Minggu, 03 Maret 2013

Sabtu, 02 Maret 2013

Happy Birthday, Dovey!

Awalnya niat mau ngasi surprise dengan tiba-tiba datang langsung di sana dan nyanyi lagu selamat ulang tahun. Tapi berhubung ini jekardah dan aku belum pernah dateng ke rumahnya, jadi terpaksa dengan berkilah pengen ikut kondangan ke pernikahan temennya(?) yang di Cilegon, aku pun berangkat. Nyampe terminal kalideres sekitar jam 9, dan langsung dijemput oleh si abang. Trus kita ngerayain ulang tahunnya di Daan Mogot. Rame banget, kebetulan malam minggu mungkin yaa.. ada pengamen yang menyanyikan lagu Ulang Tahun - Jamrud buat si abang. Berasa di film-film deh, cuma kalau di film ngerayainnya di resto terus musik pengiringnya yang main biola, sedangkan kami berada di udara terbuka, di tengah banyak orang dan diiringi senandung kasar pengamen jalanan, tapi rasanya sama sekali tidak mengurangi rasa sukacita, dunia berasa milik berdua deh :D

[caption id="attachment_769" align="aligncenter" width="225"]Nah, ini ketika sukses ngerjain si abang pake magic candle. Ga bisa mati apinya hihihi Nah, ini ketika sukses ngerjain si abang pake magic candle. Ga bisa mati apinya hihihi[/caption]

 

[caption id="attachment_771" align="aligncenter" width="300"]Sebelum dipotong, kuenya diabadikan dulu. Tapi mukanya yang lebih ke-exposs ya :D Sebelum dipotong, kuenya diabadikan dulu. Tapi mukanya yang lebih ke-exposs ya :D[/caption]

Continue reading Happy Birthday, Dovey!

Minggu, 24 Februari 2013

Pertemuan Pertama Klub Heiwa

Jadwal klub Heiwa adalah hari Sabtu pukul 8.00-9.40 am. Dengan semangat yang menggebu, aku pun mengikuti pertemuan pertama klub heiwa. Para mentor heiwa sangat ramah, hal tersebut memberikan kenyamanan yang tidak bisa diungkapkan. Mentor pertama yang aku kenal adalah Senpai Mirna, beliau adalah mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia.

Senpai menceritakan tentang sejarah Heiwa, dan kata Heiwa diambil dari Dasasila Bandung yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, namun untuk memudahkan mengingatnya jadi hanya diambil kata Heiwa yang artinya damai. Lambang dari Heiwa adalah burung bangau yang merupakan lambang perdamaian di Jepang.

Di Klub Budaya Heiwa ini, selain mempelajari bahasa Jepang, banyak kegiatan lain yang bisa diikuti seperti Origami, masak masakan Jepang, dan kegiatan-kegiatan budaya Jepang lainnya.

Hal yang menyenangkan lainnya adalah tentunya bisa bertemu dengan teman baru, karena klub budaya di KAA ini system open participation, jadi anggotanya pun sangat majemuk, dari mulai anak SMA sampai mereka yang telah bekerja. Mudah-mudahan kami bisa bekerja sama selama satu periode ke depan. Dan sukses menggapai mimpi kami masing-masing di Jepang. Aamiin.
Continue reading Pertemuan Pertama Klub Heiwa

Sabtu, 23 Februari 2013

Gathering SM KAA

Sedikit terjadi masalah di sini. Yang lain datang gathering karena telah mendapatkan sms "Selamat anda telah bergabung dengan klub Heiwa, jangan lupa untuk datang gathering pada 22 February 2013". Sedangkan aku datang karena invitation dari Pak Desmond ketika interview minggu kemarin. Aku datang langsung dari Majalengka demi mengikuti Gathering ini. Setelah dikonfirmasi ke panitia, ternyata aku seharusnya tidak bisa bergabung dengan klub heiwa karena tidak mendapat sms tersebut, rasanya sediiiih sekali, dengan semangat yang mulai menyurut, aku pun berniat untuk pulang kembali ke Majalengka sesegera mungkin. Tapi kemudian,seorang panitia lain menyuruhku untuk bergabung bersama yang lain mengikuti Gathering di main hall KAA. Di sana kami diperkenalkan sejarah KAA, Mentor-mentor yang akan mendampingi kami selama satu periode ke depan, jadwal klub budaya, dan beberapa peraturan yang harus kami ikuti.
Dan hal yang penting lainnya adalah kami diberi selembaran kertas berisi pernyataan kesediaan mengikuti semua kegiatan klub budaya masing-masing. kemudian waktu yang masih tersisa dipakai untuk sharing per-klub budaya bersama mentornya masing-masing.

