Selasa, 02 Februari 2021

Blogger Jago Bahasa Inggris, Why Not?

Short-course-with-TBI


Kapan terakhir kali belajar bahasa Inggris? Saya belajar bahasa Inggris sekitar 9 tahun yang lalu ketika memasuki awal perkuliahan. Setelah itu jarang sekali digunakan, bahkan hanya untuk sekedar membuat caption di media sosial. Di rumah pun tidak ada yang suka berbahasa Inggris, teman-teman juga jarang yang menggunakan Bahasa Inggris, akhirnya kemampuan public speaking saya pun tidak terasah. Hanya belajar dari dialog film atau membaca subtitle-nya.


Ketika melamar pekerjaan, saya mencantumkan keterangan keahlian berbahasa Inggris pasif dalam Curriculum Vitae. Hal itu mengundang pertanyaan dari pihak HRD. Dengan malu-malu saya menjawab, karena belum terbiasa berbicara bahasa Inggris, tapi akan berusaha belajar jika hal tersebut memang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan.

Saat ini menguasai bahasa Inggris merupakan skill dasar yang diperlukan ketika kita mulai terjun ke masyarakat. Walaupun pekerjaan saya sebagai ATLM kurang banyak berinteraksi dengan manusia, tapi kita butuh belajar bahasa Inggris karena alat-alat canggih di Laboratorium semuanya berbahasa Inggris. Sejak perusahaan melakukan IPO, kami juga sering sekali mendapatkan kunjungan dari pihak luar dan diantaranya adalah WNA.


Semangat saya untuk belajar Bahasa Inggris terpicu ketika melihat presentasi Teh Ani Berta, sang founder Komunitas ISB tentang pengalamannya menjadi speaker di ASEAN, dan Media Monitoring Australian Aid. Wanita berdaya yang inspiratif dengan segudang pengalamannya menjadi blogger. 


Akhirnya, saya mendapatkan kesempatan belajar Bahasa Inggris bersama teman-teman komunitas Blogger melalui short course yang diadakan oleh The British Institute Pondok Indah, Jakarta. 


short-course-TBI

Senangnya saya bukan kepalang, karena siapa yang tidak tahu TBI? Tempat kursus Bahasa Inggris yang berdiri sejak 18 Februari 1984 ini sangat ternama dan terdepan di bidangnya. Selain itu, TBI sudah disertifikasi oleh the University of Cambridge English dan merupakan satu-satunya di Indonesia. Dengan adanya sertifikasi untuk menjalankan kursus pelatihan CELTA (Certificates in Teaching English to Speakers of Other Languages) tersebut membuat TBI aktif mengikuti tren pasar, juga perkembangan terbaru dalam pelatihan guru dengan metodologi pengajarannya yang selalu terdepan. 


Metode Belajar TBI


Berhubung pandemi, kami belajar melalui Google Classroom dan Zoom sebagai media tatap muka. Miss Sasa, teacher kami sangat attractive dengan American aksennya membuat atmosfer belajar jadi menyenangkan. Waktu dua jam yang kami habiskan terasa berlalu sangat cepat. 


Sebelumnya kami diminta mengisi placement test untuk mengetahui ada dimana level belajar bahasa Inggris kami. Berdasarkan The Global Scale for the Common European Frameworks of Reference, saya berada di level Pre Intermediate B1. 


placement-test-TBI-Pondok-Indah


Kami belajar full dalam bahasa Inggris. Selain belajar tentang menulis, kami juga harus aktif berinteraksi dalam bahasa Inggris selama proses belajar. Awalnya saya merasa sangat terintimidasi oleh kepiawaian public speaking-nya Miss Sasa, orang Indonesia tapi memiliki aksen New york American yang sangat fasih. Hal itu membuat minder dan tidak percaya diri ketika berbicara, tapi lama-kelamaan akhirnya suasana kelas menjadi interaktif dan nyaman.    


