama tidak kontak semenjak lulus kuliah, aku langsung mengutarakan maksudku.
"Kak, aku tertarik investasi saham, tapi aku bingung harus memulai dari mana. Aku lihat kakak sudah terjun di dunia saham, ya?"
"Coba ikut SPM, ka! Search aja! Kalau di Jakarta bisa langsung datang ke BEI."
Berbekal chat itu aku browsing tentang SPM atau sekolah pasar modal. Wah, aku benar-benar merasa semakin tertarik. Hanya saja waktu itu aku sedang dalam keadaan hamil, jadi berusaha memutuskan untuk menunda hal tersebut.
Semangat Yuk, Nabung Saham! |
Aku pikir setelah melahirkan, aku akan punya banyak kesempatan melakukan banyak hal seperti dulu. Hahaha. Sungguh pemikiran yang naif, ya!
Ternyata aku jauh lebih sibuk dan bingung bagaimana caranya supaya bisa mengalokasikan waktuku dengan baik untuk bekerja, belajar dan juga merawat anak.
Aku memutuskan kembali menunda proses belajarku.
Memanfaatkan Media Sosial untuk Belajar
Tuhan mempertemukanku dengan salah satu akun tentang saham di media sosial. Beliau adalah seorang pegiat yang ingin membuat para investor lokal menggeliat dan semangat untuk membangun Negeri melalui investasi.
Aku membaca highlight di akunnya. Ada banyak sekali. Aku mencatat semua informasi penting di buku. Aku membeli beberapa buku yang direkomendasikannya.
Dan dari akun ini aku tahu bahwa saham itu berbeda dengan forex dan semacamnya dan hukumnya pun halal.
Aku melakukan riset dari buku-buku yang aku beli, dan berusaha memantapkan kembali apa tujuanku berinvestasi.
Setelah mendapat jawabannya, aku akhirnya mendaftar SPM online, karena tidak memungkinkan untuk datang ke BEI langsung.
Pasti beda rasanya belajar secara eyes to eyes dengan hanya otodidak. Kamu tidak menemukan partner untuk sharing. Mereka yang sama-sama merangkak dari garis awal sepertimu. Kamu juga tidak bisa menjumpai orang yang bisa setiap saat kamu tanya ketika mendapat masalah.
Pantang menyerah, setelah mendapatkan ilmu dasar, sambil terus belajar dan mencari informasi terkini. Aku memutuskan untuk terjun langsung ke bursa saham.
Ribet? Pusing? Sama sekali jauh dari bayanganku. Tidak seribet itu, tidak sesusah itu. Teknisnya kita sama seperti di pasar konvensional, yang membedakan hanya barang yang diperjualbelikan adalah saham. Membeli ketika harga murah dan menjual ketika mahal.
Hal-hal yang Membuatku Bingung Dulu
Aku harus mencari sekuritas untuk memulai investasi saham. Aku mencari informasi ini di media sosial yang sama. Jika kalian penasaran, akun yang aku maksud adalah @ngertisaham silahkan browsing sendiri ya!
Ketika mendaftar Sekolah Pasar Modal, kita diharuskan memilih akan belajar dengan sekuritas mana, karena mereka yang akan membantu kita membuat Rekening Efek dan juga SID/SRE.
Oh, iya, lebih baik mempersiapkan rekening sesuai dengan yang dianjurkan sekuritas supaya lebih mudah proses kedepannya. Aku menggunakan BCA.
Setelah semua beres, berbekal analisis fundamental yang aku pelajari, aku membeli beberapa saham.
Aku tidak paham analisis fundamental ini di luar kepala, selalu harus membuka catatan untuk melakukan analisis.
Perilaku Investasi Membentuk Habit Baru
Banyak orang yang takut berinvestasi karena merasa mereka belum mampu menyisihkan uang. Padahal kebiasaan investasi membuat habit baru dalam kehidupan kita. Contohnya menghilangkan perilaku konsumtif. Setiap akan membeli barang yang nominalnya lumayan, aku akan bertanya, seberapa butuh aku terhadap barang itu. Jika aku belikan saham, pasti aku bisa membeli beberapa lot dengan harga segitu.
