Sabtu, 03 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak untuk Makan Sendiri

Mengikhlaskan anak makan sendiri merupakan hal yang menantang, hal ini sudah lama kami lakukan tapi masih belum konsisten. 

Saya merasa kegiatan makan sendiri ini seharusnya sudah bisa dilakukan oleh Abang, tapi karena saya sering kali membatasi kesempatannya untuk makan sendiri, Abang jadi belum mahir. 

"Izinkan dia membiasakan diri!"

Kalimat tersebut selalu saya ucapkan sebagai pengingat ketika hati merasa berat. 

Tantangannya membiarkan anak makan sendiri adalah berantakan, makanan berserak dimana-mana, anak menjadi pilih-pilih makanan, hanya memakan makanan yang dia inginkan, tidak sabar untuk menyuapkan makanan ke mulut, sehingga mulutnya penuh, makanan diemut, dan akhirnya makanan dilepeh dan terbuang. 

Hal yang perlu dilakukan sebelum melatih anak makan sendiri adalah mengubah mindset, bahwa keadaan berantakan, kotor adalah proses belajar anak, proses untuk melatih skill, dan proses anak menjadi mandiri. 

Jadi, izinkan, relakan, ikhlaskan, membersihkan tempat yang kotor hanya butuh waktu beberapa menit saja, hal tersebut tidak sebanding dengan kekayaan ilmu dan pengalaman yang diperoleh anak. Biarkan anak merdeka belajar. Tapi mengubah mindset adalah hal yang tersulit dalam prosesnya. 


Selain itu strategi lain yang saya terapkan dalam melatih anak makan sendiri, diantaranya:

1. Menetapkan Jam Biologis Anak untuk Makan

Hal pertama yang saya lakukan adalah menetapkan jam berapa anak untuk makan pagi, siang atau sore. Dan itu dilakukan secara konsisten, sehingga lama kelamaan hal tersebut akan membentuk jam biologis anak merasa lapar. Maka di jam-jam tersebut kita bisa mengkondisikan persiapan untuk anak makan. 

2. Mengajak Berdo'a Sebelum dan Sesudah Makan



Ini adalah proses yang wajib dilakukan, melibatkan Allah dalam setiap aktivitas anak, agar anak mengenal Tuhannya, dan bisa bersyukur atas karunia-Nya. 

3. Membuat Variasi Makanan

Hal ini dimaksudkan agar anak tertarik untuk makan, dan juga bisa mengeksplorasi setiap rasa dari makanan baru. Sehingga diharapkan anak tidak picky eater 

4. Mempermudah Anak ketika Proses Makan



Saya biasanya membulat-bulatkan nasi kemudian di atasnya disimpan lauk atau sayur. Sehingga anak mudah untuk mengambilnya. Tapi Abang masih kesulitan, dia mengambil makanannya dengan telapak tangan bukan cuma jari. Jika makanannya berkuah, saya beri sendok kecil sesuai genggamannya agar anak mudah untuk menyuap. 

5. Membuat Suasana Makan Terasa Menyenangkan

Misalnya dengan menggunakan peralatan makan yang lucu atau karakter kartun yang disukai anak, tidak memaksa anak untuk menghabiskan makanannya, tidak mengomelinya ketika makanan berantakan. 

Intinya menghela nafas panjang ketika melihat tingkah ajaib anak, biarkan dia merdeka belajar juga memujinya karena bersedia makan sendiri. 


Perasaan saya ketika mengajari anak makan sendiri adalah gemas hehehe. Sedangkan respon anak sendiri, dia bahagia dan begitu berenergi untuk makan sendiri. Alhamdulillah semoga Abang semakin terlatih dan terbiasa melakukan satu persatu kegiatan memenuhi kebutuhannya sendiri. 


#harike3

#tantangan15hari

#zona2kemandirian

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

0 komentar:

Posting Komentar