Kami belajar tentang cara membuat artikel. Dimulai dengan memilih judul yang menarik. Kami diminta menganalisis judul dalam Bahasa Inggris, boleh judul tulisan di blog, judul lagu, atau bahkan film. Ini sangat menarik, karena judul adalah hal pertama yang bisa memikat pembaca. Tidak hanya berkutat soal materi, Miss Sasa membuat kami mudah menangkap materi karena menggunakan screen share berupa teks, gambar atau video pendukung. 


Sebagai blogger kami dilatih untuk belajar menulis artikel dalam Bahasa Inggris dan juga memberikan review pada video yang ditayangkan. Hal ini sangat bermanfaat untuk melatih skill menulis secara spontan berdasarkan feeling yang dirasakan melalui sebuah tayangan. Bagaimanapun konten adalah nyawa dari sebuah artikel dan yang membuat sebuah artikel itu menarik adalah ketika kita bisa membawakannya dengan cara story telling. 


Kelas dan Konsultasi Gratis di TBI


Saya baru mendapat informasi, akan ada momen yang sayang banget kalau dilewatkan bulan depan. Dalam rangka ulang tahun yang ke-37, The British Institute mengadakan Kelas dan Sesi Konsultasi GRATIS pada tanggal 18 Februari 2021 dari mulai pukul 10.00-20.00 WIB. Wah, keren banget! Selain itu juga kita bisa mengikuti daring talkshow, webinar, dan TOEFL Simulation Test pada esok harinya. Jangan lupa dicatat tanggalnya ya! 18-19 Februari 2021.


Bagaimana cara daftarnya?


Teman-teman bisa klik di sini atau kalau tidak terbuka bisa copy di browsernya link berikut, http://bit.ly/TBI37thAnniversary.


Bukan cuma itu, teman-teman juga bisa mendapatkan potongan harga menarik loh! 


Ada banyak program kelas yang bisa menjadi pilihan teman-teman, diantaranya Academic English, IELTS & TOEFL Preparation, International Exam Practise Test, Professional English, CELTA, Teacher Training, International Exam Test in conjunction with UTC, Workshop Corporate Class, Private Class, Holiday Program, Year End Program, dan juga Young Learner English (kelas anak-anak dan remaja). Saya sendiri tertarik dengan program IELTS dan TOEFL Preparation, dengan harapan beberapa tahun lagi bisa melanjutkan studi di luar negeri.


Oia, di TBI teman-teman bisa memilih bahasa pengantar pengajar full 100% native atau 50% native: 50% lokal. Ada banyak cabang TBI, diantaranya di Jakarta (Pondok Indah, Kuningan, Kelapa Gading), Cibubur, Depok, Tangerang, Bandung, Malang dan Bali. Jika sudah memutuskan lokasi terdekat bisa langsung hubungi TBI di 0895 4119 50535, 021 7510020 atau email marketing@tbi.co.id. Websitenya bisa diakses di www.tbi.co.id.


Bagaimana teman-teman tertarik bergabung belajar dengan The British Institute? Aku sudah merasakan belajar dengan pengajarnya yang kece abis, mereka memang kompeten dan profesional di bidangnya. No minder-minder club lagi deh!


Continue reading Blogger Jago Bahasa Inggris, Why Not?

Kamis, 28 Januari 2021

Pengalaman Mudik ketika Pandemi

Ada yang tidak pernah pulang kampung selama pandemi? Well, aku juga. Bulan Desember kemarin adalah pertama kalinya sejak pandemi. 


Bukan karena keadaan sudah aman atau kondusif untuk melakukan perjalanan, atau karena sudah kebal dengan corona. Walaupun jenuh berada di rumah terus dengan aktivitas yang monoton setiap harinya, housekeeping and motherhood, tapi itu bukan alasan untuk melakukan traveling pada masa ini.


Stay at home.


