Walaupun sudah lulus toilet training, terkadang saya masih kecolongan. Akhirnya saya masih membiasakan untuk mentatur Abang.
Bedanya hanya frekuensinya yang dikurangi. Jika awal latihan toilet training, saya mentatur Abang setiap 30 menit sekali, saya mengubahnya menjadi 1 jam sekali atau sekarang setelah lulus menjadi setiap 3 jam sekali.
Seringnya Abang masih saya temani untuk pergi ke toilet. Tapi saya berusaha untuk membiasakannya pergi sendiri.
Strategi yang sudah saya lakukan, diantaranya:
1. Memakaikan celana yang mudah dilepas
Saya membeli sekitar selusin celana pendek yang berkaret, khusus untuk latihan toilet training, supaya memudahkan Abang melepas celananya.
2. Membiasakan Anak Buang Air Kecil di tempat yang sama
Dengan mengetahui dimana seharusnya dia BAK, anak akan terbiasa dan menjadi familiar dengan lingkungan tersebut, sehingga Anak tidak merasa takut.
3. Mempersuasi Anak
Ini adalah hal yang paling penting menurut saya. Berkomunikasi dengan anak, memberikan dorongan dan semangat padanya akan menumbuhkan kepercayaan dirinya, membuat dirinya yakin, bahwa dia mampu dan akhirnya menghargai dirinya sendiri.
Tantangannya terkadang Abang masih suka tergoda untuk main air, sehingga lama di toilet, bajunya basah, atau kadang adiknya mengikutinya ke toilet, sehingga Abang kurang fokus dan akhirnya malah bermain. Tapi saya melihat Abang selalu antusias.
#harike5
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
0 komentar:
Posting Komentar