Jumat, 02 Oktober 2020

Tips Mengajak Anak Merapikan Mainannya

Anak-anak sangat suka sekali bermain tapi tidak jarang mereka juga cepat sekali bosan. Sehingga mereka sering gonta-ganti mainan. 

Ketika pekerjaan rumah menumpuk, ditambah harus merapikan mainan anak-anak yang tiada habis-habisnya, dirapikan berantakan lagi, begitu terus. Nah, supaya moms tetap terjaga kewarasannya, dan tidak membatasi kreativitas anak-anak dengan melarangnya bermain, mari kita latih kemandiriannya dengan mengajaknya merapikan mainan sendiri. 

Berikut tips yang agar anak mau merapikan mainannya sendiri:


1. Menyiapkan space atau wadah khusus mainan si kecil di tempat yang mudah terjangkau. 

Dengan menyediakan tempat khusus mainan anak-anak, mereka bisa dengan mudah mengambil mainannya kapanpun mereka mau, dan terbiasa kembali merapikan mainannya. 

2. Menurunkan standar kerapian Ibu. 

Untuk standar kerapian ini bisa dibiasakan secara bertahap, kita tidak bisa memaksa si kecil yang belum terbiasa beres-beres untuk mengikuti standar kita. Jadi jangan kecewa ya, moms, jika buku atau mainan si kecil masih berantakan, poin utamanya adalah melatih si kecil supaya terbiasa beres-beres. 

3. Membuat beres-beres terasa menyenangkan. 

Siapapun pasti malas ketika terlalu banyak didikte, disuruh-suruh. Biarkan mereka memiliki kenyamanan dalam memilih pola beres-beresnya sendiri. 

Biasanya anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya, jadi tidak perlu gusar dulu ya moms. Anak-anak bukan pendengar yang baik tapi mereka adalah peniru ulung. 

Selain itu bisa juga menciptakan suasana yang ceria dengan bernyanyi bersama-sama sambil merapikan mainan. Biarkan anak berekspresi. 

4. Menghargai Anak untuk Memutuskan Mainan yang akan disimpan atau masih dipakai bermain. 

Seringkali Ibu tidak sabar ketika melihat mainan berantakan, dan langsung membereskan semuanya tanpa tedeng aling-aling. 

Mengobservasi anak sambil mengajaknya untuk mensortir mainan yang masih ingin dipakai atau langsung disimpan akan membuatnya merasa dihargai dan tidak membatasi kreativitasnya. 

5. Mengapresiasi Anak atas Kerja kerasnya.
 
Mengapresiasi anak merupakan hal yang krusial, hal tersebut membuat mereka merasa puas akan hasil kerja kerasnya, menumbuhkan kepercayaan dirinya dan juga merasa dihargai. 

Walaupun hasilnya tidak sesuai ekspektasi kita, kita bisa menyelipkan nasihat sambil mengapresiasinya. 

Alhamdulillah, di hari ke-2 tantangan lima belas hari zona 2 kelas Bunda Sayang ini, saya mencoba mengajak anak-anak merapikan buku-buku ke raknya. 

Dalam sekali ajakan mereka langsung menyambut positif, terutama si sulung yang kemudian dicontoh oleh adiknya. Melihat respon anak-anak yang begitu bersemangat membuat saya merasa bahagia dan bangga melihat si Abang yang sudah mulai bisa diandalkan. 

Tantangannya saya harus lebih sering mencontohkan bagaimana cara beres-beres yang saya kehendaki agar anak-anak meniru cara beres-beres yang sesuai. 


#harike2

#tantangan15hari

#zona2kemandirian

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

2 komentar:

  1. Betul apalagi poin kedua, rumah enggak rapi ya wajar berarti anak-anak senang beraktivitas di dalamnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah tandanya anak-anak aktif dan bahagia bermain di rumah ya mom..

      Hapus