Baca juga: Cara Supaya Anak Betah di Rumah


Kenapa Memutuskan Pulang Kampung ketika Pandemi?


Mudik pandemi

Continue reading Pengalaman Mudik ketika Pandemi

Jumat, 08 Januari 2021

Cara Supaya Anak Betah di Rumah

 "Ka, gimana sih caranya bikin anak-anak kamu betah di rumah? Anakku sudah tahu main, jadi ngajak main di luar rumah terus. Mana ada anak tetangga yang suka manggil, ngajak main anakku."


Semenjak pandemi ini, aku memang membatasi gerak anak-anak. Sedih rasanya, mengingat betapa aktifnya mereka. Tapi terlalu beresiko juga mengizinkan mereka bermain di luar rumah, mengingat lingkungan rumah kami yang ramai. 





Keterbatasan Ruang Gerak


Kami masih tinggal di rumah peninggalan mertua, di rumah ini kami tinggal bersama keluarga kakak ipar. Anaknya yang sudah masuk Sekolah Dasar, sering sekali mengajak teman-temannya ke rumah untuk bermain game online. Game yang kurang cocok untuk anak usia Sekolah Dasar menurutku, tapi sangat populer di kalangan mereka. Mempertimbangkan efek jangka panjangnya, akhirnya aku tidak mengizinkan anak-anakku berbaur dengan mereka. Selain gap year yang jauh, aku kurang suka jika anak-anakku terlalu sering terpapar gadget.


Akhirnya karena keterbatasan ruang, kami tersudutkan di ruangan yang kami pakai untuk tidur. Itu adalah satu-satunya tempat privasi yang bisa kami gunakan untuk bercengkrama. Setiap hari hampir setiap waktu kami berada di sana, melakukan aktivitas yang sama dan monoton. Lantas apakah anak-anak betah? Ya, walaupun sesekali mereka ingin bermain di luar kamar.


Aku tidak ingin membuat anak-anakku tumbuh sebagai orang yang introvert, lebih suka mengurung diri di kamar atau semacamnya. Tapi sementara waktu ini sampai kami bisa tinggal di rumah kami sendiri, aku memutuskan tak mengapa, selama kebutuhan fisik dan psikis mereka terpenuhi. Lalu bagaimana caranya supaya mereka bisa betah diam di rumah? 


Sebenarnya tidak ada hal spesial yang aku lakukan, tapi beberapa cara ini berlaku untuk anak-anakku:


  1. Menjadi teman atau sosok yang mereka sukai


Aku ingat pesan Ashanty kepada Aurel yang akan segera menikah. Pesan ini diamanatkan oleh Ibunya kepada Ashanty, yaitu "agar menjadi malaikat untuk anak-anaknya, menjadi orang yang baik bagi sesama manusia, dan menjadi pelacur untuk suaminya." 

Bukankah ketika kita memiliki idol atau orang yang kita suka, kita akan mengikuti semua gerak-geriknya? Hal itu pun berlaku bagi anak-anak kita, ketika mereka menyukai kita, lebih mudah mensugesti mereka untuk melakukan apa yang kita harapkan dibanding jika menggunakan paksaan. Mereka akan lebih mudah diatur, dan bahagia melakukan yang kita minta.


Tapi bagaimana caranya menjadi sosok yang disukai anak-anak? 

Mempererat bonding. Jika anak sudah bisa diajak berkomunikasi, sering-seringlah mengajak mereka berdiskusi dan mendengarkan keinginan mereka. Atau cara yang paling minimal sekali bisa kita lakukan adalah mengerem emosi kita, jangan terlalu sering mengomel hehe.


  1. Menetapkan jadwal kegiatan bersama dan melakukannya dengan konsisten


Aku menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dari sejak bangun sampai kembali tidur. Hal ini juga mengajarkan anak-anak tentang waktu yaitu, pagi, siang dan malam serta aktivitas apa saja yang akan mereka lakukan pada waktu tersebut.


