Jumat, 24 Mei 2013

Sebutir Nasi

Menjalani setengah kehidupan dengan bersemedi di kampus, membuat hari demi hari tidak jauh berbeda. Semangat yang menggebu untuk menuntut ilmu, biasanya terpatahkan oleh rasa lelah, metode mengajar dosen yang monoton, dan berujung dengan saraf mata yang memberi alarm bahwa aku sudah terlalu kejam dengan memforsir kerjanya seharian itu.
Matahari yang meninggi, perut yang baru diisi, kombinasi yang tepat untuk menciptakan rasa ngantuk.
Continue reading Sebutir Nasi

Senin, 20 Mei 2013

Nggak Sekadar Ngampus

Nggak Sekadar Ngampus

Judul Buku : Nggak Sekadar Ngampus
Penulis : Bambang Q. Anees
Penerbit : Dar! Mizan
Tebal Buku : 192 halaman

Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya. Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap cahaya dari matahari. Secara perlahan, kamu akan menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau berbagi dengan orang lain. Menuju cahaya, itulah jawabannya bila ada yang bertanya tentang alasan kita kuliah.


Continue reading Nggak Sekadar Ngampus

Rabu, 17 April 2013

Bleeding Time

Waktu Praktikum: Rabu, 10 April 2013

Tujuan:
Untuk mengetahui waktu yang diperlukan pada perdarahan buatan sampai tidak terjadi lagi perdarahan. Percobaan ini untuk mengukur faktor vaskuler dan fungsi trombosit dalam hemostasis.

Prinsip:
Perdarahan buatan dibuat pada pembuluh darah lalu tetesan darah diserap kertas saring setiap 30 detik. Dan dihitung waktu sampai perdarahan berhenti.

Metode dan Nilai Normal:
1. Duke: 1-3 menit
2. Ivy : 1-7 menit

Alat dan Bahan:
1. Blood Lanset
2. Autoclick
3. Tensimeter
4. Stopwatch
5. Darah kapiler/pembuluh kapiler
6. Alkohol 70%
7. Kapas
8. Kertas saring

Dasar Teori:
Bleeding time adalah tes kasar hemostasis (penghentian perdarahan). Hal ini menunjukkan seberapa baik trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk bekuan darah.

Bleeding time paling sering digunakan untuk mendeteksi cacat kualitatif trombosit, seperti penyakit Von Willebrand. Tes ini membantu mengidentifikasi orang yang memiliki disfungsi trombosit. 

Ini adalah kemampuan darah untuk membeku setelah luka atau trauma. Biasanya, trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah menyebabkan gumpalan darah. Ada banyak faktor dalam mekanisme pembekuan, dan hal tersebut diprakarsai oleh trombosit. 

Uji waktu perdarahan atau bleeding time biasanya digunakan pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan berkepanjangan setelah terluka, atau yang memiliki riwayat keturunan gangguan perdarahan. 

Selain itu, Uji waktu perdarahan kadang-kadang dilakukan sebagai tes pra-operasi untuk menentukan respon perdarahan yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi. Namun, pasien yang tidak memiliki riwayat masalah perdarahan, atau yang tidak memakai obat anti-inflamasi, uji waktu perdarahan biasanya tidak diperlukan.
Continue reading Bleeding Time

Selasa, 16 April 2013

Senin, 15 April 2013

Dia Tak Tahu Caranya Mengungkapkan Cinta

Senyum mengembang di bibirnya tatkala fried sushi yang masih mengepul hangat berada dalam mulutnya. Dia mengunyahnya perlahan dengan sangat hati-hati. Porsi yang terlalu besar itu membuatnya kesusahan untuk menelan dalam satu suapan. Dia menggigitnya sedikit demi sedikit sambil kembali memasukannya ke dalam cairan hitam bening semacam kecap yang sudah diencerkan di samping piringnya. Ini pertama kalinya dia mencicipi sushi. Nori, mentimun, dan ikan agak matang di dalam sushi itu memberikan beraneka rasa yang membuat mulutnya meledak-ledak kegirangan. Walaupun rasa dari nori dan mayonaise sedikit mengganggunya, ya rasanya asing, dia tidak terlalu menyukainya.

Dengan sumpit yang kokoh dalam pegangannya, dia terus menyuap sushi itu ke dalam mulutnya. Tiba-tiba terbersit dalam pikirannya, "Alangkah menyenangkan kalau keluargaku bisa turut mencicipi rasa ikan dari Jepang ini." Rasa homesick pun kembali menyerangnya. kemudian dia bertekad ketika pulang nanti akan membawa sushi sebagai oleh-oleh untuk keluarganya. Porsi yang cukup untuk 3 orang dan harga yang dapat ditolerir oleh kantong mahasiswa, semakin membuatnya sumringah. Dadanya terus berdegup membayangkan reaksi keluarganya ketika dibawakan makanan aneh yang lain dari makanan yang biasa mereka makan. Bahkan saat itu juga dia berandai-andai akan mengabadikan ekspresi mereka ketika memakannya. Tanpa terasa air matanya pun menetes. Dia benar-benar rindu rumah.
Continue reading Dia Tak Tahu Caranya Mengungkapkan Cinta