Setelah semua rangkaian acara selesai, aku kembali mengkonfirmasi apakah aku masuk atau tidak ke klub budaya tersebut. Dan yang mengejutkan ternyata aku masuk. Subhanallah, setelah semua ikhtiar dan penantian panjang, tetap mekanisme tangan Tuhan yang berperan. Alhamdulillah. :)
Continue reading Gathering SM KAA

Sabtu, 16 Februari 2013

Pembekalan Sejarah MKAA

Acara ini merupakan rangkaian acara dari pendaftaran menjadi anggota klub budaya. Pada awalnya kami ditelpon dari klub yang kami pilih untuk memastikan kehadiran. Kemudian pada hari H kami diberi sebuah TTS yang berisi pertanyaan seputar sejarah KAA. Untuk mengisi TTS tersebut, kami diberi waktu selama 7 menit untuk berputar-putar di galeri KAA mencari jawaban.

Setelah itu, dilanjutkan dengan interview bersama dengan pak Desmond. Beliau menunjukkan foto-foto pahlawan Indonesia yang harus kita tebak siapa namanya. Malu sekali, dari sekian banyak foto, tak ada satupun muka yang berhasil aku tebak. Oleh karena itu, beliau menjelaskan satu persatu mengenai tokoh-tokoh yang ditunjukkan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan tes nyanyi lagu Bagimu Negeri, dan ternyata aku pun salah lirik, mungkin karena terlalu grogi, tapi pada kesempatan kedua, aku berhasil menyanyikannya dengan sempurna.
Lirik yang aku nyanyikan:
Padamu Negeri aku berbakti
Padamu Negeri au mengabdi
padamu Negeri... eh!

Lirik yang seharusnya:
Padamu Negeri aku berjanji
Padamu Negeri aku berbakti
Padamu Negeri au mengabdi
Bagimu Negeri, jiwa raga kami

Dan terakhir, kami disuruh menceritakan tentang sebuah sejarah, apapun itu. Dan aku menceritakan tentang sejarah Analis. Berakhirlah sudah interview tersebut, apabila dikalkulasikan, hanya menghabiskan waktu 7 menit.

Kemudian Pak Desmond mengucapkan terima kasih sebagai tata krama, dan mengatakan untuk tidak lupa datang minggu depan dalam acara gathering.
Continue reading Pembekalan Sejarah MKAA

Senin, 28 Januari 2013

Japan Educational Seminar

Acara seminar ini dilaksanakan di Aula Barat ITB. Seperti biasa, bentuknya expo, namun bedanya ada seminar yang dijadwal dari masing-masing universitas. Menurutku acara ini sangat keren tapi kurang efektif karena massa yang terlalu membludak, bahkan aku tercatat sebagai orang ke 4907 yang registrasi. Bayangkan betapa panas dan sesaknya aula yang dipakai untuk acara ini. Berdua dengan teman lama dari SMA, kami berangkat pada pukul 9 AM, karena acara dimulai pukul 10 AM. Dan seperti yang dibayangkan kami harus berderet panjang dalam antrian. Tapi satu hal yang patut dipuji dari orang Jepang, tepat waktu. Sebenarnya motivasi aku untuk ikut acara ini adalah untuk reuni bersama teman-teman lama dari SMA, tapi kebanyakan dari mereka mengcancel untuk datang. Padahal aku telah menyingkirkan 3 agenda lain yaitu menjadi tim kesehatan yang dikirim untuk membantu korban banjir di Jakarta, menjadi tim kesehatan pada acara futsal yang diselenggarakan oleh pihak Danone, dan acara silaturahmi dengan Biofarma di Lembang demi bisa bertemu dengan mereka. Dengan kemajuan teknologi, jauh lebih efektif mengakses informasi via web dibanding acara seminar seperti ini, tapi tidak ada yang sia-sia, dari seminar ini kami ditantang untuk lebih kritis, sebenarnya aku lebih suka datang ke stand kedutaan, kami juga mendapat goody bag berisi setumpuk brosur dan buku mengenai universitas di Jepang.
Continue reading Japan Educational Seminar

Kamis, 17 Januari 2013

Pembimbing Akademik

Pembimbing akademik atau dosen waliku adalah Pak Yuliansyah, beliau dosen parasitology. Dosen yang cukup popular di kalangan mahasiswa karena beliau tercatat sebagai salah satu dosen yang rupawan. Menurutku, beliau bijaksana dan senang menantang mahasiswanya untuk berpikir kritis, sedikit menyebalkan, dan cukup menampar ketika berhadapan dengan beliau dalam hal berbau logika.