Ada banyak pertimbangan.
Salah satu manfaat dari saham adalah nilainya yang tidak tergerus inflasi. Berbeda jika kita menabung di Bank, nilainya akan terus tergerus. 100 juta hari ini akan tidak bernilai 20 tahun yang akan datang.
Bagaimana Cara Memilih Saham yang Bagus
Jika kalian sudah memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham. Belajarlah dengan tekun lebih dulu, jangan membuat kesimpulan hanya berdasarkan pendapat orang lain.
Apa yang dipelajari? Analisa Fundamental dan Teknikal. Analisa fundamental ini lebih tentang perusahaan itu sendiri. Sederhananya kita tidak mungkin berinvestasi di perusahaan yang akan bankrut kan? Nah, untuk mengetahui kekuatan perusahaan tersebut untuk bertahan adalah dengan analisa fundamental.
Kita bisa mencari tahunya melalui laporan keuangan yang mudah sekali diakses baik itu melalui sekuritas maupun dari web.
Sedangkan analisa teknikal adalah untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Aku pun belum terlalu menguasai ilmu ini karena aku berencana untuk berinvestasi jangka panjang dengan mendukung gerakan nabung sejuta saham.
Jangan Berinvestasi dengan Kondisi Seperti ini
Jangan memutuskan berinvestasi dengan harapan ingin cepat kaya. Mungkin di drama Korea yang sempat booming yaitu Start Up, Pak Han bisa mendapatkan keuntungan 80 kali lipat dari saham, selama kurun waktu satu tahun. Anggap saja itu sebuah motivasi, karena dalam investasi pun dibutuhkan skill dan ilmu pengetahuan.
Hanya karena teman-temanmu terjun di dunia saham, dan kamu merasa tidak ingin tertinggal tren oleh mereka, maka kamu terjun tanpa persiapan yang mumpuni. Hati-hati terbawa arus!
Jangan memaksakan berinvestasi ketika kalian tidak memiliki dana segar. Jangan memakai dana untuk kebutuhan lain untuk berinvestasi. Banyak sekali aku baca, para mahasiswa yang memakai uang semesteran mereka untuk berinvestasi. Tidak ada yang bisa menjamin kalian akan selalu beruntung di pasar modal.
Jangan berhutang untuk berinvestasi. Banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan pinjaman untuk berinvestasi. Menurutku itu terlalu memaksakan diri, apalagi jika kita tidak memiliki dana darurat.
Jangan Terbawa Nafsu. Hal yang sulit ketika berinvestasi adalah menginjak pedal rem pengendalian diri.
Intinya, jangan takut untuk berinvestasi! Belajarlah dahulu, kenali produk dari saham yang kita beli, pilih sekuritas yang menawarkan tutorial atau cepat tanggap ketika dihubungi, dan juga biaya administrasinya kecil.
Siapapun bisa berinvestasi, siapapun bisa memulai untuk mencapai mimpi-mimpi mereka. Jangan pernah malu untuk bertanya ataupun memulai. Selalu libatkan Tuhan dalam setiap aktivitasmu karena hanya Dia yang mampu menuntun jalanmu. Happy investing!
Selasa, 09 Februari 2021
Sudah Bayar Zakat Penghasilan?
"Sebenarnya semalam aku mau bahas soal hastag yang trending di Twitter. #RezimNgemisWakaf. Jadi pemerintah menganjurkan menggunakan dana wakaf untuk pembangunan infrastruktur."
Sudahkah kamu membayar zakat? |
Ketika menemani anakku bermain, tiba-tiba aku teringat topik obrolan yang hendak aku usung sebagai pengantar tidur tadi malam. Tapi karena suami baru pulang kerja lembur dan ketiduran selagi menunggu aku mengerjakan tugas dari salah satu pelatihan yang aku ikuti, kami batal membahasnya.