Minggu, 31 Maret 2013

Kreativitas Sulit Dicari

[caption id="attachment_893" align="aligncenter" width="300"]Metode Belajar Menggunakan Skema dan Warna Metode Belajar Menggunakan Skema dan Warna[/caption]

Seperti biasa, di setiap waktu senggang, abang selalu ada, anytime untuk menemani saya. Entah ketika saya sedang belajar sambil merem melek, ataupun ketika hati saya terasa begitu berat karena peliknya masalah kehidupan. Bersamanya, saya bisa berbagi setiap cerita, suka maupun duka.
Dan hari ini, setelah saya menshare sebuah gambar hasil rangkuman materi Kimia Klinik, untuk persiapan ujian tengah semester bulan April nanti, terjadi percakapan yang sedikit menggelitik.
Continue reading Kreativitas Sulit Dicari

Sabtu, 30 Maret 2013

すし。。。Icip-Icip Makanan Jepang

Walaupun cuacanya sangat mendung dan mulai gerimis, tapi sepulang dari pembekalan volunteer, kami menyempatkan diri untuk datang ke Kedai Jepang Seishin yang lokasinya persis berada di seberang King. Tempatnya asik, cantik, tapi udaranya tidak terlalu bagus, soalnya bercampur dengan asap rokok (bukan area bebas rokok) dan sering banyak pengamen (wajar sih).

[caption id="attachment_877" align="aligncenter" width="300"]Jeje a.k.a Diah Jeje a.k.a Diah[/caption]

 

[caption id="attachment_878" align="aligncenter" width="300"]Ga kehilangan momen untuk foto-foto anywhere.. anytime :p Ga kehilangan momen untuk foto-foto anywhere.. anytime :p[/caption]

Menunya cukup lumayan banyak. Harganya? Jelas sesuai dengan kantong mahasiswa.
Continue reading すし。。。Icip-Icip Makanan Jepang

Kamis, 28 Maret 2013

She's So Beautiful

She's so beautiful, she's so beautiful.

She wakes me up with the sun in her eyes.
Every morning, a warm surprise.
She makes laugh, she makes me sing.
She gets me dancing, she has me swinging.

She's so beautiful, she's so beautiful.

I'm sailing the seas, on a breeze, not a cloud in the sky.
Never feeling lonely.
I'm rocking her boat, let her float, let her drifting away.
I don't need no answers.
They're all in my head.
And I have got no questions.

Roaming the street on a beat and her voice in my head.
Never feeling lonely.
I'm driving for hours and hours on end in my car.
But i'm not getting closer.
And i never will.
Forever climbing mountain.

Walking on rose, i'm whistling i'm loving the sun.
I'm swiming in wine, and i know that she's my number one.
I'm drowning on happiness, i know that i'm losing my head.
My heart is singing for the finest girl I've ever met.

Mendengar melodi di part awal yang disuguhkan lagu ini, tidak pernah terbersit kalau penyanyinya adalah band indie. ya, penyanyi lagu ini adalah Sore, band asal Jakarta. Ini adalah lagu yang disisipkan si abang dalam video sebagai kado ulang tahun pertama untukku. :)
Ketika melihat liriknya, aku langsung suka. Ekspresi orang yang sedang jatuh cinta. Cinta terhadap alam. :hammer:
Seolah-olah she di sana adalah aku. Dua titik terlemah wanita adalah ketika tersentuh oleh hal-hal yang mengibakan dan oleh hal-hal yang romantis. :p
Continue reading She's So Beautiful

Senin, 25 Maret 2013

My Lovely Shoes

Aku bukan pengoleksi sepatu, sandal, atau hal-hal semacam itu. Tapi aku adalah pecinta semua barang yang aku miliki. Terlebih jika barang tersebut memiliki kenangan atau arti tersendiri. Dan beberapa sepatu dan sandal berikut adalah yang menjadi favoritku.

[caption id="attachment_838" align="aligncenter" width="300"]Umur 8 tahun Umur 8 tahun[/caption]

Sepatu pentopel ini dibelikan mamah ketika aku duduk di bangku kelas VII SMP. Dulu aku bergabung dengan ekstrakurikuler PASKIBRA, jadi mau tidak mau harus membeli sepatu pentopel. Modelnya yang elegan selalu membuat aku percaya diri kalau memakainya. Bisa dibilang sepatu ini yang bisa bertahan paling lama dengan aku, karena memang jarang dipakai, sepatu ini dipakai hanya untuk acara-acara resmi.

[caption id="attachment_840" align="aligncenter" width="300"]Umur 1,5 tahun (RIP) Umur 1,5 tahun (RIP)[/caption]

Sepatu ini dibelikan papah ketika aku sedang dalam proses registrasi kuliah. Setiap inget sepatu ini, selalu inget papah, tentang betapa beliau jengkelnya menemani aku berputar-putar di BIP hanya untuk memilih sepatu, lol. Sepatu ini adalah pilihan beliau. Dalam hal selera, papah memang tidak diragukan. Sepatu ini praktis, tidak perlu ikat lepas tali sepatu untuk memakainya, ringan, tidak panas, dan yang paling penting, elegan :)
Continue reading My Lovely Shoes