Dan hari ini, aku datang dengan senyum dikulum namun banjir air mata kemudian. Awalnya aku tidak pernah tahu ataupun peduli tentang fungsi dari dosen wali atau pembimbing akademik. Aku pikir mereka hanya sebagai formalitas untuk meneruskan kuliah dengan bukti tanda tangan yang mereka cantumkan di KRS atau buku bimbingan. Tapi ketika nilaiku jeblok, aku tidak tahu harus mengadu pada siapa, orang tuaku cukup menggantungan banyak harapan kepadaku, dan seandainya mereka tahu kalau nilai ujianku jelek, itu pasti akan sangat membebani pikiran mereka, dan aku gamau itu terjadi. Jadi pembimbing akademik adalah satu-satunya jawaban yang paling bijak yang bisa aku pikirkan.
Continue reading Pembimbing Akademik

Selasa, 08 Januari 2013

,

Goal of Praying - Quantum Ikhlas

Kegiatan mentoring yang biasa aku ikuti setiap minggu tidak hanya menjadi charger keimanan, tetapi juga menjadi media attractive untuk melatih potensi diri, salah satunya adalah kegiatan public speaking dengan menjadwalkan kultum setiap minggu secara bergilir. Dan kebetulan minggu ini adalah jadwalku untuk berbagi ilmu. Materi yang aku angkat adalah tentang Goal of Praying dari buku Quantum Ikhlas - Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati (The Power of Positive Feeling) karya Erbe Sentanu.
Pembahasan ini dibuka dengan sabda Rasulullah SAW yaitu "Doa adalah senjata (alat kerja) orang yang beriman."
Kemudian Ali bin Abu Thalib berkata "Kebahagiaan ialah sesuatu yang dapat menghantarkan kepada kesuksesan (surga)." Sebagian besar orang akan merasa bahagia ketika mereka sukses meraih sebuah pencapaian tertentu. Padahal, ketika mencapai semua itu, mana yang lebih berharga, pencapaian itu sendiri atau perasaan bahagia kita? Misal kita menerima selembar kertas bertuliskan gelar kesarjanaan tapi lalu berpikir betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan, bahagiakah? Tidak. Jadi, selama ini yang kita cari adalah perasaan bahagia, perasaan puas, perasaan kaya, perasaan sejahtera, dan sebagainya. Dan kita tak perlu repot mencari semua itu dari luar, karena semua itu sudah tersedia gratis 24 jam nonstop di dalam diri kita, dalam hati kita.
Continue reading Goal of Praying - Quantum Ikhlas

Rabu, 02 Januari 2013

Muhasabah Akhir Tahun: Menuju Hari Esok yang Lebih Baik

Belum pernah sebelumnya melewatkan malam tahun baru tanpa keluarga, dan rencananya malam tahun baru 2013 ini aku akan berada di Jakarta.

Tapi ternyata malam tahun baru 2013 menjadi sangat jauh lebih bermakna karena ini pertama kalinya aku mengikuti malam iman dan taqwa atau "Mabit". 

Acara mabit ini sekaligus merupakan momentum muhasabah atau evaluasi diri di akhir tahun. 

Acara muhasabah kali kedua yang diselenggarakan oleh Republika ini diselenggarakan di Mesjid Pusdai Bandung, Mesjid terbesar yang ada di Jawa Barat.

Sejak siang hari acara ini sudah diisi dengan acara bazar dari pukul 13.00-18.00 namun sayangnya aku hanya mengikuti acara puncak yakni pukul 19.00-24.00. 

Aku bersama teman-teman yang lain berangkat sekitar Ba'da Ashar berhubung tempat kami yang jauh dari Mesjid Pusdai. 

Kami memantapkan hati untuk menimba ilmu dan start dari Gunung Batu menggunakan angkot St. Hall - Gunung Batu dan turun di Pasteur dengan ongkos Rp 2.000,- 

Kemudian melanjutkan perjalanan dengan angkot Cicaheum-Ciroyom sampai daerah sekitar Gedung Sate tepatnya depan SPBU dan "Baraya Travel" dengan ongkos Rp 3.000,- (ini merupakan bagian belakang mesjid Pusdai).

Kemudian kami berjalan kaki memutari halaman mesjid yang subhanallah luasnya. Kami sampai sekitar waktu Maghrib, namun peserta sudah menyesaki halaman dan ruang Mesjid.

Banyak mobil dan motor yang terparkir, bahkan para pedagang pun ikut tumpah ruah di antara lautan manusia, memanfaatkan event besar yang terjadi setahun sekali ini.
Continue reading Muhasabah Akhir Tahun: Menuju Hari Esok yang Lebih Baik