Maka ketika misalnya mereka merengek tidak mau tidur siang, aku akan bertanya, "Apakah kalian tahu sekarang waktunya tidur siang? Ibu tahu kalian masih senang bermain tapi kita harus tahu waktu, karena semua ada waktunya, waktu bermain, waktu makan, waktu tidur siang, waktu shalat, mengaji, mandi, dan lain-lain. Jadi, ayo kita belajar disiplin!" Biasanya kalimat itu bisa menghentikan tangisan mereka. Hal ini sekaligus mengajarkan anak tanggung jawab dan komitmen terhadap jadwal yang sudah disepakati. Aku masih belum menerapkan hukuman atau semacamnya. 


  1. Bermain bersama atau melibatkan anak-anak dalam aktivitas kita


Adanya banyak mainan atau buku tidak akan bisa menggantikan kehadiran orang tua. Maka dari itu aku selalu berusaha untuk menemani mereka bermain. Aku terkadang menyiapkan sendiri permainan yang idenya aku dapatkan dari internet. Aku juga mendaftarkan anak sulungku ke beberapa sekolah online, dan ternyata dia sangat tertarik mengikutinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di kelas online pada umumnya adalah untuk menstimulasi sensori anak dengan bermacam-macam kegiatan tertentu. 


Ketika mood aku buruk atau sedang tidak bersemangat, aku biasanya meminta izin untuk men-charge kembali energi dengan rebahan dan mereka bermain sendiri. Walaupun seringnya tidak pernah berhasil sampai tertidur jika mereka belum tidur, karena mereka selalu bersemangat menunjukkan apapun yang dilakukan dan berulang-ulang memanggil kata Ibu.


Kapan aku melakukan kegiatan rumah tangga? Sebisa mungkin aku melakukannya di pagi dan malam hari. Tapi jika ada yang harus dilakukan di siang hari, mau tidak mau aku harus melibatkan mereka. Misalnya ketika sedang menyetrika, aku meminta bantuan mereka untuk melepaskan hanger yang menempel di jemuran.

Atau kalau hendak memasak, aku meminta mereka untuk mengupas bawang, memetik sayuran, dan lain sebagainya. 


Mereka senang sekali ketika memiliki kegiatan atau suatu hal yang baru, terutama ketika Ibunya mengapresiasi pekerjaan mereka. Intinya aku memastikan supaya mereka nyaman, tidak kesepian dan memilih untuk bermain dengan Ibunya dibandingkan orang lain. 


  1. Memastikan nutrisi mereka terpenuhi


Anak-anakku cenderung anteng tapi ada waktu dimana mereka menjadi rewel yaitu ketika lapar atau mengantuk. Maka aku selalu menyiapkan kudapan atau buah-buahan. Selama ini aku menerapkan jadwal makan utama dan selingan, aku jadi tahu kapan mereka merasa lapar sehingga bisa menyiapkan makanan di waktu yang pas. Jika kebetulan stok kosong, aku akan mengajak mereka membeli makanan di luar. Aku jarang mengenalkan mereka kepada makanan ringan kemasan yang dijual di warung. 


Ketika perut mereka kenyang, mereka jadi lebih mudah menerima instruksi dan anteng.


  1. Menghindarkan diri dari gadget


Kegiatan menghindarkan anak-anak dari gadget ini sebenarnya susah-susah gampang. Menjadi susah karena kadang hati tergelitik untuk memainkan gawai, sekedar mengecek grup whatsapp atau Instagram. Tapi sejauh ini, aku berhasil menjauhkan mereka dari gawai, kecuali jika anak-anak bersama dengan Ayahnya. Aku masih belum menemukan titik temu dengannya tentang aturan penggunaan gawai di depan anak-anak. 


