Kamis, 14 Maret 2019

7 Cara Menstabilkan Hb Ketika Hamil dan Menyusui

Keluhan yang paling sering didengar dari ibu hamil adalah Hb yang rendah. Semua wanita hamil berisiko mengalami anemia karena membutuhkan lebih banyak zat besi dan asam folat.

Berikut adalah cara untuk menstabilkan Hb ketika hamil maupun menyusui:

  1. Menghindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi

    teh menghambat penyerapan zat besi

    Zat besi merupakan nutrisi yang sangat penting untuk sistem kerja otak dan pembentukan sel darah merah. Makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi adalah Zat Tanin (yang terdapat dalam teh, coklat, jus apel, kacang tanah), Polifenol (coklat, kacang polong, serealia termasuk gandum), oksalat (yang ada dalam batang bayam), Zat seng (yang ada di dalam beras merah), dan juga makanan yang merangsang produksi asam lambung misalnya makanan yang terlalu asam.

  2. Meningkatkan asupan zat besi

    bayam untuk meningkatkan hb

    Makanan yang kaya akan zat besi diantaranya:
    * Daging dan ikan
    * Jeroan seperti ati ayam atau sapi
    * Telur
    * Sayuran hijau seperti bayam
    * Kacang-kacangan dan biji-bijian (seperti kacang hijau, kedelai)
    * Brokoli

  3. Mengkonsumsi makanan tinggi vitamin C dan beta karoten

    kiwi

    Setiap mengkonsumsi sumber zat besi, harus diiringi oleh makanan yang kaya akan vitamin C karena dapat membantu penyerapan zat besi tersebut oleh tubuh, contohnya:
    * Jeruk
    * Stroberi
    * Jambu biji
    * Pepaya
    * Kiwi
    * Sayuran hijau lainnya

  4. Mengkonsumsi makanan yang tinggi asam folat

    daging merah untuk meningkatkan hb

    Tubuh menggunakan asam folat untuk memproduksi heme, yaitu sebuah komponen penting dalam hemoglobin. Jika kekurangan asam folat, maka pematangan sel darah merah akan terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia dan kadar Hb yang rendah.
    Sumber asam folat yang baik terdapat pada daging sapi, bayam, nasi, alpukat, selada, pisang, buah bit.

  5. Tidak begadang

    istirahat yang cukup
    Semakin sering tidur larut, maka asupan oksigen akan semakin sedikit. Hal tersebut dapat berkontribusi pada kenaikan tekanan darah juga atau biasa disebut hipertensi.

  6. Menghindari mengkonsumsi garam secara berlebihan

    makanan yang terlalu asin
    Hal ini membuat larutan darah menjadi hipertonis dan membuat sel darah merah mengalami krenasi/pengerutan, dan tentunya akan berpengaruh terhadap usia sel darah merah.

  7. Minum air putih yang cukup

    kebutuhan air ibu hamil
    Hormon eriropoietin yang diproduksi ginjal merupakan stimulan bagi diproduksinya eritrosit. Jika orang normal memerlukan air putih sebanyak 2 liter atau 8 gelas per hari, maka ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan lebih banyak, yakni sekitar 2,5-3 liter per hari.


Continue reading 7 Cara Menstabilkan Hb Ketika Hamil dan Menyusui

Sabtu, 02 Maret 2019

Sepenggal Harapan untuk yang Tersayang

Pernah terpatri dalam benakku, apakah sudah cukup baktiku padamu? Menjalani keseharian yang terasa biasa, tapi sudah benarkah, aku menjalaninya ? Sudah sesuai dengan kodratku kah peran yang selama ini kujalani?

Lelaki yang meminangku tiga tahun silam, tidak pernah mengekang mobilitasku sebagai wanita karir. Dia tak pernah menuntutku untuk being stay at home or full time mother. Dia selalu mendukung aku dengan segudang aktivitasku, dari mulai melakukan kegiatan yang memang menjadi hobiku, me time untuk membunuh waktu, atau kegiatan-kegiatan seabreg komunitas yang aku ikuti.