Aku mengirimkan teks tersebut di whatsapp. Tanpa tahu bagaimana ekspresi wajahnya, aku mendapatkan balasan.
"Wah, kalau begitu kita bayar zakat di Dom*etdhuaf* saja!"
Jadi semenjak aku mengikuti acara yang diselenggarakan oleh @teduhmindful sebuah family financial educator kami jadi rajin membayar zakat penghasilan setiap bulannya.
Wajib Membayar Zakat Ketika Sudah Mencapai Nishab
"Sebenarnya kalau dihitung, penghasilan kita setahun belum mencukupi Nishab untuk membayar zakat, beb."
Jadi, dikutip dari situs Badan Zakat Nasional, Nishab zakat penghasilan itu sebesar 85 gram emas per tahun. Kadarnya senilai 2,5% dari penghasilan yang didapatkan tersebut.
Apakah Zakat Harus Ditunaikan Sekaligus?
Zakat penghasilan bisa dikeluarkan per bulan jika nominalnya sudah mencapai nishab per bulan.
Berapa Nishab per Bulannya?
Yaitu setara dengan seperduabelas dari 85 gram emas (mengikuti harga Buyback emas ketika zakat akan dibayarkan).
Misalnya, harga buyback hari ini adalah 837.000.
Nishab: 1/12 x (85 x 837.000) = 5.928.750
Jadi, jika kita memiliki gaji 6.000.000 per bulan. Itu berarti sudah mencapai Nishab. Dan harus dikeluarkan zakatnya.
Jumlah zakat yang harus dikeluarkan:
2.5% x 6.000.000 = 150.000
Jadi jumlah zakat yang harus dikeluarkan bulan ini bagi yang memiliki gaji 6.000.000 adalah sebesar 150.000.
Bagaimana Jika Penghasilan per Bulan Belum Mencapai Nishab?
Jika penghasilan per bulan belum mencapai Nishab, bisa penghasilan 1 tahun dihitung, zakat bisa ditunaikan jika penghasilan bersihnya mencapai Nishab.
Contoh perhitungannya:
Gaji per bulan: 6.000.000
Gaji per tahun: 6.000.000 x 12 = 72.000.000
Harga buyback emas: 837.000
Nishab emas: 85 x 837.000 = 71.145.000
Berarti penghasilan sudah wajib zakat karena sudah mencapai Nishab.
Jumlah zakat yang harus dikeluarkan =
2,5% x 6.000.000 = 150.000 per bulan
Bagaimana jika penghasilan per bulan atau satu tahun masih belum mencapai Nishab? Maka tidak wajib mengeluarkan zakat, kita bisa berinfak sesuai kemampuan untuk mendapat keberkahan dari harta yang didapat.
Di teks yang aku dapat dari suamiku, beliau berkata, "Gpp beb, keluarkan saja (zakatnya), sebagai bentuk syukur kita."
Sebenarnya aku ingin menjawab, "innamal a'malu binniyat". Jika memang tidak mencapai Nishab, lebih baik niatnya infak saja.
Belum massive-nya sosialisasi mengenai zakat ini, memang masih membuat simpang siur.
Satu hal yang harus diingat adalah zakat yang dikeluarkan adalah penghasilan yang didapat ditambah bonus dan lain-lain kemudian dikurangi oleh hutang, kebutuhan pokok, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Fatwa MUI No. 3 Tahun 2003 tentang Zakat Penghasilan tertanggal 7 Juni 2003, yang menyebutkan penghasilan yang wajib dizakati adalah penghasilan bersih (netto).
Tapi Allah mengetahui kemampuan kita dan juga niat kita. Kembali lagi ke manfaat dari zakat itu sendiri yaitu sebagai rukun Islam yang akan menyucikan dan menambah harta kita sehingga tercapai keberkahan dalam hidup.
Wallahu 'alam.