Aku juga jarang mengajak anak-anak melihat tayangan di televisi, walaupun di rumah sudah memakai tv kabel, tapi aku lebih suka membiarkan mereka menonton tayangan yang aku pilihkan di laptop. Biasanya aku mengizinkan mereka menonton sebentar setelah bangun tidur siang.


Hal ini aku upayakan untuk menjaga mood anak-anak. Mereka menjadi lebih sering tantrum jika dibiarkan menonton video terlalu lama, malas mengikuti kelas atau semacamnya. 


  1. Mengapresiasi mereka yang anteng bermain 


Bagaimanapun aku bersyukur dengan sikap kooperatif mereka. Tidak selalu mulus atau berjalan lancar tiap hari, tapi aku selalu memohon kepada Allah agar melebarkan rentang sabarku seluas mungkin. Aku bersyukur karena aku bisa mengurus dan mendidik dua orang toddler-ku sekaligus, karena keluargaku di kampung selalu meminta anak sulungku untuk tinggal di sana dan diasuh oleh kakek neneknya, supaya aku tidak terlalu lelah atau repot. Aku berusaha menjadi detektif kebaikan yang mengapresiasi hal sekecil apapun yang mereka lakukan. 


Tidak mudah menjadi orang tua, pasti semua orang tua mengeluhkan hal yang sama. Tapi aku selalu ingat pesan seorang temanku di komunitas, "Semakin besar anak, semakin menyenangkan mengasuhnya. Jika tidak, berarti ada yang salah dengan pola asuh kita." Jadilah pendengar dan teman yang baik untuk mereka. Jika mereka rewel ketika di dekat kita tapi baik-baik saja ketika bersama orang lain, itu karena mereka menganggap kita adalah tempat ternyaman mereka untuk berkeluh kesah, tempat bermanja setelah menghadapi dunia yang keras. 

Continue reading Cara Supaya Anak Betah di Rumah

Senin, 04 Januari 2021

Pengalaman Treatment di Bclinic Slimming and Aesthetic Clinic Kemang Jakarta

Setelah menyandang status baru sebagai ibu dari dua orang toddler, rasanya sulit untuk lebih memperhatikan diri sendiri. Terlebih setelah memutuskan beralih ke ranah domestik, hal itu membuatku sedikit santai dalam urusan perawatan tubuh. Ini terlihat dari massa tubuh yang meningkat drastis dari 43 kg menjadi 54 kg dan juga beberapa masalah kesehatan wajah. Di wajahku mulai bermunculan bintil-bintil kecil dalam jumlah banyak. Aku belum sempat berkonsultasi dengan dokter kulit, tapi berdasarkan pengamatan pribadi, bintil-bintil ini tampak seperti milia yang disebabkan penumpukan kotoran di jaringan kulit. Semenjak resign, aku memang jadi jarang menggunakan skin care, bahkan facial foam ketika mandi pun sering sekali terlupakan.


Di penghujung tahun kemarin, suami memberikan hadiah yang sangat tidak terduga. Yaitu memberikan waktu untuk menemani istrinya pergi ke salon dan menjaga anak-anak. Ini adalah kali pertama aku pergi ke salon untuk merawat wajah. Pipi rasanya pegal sekali saking seringnya tersenyum. Senang sekaligus deg-degan. Aku berpikir mungkin masalah bintil yang sudah lumayan lama ada di wajah ini bisa terselesaikan.


Berkenalan Dengan Bclinic Slimming and Aesthetic Clinic


Kenapa aku tertarik memilih Bclinic? Karena year end sale. Alasannya sesederhana itu. Ketika melihat snapgram salah seorang teman di medsos, aku kemudian bercerita ke suami tentang promosi tersebut. Bak gayung bersambut, suami langsung menawarkan untuk melakukan treatment. Aku langsung melakukan reservasi via whatsapp untuk esok harinya.