Continue reading Sepenggal Harapan untuk yang Tersayang

Jumat, 01 Maret 2019

Mengatur Rencana Keuangan dengan Jenius

Ada yang sudah menggunakan jenius? Bagi yang belum tahu, bisa kunjungi langsung websitenya www.jenius.com

Inovasi di dunia perbankan ini menghapus stigma tentang repotnya transaksi di dunia perbankan tentang dokumen, dan berbagai macam berkas yang harus dilengkapi ketika akan membuat sebuah akun perbankan.



Nah, fitur yang paling saya suka dari jenius ini adalah Save it. Ada 3 jenis save it, yaitu:

Continue reading Mengatur Rencana Keuangan dengan Jenius

Jumat, 08 Februari 2019

Kita Butuh Spasi

Badan bergetar hebat
Gigi bergemeletuk
Rasa sakit kontan memeluk kepala
ingin hati berteriak
Mata nanar menatap sekeliling
Mencari barang
yang kiranya bisa kujadikan korban penyalur rasa

Tapi urung kulakukan
Ketika cahaya matanya
Menerangkan bahwa ia tak mengerti
Ketika bahasa tubuhnya
Berkata "aku berusaha memahamimu"

Mata kami bersinggungan
Berkomunikasi dalam diam
Berapa bab jilid kehidupan kita yang sudah tertulis?
Masih butuh jutaan kata untuk menyusun cerita kita
Untuk malam ini,
Izinkan aku sejenak memberikan spasi
Sampai terbentuk alinea baru
dengan kisah yang lebih manis
Masih dengan tokoh utama yang sama
Kau dan aku
Continue reading Kita Butuh Spasi

Kamis, 13 Desember 2018

Nasihat Suamiku

Jarang sekali ada diskusi sebelum tidur, biasanya aku yang mendominasi percakapan dan suami hanya menanggapi. Atau aku juga yang mengorek ngorek informasi kegiatannya di kantor, barulah suami bercerita.

Suamiku tipikal orang yang easy going. Tidak semua masalah harus dipikirkan apalagi dibagi pada istri. Padahal para istri mungkin berpikir sebaliknya. Mereka merasa keberadaannya dihargai ketika suami justru bisa berbagi beban, cerita. Walaupun para istri tidak selalu bisa menawarkan solusi, tapi kami berupaya untuk menentramkan hati, memberikan kenyamanan, menghilangkan penat suami bagaimana pun caranya. Misal tidak menambahkan cerita hari ini dengan keluhan hehehehe :p

Prolognya terlalu panjang, ya ! Jadi singkat cerita, berbeda dengan malam itu, suamiku mengajak berdiskusi.

Beliau berkata, "Beb, kalau kita hanya mengikuti prosedur pemerintah, kita harus menunggu 17-20 tahun. Alhamdulillah kalau kita masih diberi umur, belum lagi kalau nanti kita berangkat pasti sudah lanjut usia. Kayanya kita harus berikhtiar lain."

Aku yang masih sedikit terkejut, menanggapi, "Jadi bagaimana ? Apa mau berangkat umrah saja? Supaya tidak perlu nunggu lama?"

Suamiku berkata, "Kita tetap berangkat haji, tapi kita perlu lebih banyak mendekatkan diri pada Allah. Lebih rajin lagi ibadahnya, lebih khusyuk lagi berdo'anya. Kita bisa berkaca pada pengalaman mimi (Ibu suami), tadinya mimi belum daftar haji, tapi begitu daftar tahun depannya langsung berangkat. Allah selalu ngasih jalan."

Agak sedikit ngeyel dengan berkilah kalau zaman dulu kuota tidak dibatasi seketat sekarang, tapi ujungnya aku berkata, "Iya, beb, kita ikhtiarkan, ayo kita niatkan, perbanyak sholat Hajat, Tahajud, juga sedekah."



Dan malam yang singkat itu pun ditutup dengan pelukan hangat dan kecupan lembut sebagai pengantar tidur. Terimakasih Imamku, semoga kita jadi teman sehidup sesyurga Aamiin.
Continue reading Nasihat Suamiku

Kontemplasi Pagi Hari: Mempertanyakan Takdir Tuhan

Pernahkah kalian mempertanyakan ketetapan Allah? Saya pernah.