Respon dari cs whatsapp-nya cukup cepat meskipun di luar jam kerja. Walaupun terhitung mendadak, tapi aku cukup beruntung mendapatkan jadwal treatment sekitar jam tiga sore. Dengan menggunakan jasa driver online kami berempat berangkat menuju klinik yang terletak di Jalan Kemang Raya No. 93A itu. 


Jam operasional klinik dimulai dari jam 10.00 sampai 19.00 WIB (waktu dapat berubah disesuaikan dengan kebijakan). Kita bisa dapat berkonsultasi dengan dokternya setiap hari di jam 10.00-17.00 WIB. Namun, sayangnya ketika aku datang, dokter sedang berhalangan hadir, jadi tidak sempat mengkonsultasikan masalah kulit aku.


Untuk informasi lain bisa dilihat di akun instagramnya @bclinicslimming.


Rangkaian Treatment yang Aku Lakukan di Bclinic:


1. Mengisi Data



Setelah menyebutkan reservasi atas nama Riska, saya diminta menunggu sebentar, kemudian diminta untuk mengisi form data pasien baru. Formnya berupa selembar kertas berisi beberapa data krusial pasien seperti nama, tanggal lahir, telepon, alamat, email, yang memberikan referensi jika diberi informasi oleh orang lain dan akun instagram. Form ini yang akan menjadi catatan rekam medis kedepannya. Sayangnya ada coretan tipex di form baru tersebut.

Di lembar ke dua kami diminta mengisi form pernyataan sehat dari penyakit COVID-19. Form tersebut hanya tracing riwayat perjalanan selama 2 minggu terakhir, apakah pernah batuk pilek, melakukan perjalanan ke daerah atau negara yang terpapar, dan sebagainya. Form ini tidak meminta data yang terlalu pribadi misalnya beberapa digit nomor KTP seperti di tempat lain (tempat makan di mall, tempat wisata).

2. Berkonsultasi dengan Beauty Advisor

Setelah mengisi data, saya diberi sandal untuk dipakai selama di klinik. Kemudian Beauty Advisor-nya mengkonfirmasi kembali rangkaian treatment yang aku ambil. Awalnya aku akan memilih paket yang ada laser rejuvenation, tapi menurut beauty advisor, bintil-bintil tersebut tidak akan bisa hilang dengan treatment tersebut, melainkan harus dengan tindakan dokter yaitu di-coulter. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil combination package yang terdiri dari 1x cool plus/RF sineson, 1x resolady/B Glowing, 1x PDT Estelux, 1x Stem Cell Mask. Untuk 4 treatment tadi, hanya membayar IDR 999.000 dari harga normalnya IDR 3.999.000. Murah banget kan? Makanya aku tergoda year end sale-nya. 

Ada baiknya teman-teman sebelum mengambil treatment, mencari tahu dulu fungsi dari masing-masing treatment tersebut, baru mengambil yang benar-benar dibutuhkan, karena pengalaman aku yang hanya sekilas membaca masing-masing fungsinya, terlalu gampang sekali diarahkan oleh beauty advisor-nya untuk mengambil treatment tertentu yang sebenarnya tidak terlalu aku butuhkan. Teman-teman bisa buka akun instagramnya Bclinic untuk mengetahui jasa apa saja yang mereka punya dan masing-masing fungsinya.

3. Treatment


Sebelum dilakukan treatment, aku diminta untuk mengganti pakaian dengan handuk yang disediakan, dan semua proses dilakukan sambil berbaring. Berikut rangkaian treatment yang dilakukan:

  • Pembersihan Wajah
Ini untuk menghilangkan sisa-sisa make up yang tertinggal di wajahUntuk kulit aku yang jarang menggunakan produk kecantikan, rasanya ringan, dan tidak perih.
  • Massage
Bagian wajah dan leher dipijat untuk melancarkan peredaran darah. Perawatnya selalu bertanya jika pijatannya dirasa kurang atau terlalu kencang. Tapi sayang, durasi sebentar, padahal nyaman sekali.
  • Korean Peel 
Treatment ini adalah rangkaian pertama dari B-Glowing. Wajah aku dipakaikan serum AHA karena kulit aku termasuk jenis kulit normal. Untuk jenis kulit yang berminyak biasanya menggunakan serum BHA. Kemudian di-vacuum dengan tujuan agar serum lebih meresap.
Selesai treatment ini, aku ditunjukkan komedo yang berhasil dibersihkan, dan lumayan banyak, wajah aku jadi lembut dan bersih.
  • Micro Bubble
Proses ini terasa agak perih ketika menempel di muka. Wajah di-massage menggunakan capsugen dengan cara dirotasi. Micro Bubble ini bertujuan untuk menstimulasikan oksigen agar naik ke permukaan kulit sehingga memaksimalkan penyerapan serum ke dalam kulit.
  • PDT Estelux

Dalam proses ini, muka rasanya sedang dioven, terasa hangat. Jadi wajah kita dimasukkan ke dalam sebuah alat dengan intensitas cahaya yang tinggi dalam keadaan mata tertutup. Mereka mengklaim treatment ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan kondisi kulit pasien yaitu untuk brightening, anti aging, dan mengurangi jerawat. 

  •  Stem Cell Mask

Pemakaiannya sama kaya masker biasa tapi menutupi mata juga. Fungsinya untuk mencerahkan dan menenangkan kulit setelah treatment. Masker ini baru dilepas setelah melaksanakan RF sineson. Rasanya wajah jadi fresh.

  •  RF Sineson

Praktiknya, treatment ini dilakukan secara manual oleh perawatnya, di bagian punggung ditempelkan semacam lempengan dan bagian perut seperti disetrika, semakin lama terasa panas. Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudahnya, dilakukan pengukuran di tiga bagian perut, bagian atas, tengah atau bagian pusar, dan bagian bawah. Sayangnya treatment ini kurang cocok untukku, bagian atas perutku hanya berkurang 1 cm, dan bagian lainnya tidak berkurang. Padahal ekspektasi aku cukup tinggi terhadap treatment ini.  

Untuk yang mau mencoba, aku sarankan mencoba Cool Plus dulu dibanding RF sineson, karena dia prosesnya menggunakan alat, jadi lemak dibekukan kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat, dan feses.

Di awal treatment aku bertanya kepada perawat tentang kemungkinan durasi keseluruhan treatment, menurutnya bisa menghabiskan sekitar tiga jam. Tapi ketika menghitung sendiri total durasinya hanya sekitar dua setengah jam saja.

Menyenangkan sekali bisa mendapatkan perawatan wajah. Tapi tentunya ada harga untuk membayar kenyamanan tersebut. Aku sangat menikmati pelayanan di Bclinic kemarin, hanya saja ada satu hal yang cukup mengganggu, ketika melakukan treatment, selama proses menunggu, perawat sering sekali bolak balik ruangan tindakan tanpa melepas sarung tangan, atau misal ketika ada perawatan lain yang mengetuk bertanya tentang alat tertentu, perawat yang menanganiku membuka pintu tanpa melepas sarung tangan. Padahal kita tahu bahwa pintu tersebut pasti kotor dan sarung tangan itu dipakai ke wajah kita. Semoga pihak Bclinic bisa lebih memperhatikan hal kecil seperti itu.


Melihat betapa mahalnya biaya treatment saat ini, penting sekali untuk merawat kulit wajah kita sedini mungkin. Perawatan kulit sejak dini adalah investasi jangka panjang, selain bentuk kecintaan terhadap diri sendiri, juga merupakan bukti syukur kita terhadap Tuhan yang sudah memberikan wajah sebaik-baiknya. Jangan sampai menyesal seperti aku yang masih bermasalah dengan bintil-bintil di wajah!


Continue reading Pengalaman Treatment di Bclinic Slimming and Aesthetic Clinic Kemang Jakarta