Salah satunya ketika bekerja di Rumah Sakit kurang lebih 2 bulan, saya sempat bertanya kepada Allah, kenapa saya harus mengeluarkan energi lebih ekstra untuk mendapatkan jumlah gaji yang didapatkan oleh teman saya padahal beban kerjanya lebih ringan? Bahkan walaupun saya menjalani peran double job, jumlah gaji saya masih di bawah gaji teman saya.

Continue reading Kontemplasi Pagi Hari: Mempertanyakan Takdir Tuhan

Kamis, 29 November 2018

Komunikasi Pasutri Menuju Baiti Jannati

Memasuki usia dewasa muda, rata-rata manusia mulai membangun mahligai rumah tangga. Berbagai motivasi saat memutuskan menikah di antaranya: karena rasa cinta, untuk membahagiakan orang tua, faktor ekonomi dsb. Namun, motivasi terbaik adalah untuk beribadah.
Ketika seseorang menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya (H.R. Baihaqi)

Tapi, pada kenyataannya, membangun rumah tangga tidak selalu seindah dan semudah yang kita bayangkan. Bukan kisah Cinderella yang di akhir cerita ditutup dengan: "Mereka pun hidup bahagia selamanya." Justru pernikahan adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan. Kunci kesuksesannya menurut Brubaker (1983) lekat sekali dengan bagaimana pasangan saling komunikasi, membuat keputusan bersama, dan mengelola konflik.

Hubungan pasutri harus selalu dirawat, seperti tanaman yang perlu disiram dan dipupuk, mencintai pun adalah kata kerja aktif, sehingga terus menerus harus diperjuangkan.

Sayang sekali banyak pasangan yang gagal mengelola 3 hal tersebut, sehingga mengakibatkan empty marriage atau pernikahan yang hampa, dan tidak jarang berujung dengan perceraian. Banyak pernikahan yang hanya menjadi status belaka, tetapi hati masing-masing tetap kosong dan sama-sama merasa kesepian.

Pentingnya berlatih komunikasi yang efektif dengan menggunakan bahasa cinta agar hubungan suami istri tetap terawat. Pada akhirnya, meluruskan niat menikah hanya karena Allah akan membuat segala yang diupayakan tidak terasa terlalu berat. Mari belajar lagi komunikasi dengan pasangan kita demi menuju baiti Jannati.
Continue reading Komunikasi Pasutri Menuju Baiti Jannati

Senin, 12 November 2018

Selamat Hari Ayah

Hal yang lebih menyesakkan dada melebihi sebuah rasa kehilangan
Ketika melihatmu tersungkur berlinangan air mata
Sembari mengucap Innalillahi wainna ilaihi raaji'uun
Sisi lain yang tak pernah kau tunjukkan

Menjadi saksi sang sosok yang tegar
Begitu gelisah, khawatir, ambruk dalam sesaat
Kemudian bangkit lagi

Aku meneguhkan hati
Biar tangan ini yang menghapus setiap bulir air mata
Menjadi penunjuk arah dikala bingung
Menjadi pelita dikala gelap
Menjadi teman dalam sepi
Menjadi pelindung dikala dingin

Selamat hari Ayah
Untuk ayah dari anak-anakku
Yang kehilangan separuh hatinya
Yang kehilangan salah satu pembuka pintu Syurga dan rahmat-Nya

Bagi seorang hamba,
ini adalah perpisahan dan kesedihan
Tapi bagi Rabbnya,
Ini adalah pertemuan dan kerinduan
Selamat jalan Ibu dari pahlawan keluarga kecilku
Do'a kami tiada putus untukmu

Telah berpulang Ibu Muti'ah binti Sarma di RSUD Cengkareng, Senin, 12 November 2018 pukul 17.00
Continue reading Selamat Hari Ayah

Selasa, 06 November 2018

Absennya Sang Obat

Ketika hening malam bertemankan sepi. Hanya ada desahan kipas angin, yang tak bisa berputar. Dengkuran halus yang hilang ketika berubah posisi. Dan isakan tertahan disertai bulir air mata yang melesak keluar.

Melayang dalam benak, kenapa hati tak seputih kapas? Kenapa pikiran tak sejernih embun?

Berkelebat bayangan rasa bersalah atas rasa benci yang tumbuh subur. Bahkan ikrar yang termaktub tentang rival to death.

Jarak dan waktu sang obat hati absen datang.
Continue reading Absennya Sang Obat